Sungyoon memasuki kamar miliknya. Kamar yang sudah lama tidak ia tempati tetapi masih bersih dan rapi. Pasti ibunya telah merawat ruang kamarnya dengan baik.
Foto masa kecil juga masih terpampang di meja kecil dekat tempat tidur miliknya. Foto bersama ayah dan ibu dengan senyuman yang mengembang indah.
"Wai oppa~~," suara gadis kecil memanggil nama panggung Sungyoon.
Sungyoon menoleh, melihat siapa pemilik suara kecil menggemaskan yang memanggil dan masuk ke kamarnya,
"Nahyun?"Gadis kecil bernama Nahyun itu segera memeluk Sungyoon dengan bahagia. Sungyoon menyambut pelukan si kecil dengan hangat.
"Wai oppa, jari telunjukku kemarin tersayat pisau, sakiiit," cerita Nahyun pada Sungyoon, ia menunjukkan telunjuknya yang sudah terbungkus plester.
"Ini sudah diobati. Nanti juga sembuh, sini oppa tiup biar besok langsung sembuh," ujar Sungyoon lalu meniup telunjuk sepupu kecilnya itu, "sudah..,"
Nahyun tersenyum mendapat perlakuan manis dari oppa kesayangannya.
"Wai oppa pasti bertemu dengan banyak wanita cantik diluar sana, pasti oppa lebih tertarik dengan mereka dibanding Nahyun," ucapan random dari anak kecil.
Sungyoon tertawa mendapati gadis kecilnya bertanya seperti itu, "tidak ada yang mengalahkan cantiknya Nahyun," jawabnya.
"Pasti banyak yang menyukai Wai oppa. Oppa sangat perhatian"
Lagi lagi Sungyoon tertawa kecil mendengar ocehan Nahyun, "apa aku perhatian?"
Nahyun mengangguk semangat, "Wai oppa juga sering menenangkanku. Pasti oppa melakukan itu juga pada yang lainnya, benarkan?"
Sungyoon mengangguk mendengar pertanyaan si kecil.
"Terus kalo oppa yang perhatian dan menenangkan orang lain, jadi siapa yang melakukan itu pada oppa?" tanya Nahyun lagi.
Sungyoon terdiam mendapat pertanyaan Nahyun, kenapa anak kecil bisa bertanya seperti itu?
"Wai oppa kenapa diam?"
"Nahyun???" suara Ibu Sungyoon memanggil Nahyun,
"Nahyun, jangan ganggu Wai oppa dulu. Biarlah Wai oppa mandi oke?" ajak Ibu Sungyoon dan mengajak keluar Nahyun."Dah.. oppa" pamit Nahyun
Sungyoon hanya tersenyum melihat polosnya Nahyun.
"Siapa yang perhatian dan menenangkanku?" guman Sungyoon terbayang pertanyaan Nahyun.
....
Sungyoon keluar dari kamarnya menuju meja makan. Ibunya telah menyiapkan banyak makanan di meja.
"Noona kemana? Ayah juga? Nahyun sudah pulang?" Sungyoon bertanya pada sang Ibu.
"Kakak perempuanmu masih sibuk dengan pekerjaannya. Nahyun sudah pulang. Ayahmu di kamar, sebentar lagi juga keluar," jawab Ibu Choi masih menata piring.
Tak lama Ayah Choi keluar dari kamar dan segera menuju ke meja makan. Sungyoon segera membungkuk sembilan puluh derajat, memberi hormat pada sang Ayah.
Ayah Choi hanya melihat sekilas tanpa mengatakan apapun pada putra nya.
"Ayo segera duduk dan makan," ucap Ibu Choi.
Makan malam keluarga kecil Choi begitu tenang. Sungyoon pun fokus dengan makanan, sesekali melihat ayahnya. Kenapa ayahnya diam saja?
"Aku dengar grupmu akan bubar," ucap Ayah Choi tiba-tiba.
"Apa?" ucap Sungyoon spontan, ia terkejut kabar hoax seperti itu diketahui ayahnya.
"Mana mungkin, Sungyoon bilang dia akan comeback bersama grupnya sebentar lagi," jawab Ibu Choi.
KAMU SEDANG MEMBACA
This is Golden Child | Completed
Fiksi PenggemarBercerita tentang sebuah grup baru yaitu GOLDEN CHILD. Sebelas anak laki - laki yang meraih mimpinya sebagai grup idola. Cerita ini terinspirasi dari kisah nyata yang terjadi pada GOLDEN CHILD. Bila ada kesamaan dalam alur cerita, itu murni tidak ke...