(•Note: beberapa part dalam cerita ini berhubungan dengan cerita sebelumnya karena memang cerita ini masih dengan latar dan karakter yang sama)©
Seperti kebanyakan murid baru. Yena datang ke sekolahnya dengan pakaian rapi dan berangkat tepat waktu. Ia mengikuti siswa baru lainnya yang mengarah ke aula. Dan seperti intruksi dari anggota OSIS ia menempati barisannya yang diurutkan berdasarkan pembagian kelas.
Ditempat itu juga ia langsung mendapatkan teman baru yang nantinya akan menjadi teman sebangku nya.
Gadis bernama Ahn Yujin yang awalnya terlihat judes kini menampakan sifat aslinya yang tak jauh beda dengan yena. Membuat mereka berdua cocok satu sama lain. Cocok dalam berbuat kerusuhan misalnya.
Bahkan sekarang mereka tampak berlarian mengejar satu sama lain di kantin yang ramai. Yena sebagai oknum yang menyandera Tupperware Yujin berlari berusaha untuk tak menabrak anak-anak yang memenuhi kantin.
Sampai ia sadar bahwa temannya di belakang menabrak seseorang. Dalam hatinya merasa puas karena melihat temannya sedang kena semprot kakak kelas. Ia tak ingin membela, biarkan saja Yujin mendapatkan balasan karena tadi dengan seenak jidatnya memberikan botol minumannya kepada ham wonjin dan berakhir barang itu hilang entah kemana.
Yena masih asik memperhatikan temannya sembari mencomot cimol yang baru saja ia beli. Namun pandangan nya teralih saat melihat gadis di belakang kakel yang memarahi Yujin. Gadis itu terlihat familiar di mata yena.
Ia kembali mengingat apakah ia pernah bertemu dengan gadis itu sebelumnya?. Namun penyakit pelupanya kambuh, ia tak bisa mengingat kapan dan dimana ia bertemu gadis itu. Atau mungkin hanya perasaan nya saja.
Yena dan yujin telah kembali ke kelas mereka setelah sebelumnya mandi dan berganti pakaian. Agar seragam mereka tak ikutan berbau keringat.
Dan beruntungnya karena hari ini masih dalam masa pengenalan sekolah, jam pelajaran di tiadakan sampai pulang sekolah. Namun sebagai gantinya akan ada beberapa anggota OSIS yang masuk untuk membagikan pamflet ekskul pada siswa kelas 10.
Begitu anggota OSIS masuk, pandangan yena tak pernah lepas dari seorang gadis berponi yang sedang menjelaskan kegiatan ekstrakurikuler. Benar, yena ingat gadis itu. Tak salah lagi, itu adalah gadis yang sama yang ada di depan konter, dan gadis yang ia tahu tinggal didepan rumahnya.
"Ada yang ingin di tanyakan ?"
"Kak, makan nya apa ? Kok bisa semanis ini ?"
"HUUUUUUUUUUUUUU"
dan langsung mendapat sorakan heboh dari seisi kelas. Sedangkan gadis yang digoda tadi hanya tersenyum namun tatapannya terlihat tak suka dengan candaan yena.
Karena tak ada pertanyaan lainnya selain pertanyaan unfaedah yena, anggota OSIS tadi meninggalkan kelas mereka.
Namun dengan cepat yena berdiri dan langsung menyusul OSIS yang sudah berjalan keluar.
"Kak Yuri !"
'bocah itu lagi' batin Yuri, ketika mendapati orang yang memanggilnya adalah gadis yang menggodanya saat di kelas.
"Kenapa ?"
Sebenarnya Yuri tak ingin menanggapi tapi karena ia adalah anggota OSIS dan gadis di depannya adalah siswa baru, mau tak mau ia pun meladeninya."Ini kak pamfletnya" yena menyerahkan selebaran itu dengan senyum ah bukan, cengiran lebar lebih tepatnya.
"Kan batas terakhir besok, kamu bisa serahkan ke seksi kegiatan"
Yuri memberi alasan agar gadis didepannya pergi."Besok aku ga bisa berangkat kak, ada urusan keluarga"
Dan akhirnya Yuri menerima kertas dari yena. Dan langsung berbalik menjauh sebelum gadis petakilan itu berulah lebih.
🐣🐣🐣
"Dek, buruan turuuun ayah udah nungguin dari tadi"
"Iya buun"
Yena keluar dari kamarnya dengan pakaian yang sudah rapi. Hari ini ia izin tak masuk sekolah untuk menjemput kakaknya yang baru saja sampai dari Taipei. Sebenarnya ayahnya saja sudah cukup tapi si kakak meminta untuk mengajak yena menjemputnya.
Yena berjalan keluar menghampiri mobil yang sudah menyala dengan ayahnya di belakang kemudi.
"Wangi banget dek, "
"Bawel ih ayah, aku jarang mandi di protes, udah wangi malah di ledek"
Yena mencembik dan memanyunkan bibirnya. Ayahnya hanya terkekeh melihat sikap anak bungsunya itu.
Yena menatap rumah di seberangnya. Sudah sepi, mungkin Yuri sudah berangkat.
Begitu sampai di bandara, yena dengan ayahnya langsung menunggu di pintu masuk penerbangan mancanegara. Dan mereka melihat lelaki yang memakai Coat abu-abu yang berdiri menunggu jemputan nya.
" ABAAAAANG" Yena langsung menghambur dalam pelukan Seorang yang masih menenteng kopernya. Jika orang awam yang melihat mereka akan mengira bahwa 2 orang yang masih berpelukan adalah kembar. Yang membedakan adalah yang satu rambutnya pendek dan berwarna blonde.
"Kamu kok bolos sekolah sih"
"Yee kan Abang yang nyuruh, pokoknya ntar traktir es krim. Wajib"
"Iya iya..."
Sang kakak hanya mengacak rambut yena.
Setelah melepas rindu satu sama lain mereka bergegas kembali ke mobil. Abangnya ini pasti kelelahan setelah 6 jam dalam pesawat.
Namanya Choi Sungmin, Kakak yena dulunya berkuliah di Taipei namun setelah cidera karena terserempet bis ayahnya menyuruhnya untuk kuliah disini saja, sekalian merawat sampai cideranya sembuh total. walau ia terpaut 4 tahun dengan adiknya yena, wajah mereka bisa dibilang mirip. Bahkan waktu itu Sungmin pernah di pakaikan wig oleh temannya yang iseng. Dan wajahnya benar-benar terlihat sangat mirip dengan yena.
Setelah mandi dan beristirahat sebentar, Sungmin keluar untuk berbelanja di Indomaret. Untuk memenuhi janjinya membelikan yena es krim. Sekalian mengenal lingkungan tempat tinggal barunya.
Sembari mengantri, Sungmin mulai memainkan ponselnya. Tak lama pandangannya tertuju pada sebuah gantungan kunci yang terjatuh dari seseorang yang sebelumnya ada di depannya. Ia mengambil benda itu dan berniat untuk mengembalikannya.
Setelah selesai membayar belanjaannya. Sungmin bergegas mengejar gadis itu yang untungnya masih terlihat olehnya.
"Misi mbak~ "
"Eh iya ? Ada apa yah mas ?"
"Ini punya mba kan ? Tadi jatuh pas di Indomaret"
"Eh iya makasih, mas....?"
"Choi Sungmin, panggil aja Sungmin"
"Saya Jo Yuri.. btw makasih yah, saya pamit dulu"
Sungmin tersenyum pada gadis yang kini telah berlalu didepannya. Ia rasa ia akan betah tinggal di sini.
Yuri sudah sampai di rumahnya. Ia terduduk di sofa sambil memandangi gantungan kuncinya yang tadi di temukan oleh cowok yang wajahnya tak asing baginya.
Cowok itu mirip....
"CEWEK GAJE ITU !!!"
"Yulia jangan teriak udah malem"
Eaaaa eaaaa
Tiba-tiba aja masukin abangnya yenaDan secara otomatis merubah alur cerita ini
Tapi ga semuanya di ubah kokTetep ikutin yah,
Voment juga atuh
Biar saya semangat
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️WATERMELON || YenYul [2nd Foodies Series]©
Fanfiction[2nd Foodies series Watermelon - YenYul™] Yena hanya gadis petakilan, itu yang awalnya Yuri pikiran. Sebelum hari-harinya berubah.. -Choi Yena -Jo Yuri Yenyul GirlxGirl Rank #1 - joyul #2 - Yenyul