Hari Minggu yang cerah, ralat, terasa panas padahal masih pagi. Mungkin inilah efek pengaruh global warming. Atau mungkin karena sang gadis berhoodie kuning jarang olahraga.Kencan ?
Tidak ! Ini namanya pemaksaan.
Begitu runtuk Yuri yang menjadi korban penculikan Yena -sang oknum- yang sekarang masih setia berlari didepannya.
"YEEEN CAPEEE "
Yuri akhirnya menghentikan langkah kakinya. Berjongkok dan mengatur nafas.
"Yaelah kak.. baru 5 putaran doang.."
Yena menghampirinya. Yuri dapat melihat dengan jelas lelehan keringat yang membasahi baju krop top hitam gadis itu. Mata nya lalu turun ke area perutnya yang terpampang jelas dengan lekukan abs.
Gluup
"L-lu emangnya g-gak kepanasan ?"
"Enggak..."
Yena makin mendekat, dan semakin membuat Yuri jadi salah tingkah."Yaudah yuk duduk dulu disana..." Yena menggenggam tangan Yuri. Menariknya pelan kearah bangku yang tak jauh darinya.
"Kakak disini dulu.. gue mau beli es disana.." belum sampai Yena beranjak ujung bajunya di tarik oleh Yuri. Membuatnya menoleh menatap gadis yang sekarang menunduk walau Yena tau wajah itu telah memerah. Dilihat dari telinga Yuri yang memerah.
"Tunggu..."
"Kenapa ?"
Yuri melepas Hoodie nya, dan hanya menyisakan kaos polos putih berlengan pendek. Masih menunduk, Yuri mengulurkan hoodienya pada Yena.
"Pake gih.. gara-gara baju lu, tuh penjual asongan sama mas-mas disana ngeliatin lu.."
"Cemburu nih kak ?" Yena menarik turunkan alisnya menggoda Yuri yang makin memerah.
"Apaan sih.. ge'er.. udah sana beli, gue udah kepanasan nih" Yuri mendorong Yena menjauh. Tak ingin lebih salah fokus melihat perut gadis itu.
Dari pada makin berdebat akhirnya Yena memakai Hoodie pemberian Yuri. Melihat reaksi malu gadis itu membuat Yena bahagia. Sepertinya ide Hyewon yang menyuruhnya memakai pakaian seperti itu berhasil.
Yuri tak menyangka gadis yang selama ini ia kenal pemalas ternyata memiliki proporsi tubuh yang ia idam-idamkan. Ugh~ rasanya Yuri sudah gila karena berpikiran yang aneh-aneh terhadap Yena.
Yuri memilih membaringkan tubuhnya. Berharap rasa lelahnya menghilang. Dan juga pikiran absurdnya.
Yuri memejamkan matanya, terik matahari sangat mengganggu istirahat nya. Tapi sesuatu atau seseorang kini menutupi terik matahari yang mengenai wajahnya.
Yuri perlahan membuka matanya, dan mendapati Yena berdiri disampingnya dengan 2 cup es mojito yang terasa menyegarkan.
"Makaaasiiih..." Yuri mengambil salah satu cup es yang ada di tangan Yena.
Yena sendiri hanya tersenyum melihat kakak kelasnya nampak menikmati minuman yang ia beli. Imut.. seperti anak kecil yang mendapatkan permen.
Reflek tangan Yena tergerak mengusak rambut Yuri. Dan langsung mendapat gerutuan dari sang korban. Berkali-kali Yuri mengeluh ia sudah menata rambutnya dan kini berantakan karena ulah Yena.
Melanjutkan perjalanan mereka. Tidak lagi lari karena Yuri dari tadi terus menerus mengomel soal kakinya yang sebentar lagi akan copot.
Awalnya Yena ingin menggendong, tapi langsung mendapatkan injakan manis dari Yuri.
"Kak ... Itu lihat"
"Apaan..."
"Ada itik pink.."
"Hah ?"
Yena berlari menghampiri jajaran penjual asongan. Lebih tepatnya akang penjual itik dengan berbagai warna yang berbeda.
"Lucuuuuu...."
Yena mengelus itik dengan warna pink yang tak rata. Jelas sekali sang penjual tak ahli dalam mewarnai.
"Kak.. lucu ini.. beli yah.."
Yena menunjukan si Itik kehadapan Yuri.
"Ihh apaan sih.. gitu aja lucu.."
Yuri melihat ekspresi Yena, manyun. Sudah persis mirip dengan itik yang ada di genggamannya.
"Pfftt..."
"Apa ketawa ?" Yena masih ngambek ternyata " itu tuh.. mirip sama kakak" Yena menunjuk pedagang asongan yang berada tepat di sebelah penjual itik. Yup, beberapa ekor hamster nampak berlarian kesana kemari di dalam kandang kaca yang dapat dilihat dari luar.
"Dih... Apaan.."
"Yuk beli ini ?"
"Hah ? Jangan ngaco.."
"Pak beli itik yang pink ini..."
"Pak hamster yang bulunya orange.."
"Ngapain sih beli kayak gituan.. kayak bisa ngerawat aja.."
"Buat simulasi...
Anggap aja latian jaga anak.."
.
"ADUUUHH KAK NANTI RAMBUT GUE RONTOOOK"
Yasudah.. kita tinggalkan saja Yuri yang masih asik menjambak rambut kekasih tercintanya.
Mari kita duduk santuy dulu
Jangan ribut Mulu lah dude..
Sini sini baca work saya biar adem..
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️WATERMELON || YenYul [2nd Foodies Series]©
Fanfic[2nd Foodies series Watermelon - YenYul™] Yena hanya gadis petakilan, itu yang awalnya Yuri pikiran. Sebelum hari-harinya berubah.. -Choi Yena -Jo Yuri Yenyul GirlxGirl Rank #1 - joyul #2 - Yenyul