"Aku juga ingin jalan-jalan, tapi apa kemampuanku sudah bagus untuk comeback bulan depan? Aku pengen Golcha dapet 1st win kali ini," guman Donghyun di kamar sendirian.
Ia berbaring, melihat langit-langit atap kamar. Donghyun nampak gelisah, "Golden Child itu baru seperti bintang kecil. Tidak banyak orang tahu kalo ada bintang kecil seperti Golden Child"
Donghyun membalikkan badannya, menutup kepalanya dengan bantal, "aku sudah mempersiapkan dance break, mematangkan suaraku. Dan kalo comeback kali ini tidak sukses, aku tidak tahu apa yang terjadi dengan Golden Child"
*
KEESOKAN HARINYA.
Trio J anak googooz, Jaehyun, Jibeom dan Joochan sudah bersiap di depan asrama dan juga 2 sepeda.
"Donghyun ikut tidak Chan?" Tanya Jaehyun
Joochan hanya mengangkat bahunya menandakan tidak tahu hal itu. Tak lama kemudian Donghyun keluar, memakai kaos polos dan juga celana training.
"Jadi ikut?" Tanya Jaehyun spontan.
Donghyun dengan wajah polos tanpa beban menjawab, "aku mau latihan dance bareng Tag hyung"
"Oh ya udah, tidak apa-apa. Kita– "
"LATIHAN TEROOOOS, keseleo baru rasain. Diajak refreshing susah amat!!" Joochan menyela ucapan Jaehyun.
"Ucapannya jelek banget, lagipula kita mau comeback dan juga pembukaan fanclub. Perlu latihan! Kamu tuh yang keseleo sendiri!" Balas Donghyun kesal.
"Dirimu tuh udah bagus dance-nya, kenapa harus latihan? Suaramu bahkan imbang dengan main vocal. Terus apa lagi yang ingin kau latih?" Joochan emosi.
Jaehyun dan Jibeom mulai panik, bagaimana kalo Donghyun dan Joochan berkelahi seperti mereka berdua dulu.
"Donghyun, ayolah lebih relaks! Aku tahu kau kerja keras itu penting,"
"tapi jangan paksa dirimu untuk selalu sempurna. Lepaskan sebentar bebanmu Donghyun!"
"Aku mohon~ " Joochan merendahkan suaranya mencoba tuk meluluhkan hati sahabat kesayangan.Donghyun juga hanya terdiam mendengar ucapan Joochan. Memikirkan baik-baik apa yang baru saja ia dengar dari mulut Joochan.
"YAAAAAAA KIM JIBEOOOOMMM!!!! PELAN-PELAN!!! KAU MAU BIKIN KITA MATI!!!" Teriak Jaehyun ketakutan diboncengkan Jibeom dengan secepat kilat.
Jibeom tak mengindahkan teriakan Jaehyun, dia hanya fokus mengayuh dengan semangat.
Kriing... kriing...
Joochan menyalip Jibeom dengan santai sambil membunyikan bel sepedanya. Tidak lupa Donghyun yang berdiri dibelakang Joochan juga melihat sombong pada BongBeom.
"Duluan ya~ " Ucap Joochan lalu melesat tak kalah cepat.
"Lah kok bisa cepet banget mereka?" Jibeom dan Jaehyun terkaget karena pasangan DongChan sudah mendahului.
Di ruang latihan.
Tag duduk menikmati sebungkus jeli sambil mendengarkan musik. Bomin tak sengaja melewati ruang latihan, dengan menyerutup susu pisang ia menghampiri Tag."Hyung ngapain disini sendirian?"
Tag menoleh dengan mulut penuh jeli, "nunggu Donghyun"
Bomin otomatis tertawa, "HAHAHA, Donghyun hyung pergi dengan googooz hyung yang lain"
Tag membulatkan mata sipitnya, jeli yang belum halus terkunyah pun ditelan begitu saja,
"WHAAAATTT??????"
Tag langsung membaringkan tubuh di lantai ruang latihan,
"percuma saja aku menunggu selama 1 jam 7 menit 20 detik," guman Tag.Seungmin datang menghampiri dua temannya itu, karena memang sedang mencari mereka, tak lupa juga dia menyerutup susu pisang yang sama dengan Bomin.
"Kenapa hyung mu itu? Kek orang kena setrum aja"
"Dia menunggu Donghyun hyung selama satu jam tujuh menit dua puluh detik"
Seungmin ikut tertawa hingga tersedak minumannya sendiri.
"Kenapa kalian jadi menertawakan aku...," guman Tag lemas.
*
Malam hari nan tenang dengan bulan purnama yang memancarkan sinar tanpa terhalang awan. Sedikit mencoba mengulang kembali kejadian yang hampir setahun lalu. Saat dimana Sungyoon dan Jaeseok tengah berbincang di sebuah kedai. Hari dimana mereka telah selesai menyiarkan langsung perayaan natal mereka.
"Apa ada alasan lain memutuskan keluar?" Tanya Sungyoon.
"Alasan lain? Tentu saja tidak"
"Kau tahu kan kalo Haejoon dilarang ikut kompetisi karena menungguku? Kau juga tahu alasan tentang WProject itu kan? Lalu dipilihnya aku sebagai member dengan nama satu huruf itu juga"
"Kau takut aku iri denganmu?"
Sungyoon mengangguk.
Jaeseok tertawa kecil, "kalau aku beneran iri bagaimana?"
"Kau beneran iri denganku? Dan kau pergi meninggalkan grup karena aku? Sama persis seperti Haejoon?"
Jaeseok tetap tersenyum mendengar pertanyaan Sungyoon.
Cerita terhenti sampe disitu. Karena Sungyoon terbangun dari tidurnya. Itu bukanlah mimpi, melainkan hal yang memang telah terjadi. Ia gelisah hingga membuatnya berkeringat, ia merasa tidak tenang mengingat kembali kejadian itu. Jangjun yang tidur disampingnya jadi ikut terbangun.
"Wai hyung mimpi buruk?"
"Ah tidak, aku hanya memikirkan keadaan member lain di asrama"
Jangjun percaya saja dengan jawaban pengalihan Sungyoon.
"Hyung,"
"Iya?"
"Kalo comeback kali ini tidak sesuai ekspektasi bagaimana?" Jangjun mulai khawatir. Karakter terpendam Jangjun muncul lagi.
Sungyoon hanya diam mendengar pertanyaan Jangjun. Pasti semua member Golden Child memiliki kecemasan yang sama saat ini.
"Apa kerja keras kita akan terbayar kali ini hyung?"
"apa yang akan terjadi bila tidak sesuai target hyung?""Tidurlah lagi, nanti Daeyeol hyung bisa terbangun," ucap Sungyoon seraya melihat Daeyeol yang begitu pulas dalam tidurnya.
Jangjun sedikit kecewa kenapa Sungyoon tidak menjawab pertanyaanya. Walaupun kecewa, ia tetap menuruti perintah. Sungyoon tak tega melihat Jangjun dalam kecemasan lagi, dia juga tidak bisa membiarkan sang leader mendengar kecemasan member lainnya.
Sungyoon mengacak-acak rambutnya sendiri karena pusing dengan rentetan masalah. Ditambah lagi dia harus mengingat lagi kejadian masa lalu yang tidak ada satupun member mengetahuinya. Ah tidak, ada satu lagi member yang tahu tentang perbincangan Jaeseok dengan Sungyoon setahun lalu.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
This is Golden Child | Completed
FanfictionBercerita tentang sebuah grup baru yaitu GOLDEN CHILD. Sebelas anak laki - laki yang meraih mimpinya sebagai grup idola. Cerita ini terinspirasi dari kisah nyata yang terjadi pada GOLDEN CHILD. Bila ada kesamaan dalam alur cerita, itu murni tidak ke...