BruuummmCiittt..
Greeg
Breg breg breg
"Hoy bawa nya hati-hati !!"
Seorang gadis yang tengah terlelap di atas ranjangnya bergerak gelisah. Tidurnya terganggu karena suara gaduh di luar rumah.
Mencoba menutup telinganya dengan bantal tapi tak membantu banyak. Akhirnya ia mengalah dan bangkit dari ranjangnya. Berjalan ke arah jendela kamarnya yang berada di lantai dua. Mencoba melihat kerusuhan yang dilakukan orang di bawah sana padahal jam masih menunjukan pukul 1 dini hari.
Terlihat beberapa orang sedang mengangkut kardus dan parabotan rumah lainnya dari sebuah truk yang terparkir didepan rumah. Rumah yang ia yakini tengah kosong beberapa bulan terakhir mungkin akan segera terisi oleh penghuni baru dan otomatis akan menjadi tetangganya.
Setelah mengetahui sumber keributan yang membangunkan tidurnya tadi, tak ada cara lain selain menyumpal telinganya dengan penutup telinga. Dan mencoba kembali terlelap, jika cara itu tak berhasil mungkin ia akan menghitung biri-biri dalam kepalanya sampai ia bosan dan tertidur.
"YULIAAAA BANGUN !!! YA ALLAH INI ANAK PERAWAN BANGUNNYA SIANG MULU BUKANNYA BANTUIN EMAKNYA"
Padahal ini belum terlalu siang. Dan lagi ini masih masa liburan. Bagi seorang siswi yang menghabiskan sisa hidupnya di sekolah dengan tugas bejibun, ini adalah saat-saat emas untuk mengistirahatkan otaknya. Namun tak berarti bagi gadis yang sekarang tengah berebut selimut dengan ibunya. Saling tarik menarik seperti lomba tarik tambang. Dan tentu saja di menangkan oleh ibunda tercintanya.
"Ihh mah, nama ku kan Jo Yuri. Masa nama anak sendiri di ganti-ganti terus sih"
Begitulah kebiasaan ibunya yang sering mengganti nama sesuai kehendak hati.
Tak mau beradu argumen lagi Yuri memilih untuk beranjak ke kamar mandi. Ibunya tak akan berhenti mengomel sebelum Yuri melaksanakan perintahnya.
Dengan handuk yang masih bertengger di kepalanya gadis itu berjalan menuju ruang tengah. Tangannya mencomot beberapa jajan lebaran bulan lalu yang masih tersisa banyak.
"Tadi tetangga baru kita bertamu, sayangnya kamu masih mandi sih. Tadi mereka Dateng sama anaknya mungkin sepantaran sama kamu deh Yul"
Ibunya masih keukeh manggil dia Yulia. Mungkin sifat Yuri yang cerewet menurun dari ibunya.
"Yaudah ntar juga bakal ketemu lagi mah"
Dan mereka berdua duduk tenang sembari menonton sinema religi bertema azab di televisi.
###
Rumah yang baru saja kedatangan penghuni baru langsung melakukan open house dan selamatan dengan membagikan kue ke tetangga sekitar.
Gadis dengan kaos lengan panjang bermotif bebek tampak kesusahan membawa tumpukan tok kue yang akan di bagikan ke tetangga mereka sekaligus untuk bersilahturahmi. Tak sendiri tentu saja, ia hanya mengikuti ibunya yang sudah berjalan lebih dulu.
Rumah pertama adalah rumah yang persis berdiri di sebrang rumahnya.
"Assalamualaikum.."
"Wa'alaikumsalam.."
Dan pintu rumah terbuka menampakan perempuan paruh baya yang masih memakai daster.
"Saya keluarga yang baru pindahan ke rumah yang di sebrang bu, ini ada sedikit bingkisan. Oh ya, ini anak saya namanya yena. Yen ayo Salim.."
Sang gadis lantas menaruh tumpukan tok kue terlebih dahulu sebelum tangannya menyalim perempuan di depannya.
"Anaknya cantik yah Bu, mau masuk dulu sekalian saya bikinin teh"
"Makasih bu, gak usah. Kita mau keliling lagi"
"Yaudah, kapan-kapan main kesini yah yena. Tante punya anak yang seumuran sama kamu."
Yena hanya mengangguk sembari tersenyum.
Mereka kemudian pamit untuk melanjutkan ke rumah yang lainnya.
####
Karena baru saja pindahan. Ada beberapa barang yang tertinggal atau mungkin sudah habis. Seperti pasta gigi, sabun, sampo, dan teman-temannya. Tentu saja yang bertugas membeli adalah sang anak.
Yena yang sedari siang ikut ibunya keliling komplek membagikan kue sembari berkenalan dengan tetangga sekitar, sudah mengetahui letak warung yang masih buka walau jam sudah menunjukan pukul 8 malam.
Warung tersebut bersebelahan dengan konter kecil yang biasanya menyediakan pulsa dan voucher data. Saat selesai berbelanja yena melihat seorang gadis yang kira-kira seumuran dengannya sedang membeli sesuatu di konter itu. Gadis itu adalah satu-satunya anak yang seumuran dengannya. Sejauh ia lihat karena hanya ada anak SD dan SMP yang tadi ia temui saat berkenalan dengan tetangga sekitar.
Rasanya yena ingin berkenalan dengan gadis itu. Tapi dia saat ini adalah orang baru di daerah itu. Rasanya aneh tiba-tiba mengenalkan diri karena ia belum tau bagaimana reaksi gadis itu nanti melihat ada orang asing yang tiba-tiba mendekatinya.
Dan yena memilih pulang, membawa belanjaannya yang ia yakin sudah di tunggu.
Pagi ini yena diantar oleh ayahnya akan pergi untuk membeli beberapa keperluan sekolah karena lusa ia sudah masuk ke sekolah barunya. Untungnya ia masuk sebagai murid tahun ajaran baru jadi tak perlu kesusahan untuk mengejar pelajaran nantinya.
Yena kini duduk manis di dalam mobil sambil menunggu ayahnya yang mengambil dompet di dalam rumah. Fokusnya yang tadi sibuk memainkan hp kini berubah saat seorang gadis yang tak asing baginya keluar dari rumah yang ada di sebrang.
Gadis itu mengayuh sepeda dan berlalu dari pandangannya. Tak salah lagi, itu adalah gadis yang ia temui semalam. Yena bertekad akan menjadikan gadis itu sebagai temannya. Ia punya feeling yang kuat jika mereka nantinya akan menjadi dekat.
Fyi, ini ada hubungannya sama cerita 'Cantaloupe'
Tapi gak terlalu terhubung banget kok
Cuma emang sama latar dan karakter nya ajaSembari menunggu ke haluan tentang jinjoo
Nikmatin dulu bebek dan hamster satu ini
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️WATERMELON || YenYul [2nd Foodies Series]©
Fanfiction[2nd Foodies series Watermelon - YenYul™] Yena hanya gadis petakilan, itu yang awalnya Yuri pikiran. Sebelum hari-harinya berubah.. -Choi Yena -Jo Yuri Yenyul GirlxGirl Rank #1 - joyul #2 - Yenyul