SPLAASH
SPLAASH
"Astagfirullah Yen , Wangi banget.."
Sungmin yang awalnya hanya lewat didepan kamar adiknya langsung masuk kedalam saat menyium bau-bau an yang menyeruak menusuk hidung mancungnya. Bukan apa-apa, kalau masih dalam kadar normal juga Sungmin tak akan protes. Toh wajar jika adiknya yang sedang dalam masa puber memakai parfum.
"Iya dong wangi~ "
Ucap Yena masih menyemprotkan parfum ke sekujur badannya. Saking banyaknya sampai semprotan itu tak sengaja masuk ke mulutnya.
"UHUUK UHUUK.."
"Makanya jangan kebanyakan"
Laki-laki itu melenggang keluar kamar setelah puas menertawakan adiknya.
"Abang ih tunggu bentar.."
Yena buru-buru menarik ujung baju sungmin membuat laki-laki itu hampir saja jatuh. Ia lalu menatap adiknya dengan tatapan awas-kalo-gak-penting
"Pinjem motor.."
"Ogah.." Sungmin hendak pergi namun ditahan lagi oleh Yena.
"Penting ini.. Ketos Yena ngada in acara Ultah kalau gak dateng auto cabut jabatan.." Memang Yena itu kalau sudah ngomong suka di lebih-lebihkan.
"......" Sungmin hanya menatap penuh curiga
"...Iya nanti pulangnya Yena bungkusin makanan.."
"OKE...nih kuncinya.." Sungmin tersenyum puas dan berlalu dari hadapan Yena.
2 kakak-beradik ini memang sama-sama harus di sogok pakai makanan dulu baru nurut.
"Assalamualaikum..."
"Wa'alaikumsalam... bentar.."
Ceklek
Masya Allah, Sepertinya yang Yena lihat didepannya adalah sesosok bidadari. Yena masih terpaku dengan mulut menganga.
"Yen... Heh.. malah ngelamun" Yuri menepuk bahu Yena dengan sedikit keras. Gadis didepannya tersadar dan mengerjapkan mata berkali-kali meyakini bahwa ia tak sedang bermimpi.
"ini k-kak h-helm nya.."
Ucapnya gugup sembari menyerahkan sebuah helm. Yuri yang melihatnya berusaha menahan tawa, bagaimana tidak Yena yang biasanya tak tahu malu malah terlihat gemetaran saat memberikan helm padanya.
"Udah kak ?"
"he'em" Yena mulai menjalankan motornya.
Di sepanjang perjalanan tak ada percakapan antar keduanya. Terlebih Yena yang mungkin fokus menyetir atau memikirkan topik obrolan.
Dari spion sebelah kanannya, Yena melihat sebuah motor mulai mendekat. Dan saat motor itu tepat disampingnya, Yena dapat melihat dengan jelas wajah pengendaranya.
Wajah songong dengan senyum miring menatap Yena angkuh. Pengendara disampingnya lalu mulai memainkan gas nya, mencoba pamer pada Yena. Gadis itu hanya menaikan satu alisnya. Si pengendara menarik gasnya dan kecepatan tingggi meninggalkan Yena.
"Kak Yuri pegangan.."
" eh.. kenap—AAAA YENA JANGAN NGEBUT !!" Yuri reflek memeluk Yena dengan erat takut jika ia terjatuh dari motor yang berkecepatan tinggi itu.
****
"Lecek amat muka lu Yul.." tanya Gyuri begitu Yuri mendudukan diri disebelahnya.
"Tanya tuh si Yena.. Tiba-tiba aja ngegas.." Yuri mulai mengambil smartphonenya, ia merapikan tatanan rambutnya yang acak-acakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️WATERMELON || YenYul [2nd Foodies Series]©
Fanfiction[2nd Foodies series Watermelon - YenYul™] Yena hanya gadis petakilan, itu yang awalnya Yuri pikiran. Sebelum hari-harinya berubah.. -Choi Yena -Jo Yuri Yenyul GirlxGirl Rank #1 - joyul #2 - Yenyul