"Na, dipanggil ketos" Wenda menepuk pelan bahu Canna.
"Lo Canna kan? Gue pengen nanya ke elo, sini ikut" Canna hanya mengikuti jalan Rangga.
"Sini" Rangga berdiri di dekat tangga. "Kenapa kak?" Canna berdiri di depan nya.
"Wali kelas Lo siapa?" Canna yang masih canggung hanya diam menatap bingung.
"Oh, gausah deh, gue udah tau, hmm, Lo kelas 11 kan? Gimana di kelas sekarang, enak?"
"Iya gitu" Canna malas meladeni Rangga, yang mungkin hanya survei sebagai ketua OSIS dan tidak tepat ke inti nya.
"Pelajaran yang paling susah di kelas- eh gausah deh, hemm Ada cowo idaman di kelas lo? Atau di kelas lain? Kakak kelas mungkin?" Tanya Rangga lagi.
"Ga ada" Canna hanya menatap kakak kelas lainnya yang memotret dengan ponselnya.
'Ini apa apaan sih? Pake segala moto moto gue?' batin nya.
"Yakin gaada?" Rangga membuyarkan lamunan Canna. "Ga adaa" Canna hanya memutar bola mata nya malas.
"Oh, yaudah, hmm Lo punya line? id Lo apa biar gue add, atau Lo yang add, ni id gue, eh, apa Lo ga punya? Ig aja, mau? " Canna hanya mengambil ponsel dari tangan Rangga dan menulis id line nya.
"Udah, saya duluan" Canna memberikan ponsel Rangga dan menaiki tangga ke kelas nya.
"UHUY, MINTA PJ NYA YAA" teriak semua kakak kelas yang memotret mereka berdua tadi.
✨
BRUK!
"Eh, jalan yang bener donk!" Canna yang emosi hanya membiarkan orang itu terjatuh.
"ELU TU YANG GA BENER JALANNYA, LU TADI JALAN LIAT KE BELAKANG" siswa itu berdiri dan menarik bahu Canna dan menghadap nya.
"SERAH LO" Canna berbalik dan berjalan cepat hendak masuk ke kelasnya.
"EIIITZZ, LO GA BOLEH BALIK, LO HARUS TANGGUNG JAWAB SAMA PANTAT GUE YANG MAKIN TEPOS INI" ucap siswa itu kembali menarik bahu Canna.
Alhasil, Canna kembali berbalik dan menatap anak itu malas.
"Mau gue apain pantat Lo hah? Mau gue goreng? Bakar? Rebus? Apa gue tumpahin 5 botol betadine ke pantat lo gitu?" Canna mengoceh kesal.
"boleh juga tuh" ucap siswa itu menarik tangan Canna. "Apaan sihh" Canna melepas genggaman siswa itu
Canna berjalan cepat tanpa menoleh ke belakang. Tapi apa boleh buat? Langkah siswa itu lebih besar dari Canna.
"Apaan sih Lo! Jatoh doank minta pertanggung jawaban, dasar anak mami!" Canna duduk di bangku depan kelas nya dan melipat kedua tangannya di depan dadanya.
"Iyaiya gue becanda, kenalin, nama gue Leo. Oh iya lo yang kemarin berangkat bareng Vanno ya? Asal lo tau ya, jangan mau sama si Vanno, kalo lo pacaran sama dia, ati ati aja sama geng Alvers" ucap Leo.
"Apaan sih? Emang siapa yang mau sama Vanno, jangan aneh aneh deh" Canna masuk ke kelasnya meninggalkan Leo.
✨
"Na, ngapain sih tadi ribut ribut diluar?" Chelsea duduk di sebelah Canna.
"Tau, tanya aja ma yang laen, gue ga liat" Canna menulis tugas yang belum ia selesaikan.
"Halah, kebiasaan Lo" Chelsea ikut menulis tugasnya. "Tadi soalnya, si Rangga dateng ke kelas, nyariin elo, nah dia ngapain sama lo?" lanjut Chelsea.
"Cuma nanya, selama ini enak ga sekolah nya, survei survei gajelas deh" ucap Canna masih menulis tugasnya.
"Wish beruntung banget lo gila!!" Canna langsung membekap mulut Chelsea.
"Stt!! Jangan teriak teriak ah" Canna hanya melihat sekeliling.
"Iya iya, maap, gue reflek, hehe" Chelsea memasukkan pulpen nya ke kotak pensil miliknya.
"Tapi, serius lo cuma ditanyain itu? Gaada yang lain?" Tanya Chelsea penasaran "Gatau, ga penting" ucap Canna.
👇VOTE !
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovanno
RomanceCanna Lovetta, siswi yang memulai masa masa SMA nya di SMA Bakti Indah. Biasanya orang orang selalu menyebut bahwa SMA adalah masa masa untuk mengenal dan mendapatkan cinta. Canna mungkin sudah merasakan cinta, tetapi entah kenap...