Warmindo

79 9 0
                                    

"Friendship is born at that moment when one person says to another, 'What! You too? I thought I was the only one." – C.S. Lewis

***

Suatu hari di siang yang terik, di salah satu kampus swasta di Jakarta...

Adzan Dzuhur telah berkumandang. Para mahasiswa beramai-ramai pergi menuju Masjid kampus untuk menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim.

Tentu saja, tidak semua melakukan itu.

Hanya mahasiswa yang rajin dan masih mengingat tuhan saja yang menjalankannya.

Kalau yang malas ya tujuan mereka adalah satu : Kantin.

Di kantin kampus ini ada salah satu tempat favorit bagi mahasiswanya. Tempat makan murah dan enak dengan kualitas harga yang masih manusiawi untuk daerah Jakarta dan untuk kantong mahasiswa.

Mereka menyebutnya Warmindo.

Sebagian mahasiswa malas ya tujuannya ke tempat ini. Selain untuk makan siang juga untuk sebat ganteng, gunanya untuk mencuri perhatian para cewek-cewek cantik.

"Lo kok disini nyet?" Suara ngebas milik Babas terdengar, menyapa Luki dan Farel yang sedang menyantap indomie rebus pake telor dua.

"Gue laper, mau makan." Ucap Farel.

"Perut doang lo pikirin, aherat lo lupain. Beneran punya akses VIP masuk neraka lo ya." Celetuk Babas sambil menyeruput kopi susu kesukaannya.

"Iya, ntar gue ajak lo lewat jalur VIP nya Bas." Balas Farel. Dimas yang juga ada disitu cuma ketawa denger obrolan gak penting teman-temannya ini.

"Bacot kalian semua heeiii wahai para penghuni Neraka. Minggir, gue mau duduk," ini lagi Wildan baru selesai ibadah langsung duduk diantara Babas dan Farel. Untung badannya kurus jadi muat nyempil diantara dua bongsor.

"Bu, indomie rebus 2 ya." Dan tidak lupa memesan makan siangnya. Udah apal banget emang kalo Wildan sekali makan itu 2 porsi. Kalo lagi laper banget bisa mesen pisang bakar sama roti bakar sekalian.

"Yang lain mana, Dan?" Suara Luki terdengar setelah menghabiskan makan siangnya.

"Tadi sih di belakang gue perasaan." 

Setelah Wildan datang, menyusul Gery, Eza dan Damar ke tempat tersebut. Lengkap sudah, Warmindo ramai dipenuhi anak-anak RESCOM. Kalo begini ceritanya, alamat Warmindo di taken kontrak selama beberapa jam kedepan sama mereka. Mahasiswa lainnya suka muter balik kalo udah melihat komplotan ini duduk bejejer disana. Bahkan, mahasiswa yang niatnya cuma mau beli teh anget aja sampai gak jadi gara-gara malas ada mereka, lebih tepatnya malas liat Luki karena mulut lemesnya bakalan mengucap kata-kata sumpah manis serapah, dibarengi senyum nakalnya.

Wildan tengah asik menyantap indomie rebus mangkok ke duanya, disusul oleh Gery dan Damar. Eza gak makan, soalnya lagi puasa Senin-Kamis. Ah, rajinnya Pak Guru kita.

Warmindo kampus mereka ini terbilang tempat nongkrong paling seru. Selain karena makanannya yang enak, kopi susu bikinan si ibunya yang bikin candu. Salah satu minuman kesukaan anak-anak kampus, dan tentu saja anak minuman kesukaan anak RESCOM.

Namanya teman seperbangsatan, kadang ada aja ulahnya. Mereka suka main kuis-kuis gak jelas, yang kalah disuruh bayarin makannya. Bahkan nih, walaupun Eza lagi puasa aja, kalo dia kalah ya dia yang bayarin.

Untung Eza baik dan tidak menyebalkan, juga tidak pelit, jadi sah-sah aja bayarin mereka makan.

Dengan alasan, "Besok lo semua puasa nyebat ya gengs. Gue doang yang boleh nyebat."

RESCOM - Rese Community ( Produce X 101 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang