Ruangan OSIS yang cukup luas kini hanya terisi oleh beberapa orang saja. Maklum pasti semuanya pada ngaret disuruh kumpul jam berapa tak akan tepat waktu. Mereka akan mendiskusikan beberapa project yang akan diadakan sekolah. Dan izin rapat saat masih jam pelajaran.
Tapi rapat tak akan berjalan lancar jika mereka kelaparan kan,
"Laper.." Yuri mengeluh sembari memegangi perutnya.
"Yuk ke kantin, beli ayam geprek" tawar hyewon.
"Gue juga !!" Otomatis mendapat sambutan dari anak-anak lainnya.
"Lah banyak banget yang nitip, jadi males gue"
"Yaah..." Yuri merasa kecewa saat hyewon batal mengantarkannya ke kantin. Lagian ia juga tidak mau pergi kesana sendiri. Jarak kantin cukup jauh dari ruang OSIS soalnya.
"Assalamualaikum..."
Suara itu berasal dari anggota OSIS kelas 10 yang baru masuk. Diantaranya adalah gadis berkuncir kuda yang sangat ingin Yuri jauhi.
"Nah tuh ada yena, Yen.. anterin Yuri ke kantin. Sekalian gue nitip"
Permintaan hyewon langsung mendapat anggukan antusias dari yena. Berbanding terbalik dengan Yuri. Rasanya lebih baik ia kelaparan daripada ditemani cewe absurd itu."Buruan sana.." kata hyewon seraya mendorong Yuri.
"Lah tapi kan- "
"Kalo gak mau, gue juga ga bakal ngasih contekan ulangan matematika besok" ancaman hyewon sukses membuat Yuri terdiam. Mau tak mau ia akhirnya pergi ke kantin dengan yena.
Kini mereka berdua sedang menunggu pesanan mereka, 5 porsi ayam geprek yang dibeli di kantin Bu Toro.
Karena bosan menunggu dan Yuri disampingnya masih betah tak membuka suara akhirnya yena mengeluarkan ponsel dari saku rok abu-abu nya. Suasana kantin masih sepi. Namun tetap saja kan yena harus waspada takut jika ada guru yang berkeliling.
"Weh... Masih di sekolah malah mainan hp. Saya laporin ke BK nih"
Sial. Yena lupa jika gadis disampingnya adalah anggota OSIS. Dan ia juga tak sadar dirinya salah satu anggotanya yang berarti harus menjaga sikap. Daripada membuat masalah yena memilih menyimpan saja ponselnya.
"Galak bener sih kak ya ampun"
"Salah sendiri.."
"Ini pesanan nya dek.."
Serempak mereka berdua berdiri dan menghampiri pesanannya. Yena dengan sigap membawa kotak berisi ayam geprek di kedua tangannya.
"Duit nya mana ?" Yuri mengulurkan tangannya. Ia ingat jika tadi hyewon menitipkan uangnya pada yena.
"Hehehe di saku kak.."
"Yaudah sini.."
"Kakak gak liat tangan ku penuh, ambilin lah"
"Ck, "
Apa-apaan adik kelasnya ini. Berani sekali menyuruhnya. Karena tak ingin berlama-lama berdebat tak jelas Yuri terpaksa mengambil uang yang ada di dalam saku rok yena.
"Kekekeke... Kak geli"
Mata Yuri membulat saat mendengar perkataan yena. Ia merasa sedang di kerjai.
Dengan cepat ia mengeluarkan tangannya saat sudah berhasil mengambil uang tersebut.
Setelahnya ia langsung menggeplak bahu yena cukup kencang.
"Duuuh kak sakit.."
"Rasain..."
"Awas loh, berantem Mulu nanti malah jodoh"
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️WATERMELON || YenYul [2nd Foodies Series]©
Fanfic[2nd Foodies series Watermelon - YenYul™] Yena hanya gadis petakilan, itu yang awalnya Yuri pikiran. Sebelum hari-harinya berubah.. -Choi Yena -Jo Yuri Yenyul GirlxGirl Rank #1 - joyul #2 - Yenyul