Ep. 30

407 46 0
                                    

"Menjadi penyanyi adalah impianku sejak kecil, banyak yang telah kulalui untuk bisa menunjukkan bakatku. Dan akhirnya aku bisa menjadi trainee. Semasa sekolah, aku sering mengikuti lomba bidang akademik, itu adalah cara agar bisa mendapatkana beasiswa untuk bersekolah. Bisa menjadi juara di Olimpiade juga salah satu impianku agar aku bisa masuk Universitas ternama atau bahkan aku bisa study di luar negeri. Tapi aku tidak bisa membuat kedua mimpiku tercapai secara bersamaan. Aku harus melepas satu," isi hati Jibeom.

Ya, ini mungkin alasan Jibeom iri dengan Jaehyun yang memiliki lebih banyak peruntungan. Bisa bersekolah dengan lancar tanpa memikirkan biaya, bahkan bisa menjadi trainee sekali audisi. Sungyoon merangkul Jibeom, menguatkan dan menyakinkan bahwa pilihannya benar.

"Yang kau perlukan sekarang adalah menambah rasa percaya dirimu agar banyak orang bisa melihat bakatmu. Buang pikiran negatif, dan buatlah pikiranmu jadi positif," Saran Sungyoon

Jibeom mengangguk

"Kau berbakat, pintar, dan juga tampan," puji Sungyoon

"Aku tampan?"

"Hehehe tapi tetap aku jauh lebih tampan"

Jibeom tertawa mendengar jawaban percaya diri dari Sungyoon

"Nah gitu ketawa. Kalau kau ada masalah kau bisa cerita padaku"

Jibeom mengangguk paham

"Hyung, apa aku keterlaluan dengan Jaehyun? Aku selalu bilang iri dengan hidupnya yang terlihat mudah. Bahkan aku membuatnya marah. Padahal tidak bermaksud untuk membuatnya marah"

"Iri itu manusiawi, tapi aku tahu maksudmu kenapa kau lakukan itu"

"Hyung tahu?"

"Sebenarnya Joochan dan Donghyun memberitahuku kalau kau dan Jaehyun bertengkar"

"Dasar. Katanya bahaya kalo para hyung tau. Kenapa justru cerita pada Sungyoon hyung?" Batin Jibeom

"Mereka hanya cerita padaku, itupun aku yang paksa. Kau sengaja bicara sedikit keras dengan Jaehyun karena kau ingin Jaehyun lebih bekerja keras kan?"

Jibeom takjub mendengar jawaban Sungyoon. Hyung yang satu ini sepertinya titisan cenayang.

"Benar, aku gemas saja kenapa dia memilih jalan sulit ini. Kalau butuh bantuan tidak pernah ngomong, latihan sendirian mulu. Ya udah kemarin aku minta bantuan Youngtaek hyung ajarin dia. Tiap hari dapat kritikan dari pelatih dia gak marah, justru dia memiliki pemikiran positif. Giliran aku? Langsung dah meledak BONG~~" gerutu Jibeom

Sungyoon tertawa mendengar ocehan Jibeom yang kesal dengan sikap Jaehyun padanya.

"Jaehyun itu juga cemburu denganmu. Orang yang selalu saja ada peningkatan padahal sering datang terlambat latihan"

Jibeom terkejut, ia baru tahu kalau Jaehyun justru iri dengannya.

*

Sepuluh trainee sudah pasti untuk debut, kini hanya menunggu tanggal debut ditentukan. Jaehyun sendirian lagi di ruang latihan, dia mencoba mengulangi apa yang baru saja dipelajari. Dia terdiam sejenak melihat dirinya di cermin.

"Aku hanya bermodal visual saja?" Gumannya pada diri sendiri. Masih terpaku melihat pantulan dirinya di cermin,
"apa aku pantas debut bersama yang lain? Apa aku pantas disebut idola dengan bakat pas-pasan ini?"

"Ah tidak, aku punya bakat terpendam maka dari itu CEO memilihku," Jaehyun mulai semangat lagi.

"Aku rasa tidak punya bakat terpendam huhuhuhu. Jangan-jangan ayah telah memberi suap pada CEO agar aku bisa debut," Semangatnya turun lagi.

"Ah tidak mungkin, Ayah kan di luar negeri,"
"Eh tapi kan bisa ditransfer duitnya," Jaehyun mengacak-acak rambutnya sendiri, justru hal itu membuat beban pikirannya,
"kenapa pikiran positif itu tidak bisa langsung muncul sih? Kenapa harus dibuat dulu~"

"Kamu kenapa sih?" Tanya Jangjun  baru saja datang, dan melihat Jaehyun bicara dengan cermin.

Jaehyun menghampiri Jangjun
"Hyung"

"Apa?"

"Hyung iri denganku tidak?"

Jangjun bingung kenapa Jaehyun bertanya seperti itu,
"mau jawaban jujur apa bohong?"

"Jujur"

"Tapi aku maunya bohong," goda Jangjun

"Hyuuuuung~~"

"Iya iya. Gini, saat diriku menjadi back dancer Infinite sunbae kemarin. Aku bisa merasakan betapa pentingnya ada sosok pelengkap,"
"penampilan Infinite sunbae sebenarnya sudah keren tanpa back dancer. Tapi, saat back dancer muncul, penampilan semakin meriah dan juga meminimalisir menggunakan banyak energi"

Jaehyun mendengarkan baik - baik penjelasan Jangjun "Lalu?"

"Lalu? Kau adalah sosok pelengkap untuk kita. Kau yang memberikan energi positif pada tim. Kita juga butuh sosok untuk menyeimbangkan tim. Terlalu banyak hal unggul yang sama itu juga ribet. Bila kau merasa kurang, kau masih bisa belajar lagi saat sudah debut nanti"

"Mungkin ini seperti slogan empat sehat lima sempurna,"  batin Jaehyun, dia tersenyum mendengar penjelasan Jangjun.

"Aku punya keunggulan yang beda, sehingga aku terlihat tidak sama dengan yang lain. Ya, aku penyempurna untuk teman - temanku," batin Jaehyun mulai bersemangat lagi.

....

"Jaeseok hyung, kali ini kita benar-benar debut kan? Debut dengan grup yang akan bertahan lama?" Tanya Youngtaek pada Jaeseok disela latihan vokal mereka.

Jaeseok terdiam sejenak mendengar pertanyaan Youngtaek

***

This is Golden Child | CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang