Ep. 79

330 31 0
                                    

Masih dihari yang sama saat Bomin menawarkan sebuah jadwal pada Sungyoon.

Malam harinya, Sungyoon menyelesaikan sebuah jadwal pemotretan. Ditemani sang manajer, Sungyoon melepaskan penatnya dalam mobil. Memejamkan matanya menghilangkan rasa kantuk.

"CEO Lee memberi kabar padaku, bahwa kau ada jadwal baru," ucap sang manajer yang duduk di depan mengendalikan stir mobil.

Sungyoon seketika membuka matanya lagi mendengar ucapan sang manajer, "jadwal apalagi?" Tanya Sungyoon begitu serius.


"Menjadi peserta King of Mask Singer. Setelah Joochan tahun lalu, sekarang giliranmu," jawab Manajer

Sungyoon terdiam, rasa kantuk dan lelah seketika ikut hilang.

"CEO berpesan padaku untuk mengusahakanmu menerimanya,"
"bukankah jadwal ini cocok untuk menunjukkan jenis suaramu pada publik? Dan kau juga seorang vokalis utama di grup," tambah Manajer.

"Mmm... tolong berhenti saja disini," pinta Sungyoon.

"Kenapa? Ini masih jauh dari asrama, CEO bisa marah jika kau berkeliaran malam hari seperti ini," ucap sang manajer.

"Tidak apa-apa, CEO tidak akan marah. Dan.. aku ingin memikirkan tawaran tadi," jawab Sungyoon.

Sang Manajer menuruti permintaan artisnya itu dan segera memberhentikan mobil di tepi jalan.

Sungyoon segera turun dari mobil yang ia tumpangi.

"Hubungi aku bila perlu jemputan," pesan sang Manajer.

Sungyoon tersenyum, "aku akan pulang dengan naik kereta, jangan khawatir"

Sang Manajer mengangguk lalu melajukan kembali mobil dan meninggalkan Sungyoon.

Dengan rasa penuh beban, Sungyoon melangkahkan kakinya menyusuri jalanan malam. Melihat langit gelap berhias bintang-bintang.

"Apa yang harus kupilih kali ini?" Guman Sungyoon.

Ia membuka ponselnya, melihat sebuah artikel-artikel berita yang direkomendasikan sebuah media online. Ia teringat dimana beberapa kali komunitas online membahas dirinya saat aktif menjadi back dancer dan juga muncul bersama Hoya dan L Infinite dalam sebuah drama.

Sungyoon dulu begitu populer walau tidak diketahui namanya saat itu. Tidak kalah populer dari Daeyeol yang memang dasarnya seorang adik dari member grup legenda.

"Haejoon debut bulan depan?" Sungyoon membaca satu judul berita yang muncul.

~Flashback~

Sungyoon sedang menelpon orangtuanya. Lebih tepatnya sang ibu. Hari dimana masih menjadi trainee.

"Apa kau tidak pulang juga tahun ini Yoon?" Tanya sang Ibu

"Sepertinya tidak bu. Waktunya terlalu singkat bila aku pulang," jawab Sungyoon.

"Jangan lupa makan, istirahat yang cukup juga," pesan sang Ibu.
"Ibu tetap sabar menunggu debutmu. Jangan khawatir, ibu selalu mendukungmu," imbuhnya

Sungyoon menahan rasa sedih, ia berusaha baik-baik saja mendengar pesan sang Ibu.

"Iya, Sungyoon pasti melaksanakan pesan ibu. Terima- "

"SIAPA YANG MENELPON? PUTRAMU?" Suara yang terdengar tak asing oleh Sungyoon. Iya, Ayah Choi Sungyoon.

"Punya anak laki-laki susah sekali diaturnya. Jadi trainee dengan masa depan tidak jelas gitu masih saja dijalani," ucap ketus sang Ayah dari seberang sana.

Sungyoon hanya diam mendengar dengan jelas ucapan ketus sang ayah via telepon.

"Ayah... Yoon hany-," ibu Sungyoon mencoba menjelaskan.

"Hanya apa? Bela saja terus putramu!! Memalukan keluarga Choi saja. Sudah kubilang menjadi aktor ataupun penyanyi itu tidak bisa dibanggakan. Masih ngeyel saja,"
"harusnya dia jadi atlet, bisa membanggakan negara, termasuk aku sebagai ayahnya".

Sungyoon berkaca-kaca mendengar kekecewaan sang ayah. Menjadi anak laki-laki disebuah keluarga seharusnya bisa mengangkat derajat keluarga. Tapi Sungyoon justru membuat Ayahnya kecewa berat.

"Yoon... kau tidak perlu memikirkan ucapan ayahmu. Jalani sesuai keyakinanmu," nasihat Ibu Sungyoon menenangkan putra laki-lakinya itu.

"Iya.. Yoon minta maaf belum bisa membanggakan nama keluarga. Yoon tutup dulu, ada jadwal latihan lagi"

"Iya, semangat putraku...,"

Dengan berat hati, Sungyoon mengakhiri panggilan bersama ibunya.

"Sungyoon..," panggil Haejoon menghampiri Sungyoon.

"Haejoon? Ada apa?" Tanya Sungyoon mencoba biasa saja.

"Aku akan keluar dari agensi," ucap Haejoon membuat Sungyoon terkejut setengah mati.

Hari apa ini? Kenapa ada saja hal yang membuat Sungyoon tak bisa berkata-kata.

"Kau jangan bercanda seperti itu Haejoon... itu tidak lucu," Sungyoon tidak memercayai ucapan Haejoon

"Aku serius"

"Kenapa? Apa kau tidak yakin kita bisa debut bersama? Tolong bertahan sedikit lagi Haejoon...,"
"ingat pesan Daeyeol hyung," Sungyoon mencoba merubah pilihan Haejoon.

"Berapa lama lagi Yoon?"
"aku mencoba sabar, tapi setelah mengetahui satu rahasia, sudah berubah pikiranku. Mungkin untukmu baik-baik saja, bagiku tidak Yoon. Bila aku tetap bertahan disini, semakin sakit hati," jawab Haejoon begitu ketus.

"Rahasia apa?"

"Ya rahasia, mungkin kau akan tahu suatu saat nanti. Sebenarnya aku juga tidak bisa lepas dari Daeyeol hyung, tapi....,"
"aku rasa ini jalan yang benar," jawab Haejoon sedih. Dalam hati terdalamnya, ia tidak bisa lepas dari teman-temannya.

Ini sebabnya Sungyoon tidak banyak komentar saat kejadian Haejoon memutuskan pergi. Karena dirinya sudah lebih dulu mengetahui bahwa teman 95 line-nya itu akan meninggalkan agensi.

~Flashback end~

Sungyoon menghentikan laju langkahnya, mengingat dimana kejadian Haejoon berpamitan padanya.

Mengetahui alasan Haejoon keluar adalah dirinya, Sungyoon menjadi tak tenang bila mendapat tawaran jadwal individu dari CEO. Berusaha mungkin bukan dirinya yang menonjol. Hal itu ia lakukan untuk menebus rasa bersalahnya pada Haejoon. Syukur-syukur member lain saja yang ditonjolkan.

Tetapi disisi lain, Sungyoon juga terbayang dengan ucapan ayahnya. Apa yang bisa dibanggakan dari Sungyoon sebagai penyanyi?

Rasa kepercayaan diri Sungyoon hilang sudah, rasa bersalah semakin kuat menguasainya

Alam seperti mengetahui perasaan Sungyoon sekarang. Hembusan angin semakin kencang seiring ingatan masa lalu membayangi kembali. Cahaya bintang pun tiba-tiba tertutup awan seakan tidak ada jalan untuk Sungyoon.

"Andai aku tahu lebih awal alasanmu keluar adalah aku. Aku tidak akan membiarkanmu pergi," guman Sungyoon melihat foto Haejoon.

"Mungkin untuk sekarang, aku mengambil kesempatan ini. Aku tidak bisa mengembalikanmu atau Jaeseok, jadi aku ingin mengembalikan kepercayaan ayahku," guman Sungyoon telah mendapatkan keputusan.


















***

This is Golden Child | CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang