Ep. 16

405 47 0
                                    

Begitu hening antara Daeyeol dan Sungyoon. Perdebatan kecil membuat mereka saling diam.

"Daeyeol hyung, selama ini kau selalu menganggapku seusiamu padahal aku 2 tahun lebih muda darimu. Hal itu membuatku terbiasa tidak memanggilmu hyung. Tapi untuk kali ini, dengarkan aku sebagai adikmu. Adikmu yang hampir menghabiskan waktunya bersamamu,"
"aku ingin melihat hyung ku satu-satunya ini bisa menggapai mimpi terbesarnya. Mimpi yang selama ini selalu dikejar dengan ketulusan. Aku tidak ingin usaha yang telah dilakukan melayang begitu mudah,"
"ini bukan permintaan satu adikmu, tapi aku yakin bahwa adikmu yang lain juga mengharapkan yang sama. Tidak hanya para adikmu, tapi kedua orang tuamu yang senantiasa mendukungmu," pinta Sungyoon.

~Flashback end~

*

Ditempat lain, tepatnya di atap gedung. Youngtaek sedang menumpahkan air matanya, duduk sendirian meluapkan kesedihan.

Jaeseok yang mengikutinya akhirnya tiba, lalu mendekati Youngtaek.

"Kenapa hyung mengikutiku?"

"Bagaimana bisa aku membiarkan seseorang meluapkan kesedihannya sendirian, apalagi seseorang itu dekat denganku"

Masih penuh dengan air mata, Youngtaek mencoba menghapusnya.

"Aku tidak tau pasti apa yang kau rasakan, tapi aku mencoba mengerti perasaan itu," ucap Jaeseok seraya duduk disamping Youngtaek.

"Apa maksud Jaeseok hyung? Bukankah kita memiliki cerita yang sama? Apa hyung tidak sedih bila kita gagal debut lagi?"

"Tentu saja sedih Youngtaek. Kita sudah pernah merasakan bagaimana bisa debut. Tapi sayang, dulu grup kita tidak mampu bertahan dengan dunia entertain yang keras ini"

"Lalu?"

"Dibandingkan aku menangis karena kita tidak bisa debut dengan cepat. Sebenarnya aku sedih bila grup baru kita ini, tidak bisa lengkap saat debut," jelas Jaeseok berusaha tegar

"Aku sudah egois ya hyung?" Tanya Youngtaek

Jaeseok menggeleng, "tidak"

"Kenapa hyung bilang tidak?" Tanya Youngtaek lagi menjadi heran. Bukankah dirinya sudah egois karena hanya ingin segera debut tanpa memikirkan apa masalah yang terjadi?

"Karena ini soal perasaan. Memulai lagi untuk bisa debut, tapi jalan ini justru lebih sulit lagi dibanding sebelumnya," jawab Jaeseok

"Kau tau kan Youngtaek, Daeyeol hyung selalu bilang untuk selalu percaya bahwa kita bisa debut bersama, dia juga pernah mengatakan untuk selalu menikmati masa sulit ini. Bahkan Sunggyu sunbae-nim juga mengatakan, kita harus jalani dengan ketulusan,"
"dan Daeyeol hyung itu sangat mencintai mimpinya sama sepertimu. Aku yakin Daeyeol hyung punya alasan yang kuat kenapa dia tidak bisa kembali saat ini," tambah Jaeseok

Youngtaek mulai mengerti maksud dari mencoba mengerti sebuah perasaan orang lain. Benar, Youngtaek dan Daeyeol sama - sama sangat mencintai mimpi mereka, sama - sama ingin segera merasakan debut. Bila Youngtaek sangat sedih bila tidak bisa debut dengan cepat, itu artinya Daeyeol juga sama atau bahkan lebih sedih dibandingkannya karena harus melepas mimpi.

Tidak hanya dirinya dan Daeyeol, tapi semua temannya. Setiap manusia punya cerita dalam hidupnya dalam mencapai mimpi. Sekalipun mencapai mimpi yang sama, tapi jalan cerita mereka berbeda. Ya, karena manusia lahir memiliki latar belakang yang berbeda.

"Ya, ini adalah kuncinya. Kau harus mengerti perasaan satu sama lain untuk bisa menjadi sebuah grup yang mampu bertahan di dunia entertain yang keras," Batin Youngtaek

*

Di asrama

Jaehyun, Jibeom, Donghyun, Joochan dan Bomin berkumpul di kamar mereka dengan sebuah kue ada di tengah mereka.

"Aku tidak tau perasaan apa yang harus ku tunjukkan," ucap Bomin

"Kami pun juga bingung," jawab Jibeom

Mereka berlima memasang wajah bingung, ingin merayakan ulang tahun Bomin dengan suka cita tapi sedang ada masalah.

"Sudah berdoalah dan tiup lilinnya," saran Donghyun

Bomin pun berdoa lalu meniup lilinnya.

"Huft~~ apa yang harus kita lakukan setelah ini?" Ucap Joochan dengan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Hanya keheningan diantara mereka

"Kita harus kehilangan hyung lagi. Aku harap Youngtaek dan Jaeseok hyung tidak ikut pergi," ucap Jaehyun membuat yang lain seketika tambah bingung karena tiba - tiba berkata seperti itu.

***

This is Golden Child | CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang