22. Pengecut

1K 121 14
                                    

WARNING!
Tulisan bercetak miring: suara di speaker dan bahasa asing.

JADILAH PEMBACA YANG BIJAK

Jadikan kitab agamamu sebagai bacaan utamamu.

DON'T VORGET TO VOMENT!

Sorry for all of typo!

All of cast still belong to group, agancy, and fandom.

Jangan lupa bersyukur hari ini!

—♡—















Jungkook terus mencoba melepaskan diri. Ikatan di tangan dan kakinya ini kuat sekali. Semakin sulit karena Jungkook seolah tidak memiliki energi. Kepalanya pening dan nafasnya sesak. Mungkin karena dia berada di tempat yang pengap dan gelap atau karena maag akutnya kambuh lagi? Anak itu merasa sakit di ulu hati dan perutnya terasa perih. Baik, dari dua opsi itu Jungkook menyimpulkan kalau maagnya kambuh mengingat dia juga belum makan dari siang dan ini sudah malam.

Jungkook melihat lagi genteng kaca di atasnya. Benar kan, ini sudah gelap.

"Aish... ottokhae?" gumamnya.

"YA! SIAPAPUN! TOLONG AKU! KELUARKAN AKU DARI SINI!" Teriak Jungkook.

"TOLONG! HYUNG! JIN HYUNG! TAEHYUNG HYUNG! JIMIN HYUNG!"

"SIAPAPUN! ADA ORANG DI LUAR?!"

Jungkook menghela nafas. Percumah dia berteriak, sejak tadi dia sudah melakukannya tapi seolah suaranya tidak ada yang mendengar.

"AKU HAUS! AKU LAPAR! SETIDAKNYA KALAU MAU MENCULIKKU BERIKAN AKU MAKAN!"

Cukup sudah. Jungkook lelah berteriak dan membebaskan diri. Sejak dia bangun dari pingsan tadi tidak ada seorangpun yang datang melihatnya. Tidak seperti di adegan-adegan penculikan yang pernah dia tonton, tidak ada yang menyambut dia bangun dari pingsanya, tidak ada juga yang melihatnya lalu mengatakan kalimat-kalimat seram dan mengancam padanya. Jungkook dibiarkan di dalam ruangan kotor ini sendiri.

"Hiks... Hyung, neo eodigae? Hiks... Bogoshipeo, Hyung hiks..."

Jungkook melonggarkan lagi tali yang mengikat tangannya di belakang sana. Bukannya lepas, tapi pergelangan tangannya malah makin terasa sakit.

"Hyung... hiks... hiks... aku takut. Hiks..."

"Kim Jungkook."

Suara yang menggema itu membuat Jungkook kaget. Dia melihat sekitarnya, tidak ada orang. Bahkan pintu besaar di depannya tetap tertutup.

"Hai, nak. Cari apa?"

Jungkook melilhat lagi sekelilingnya. Apa dia hanya berhalusinasi? Oh, tidak. ada speaker di pojok ruangan dan sebuah CCTV.

"YA! APA MAUMU! KELUARKAN AKU!" Teriak Jungkook.

"Oh, kau sama-sama tidak sabaran seperti Hyungmu ya."

"KELUARKAN AKU!"

"Ah, ayolah, nak. Nikmatilah dulu hidupmu. Kau masih muda. Tenang, jangan emosian, kau mau darah tinggi?"

"APA MAUMU? CEPAT KATAKA!"

"Kau mau tau apa mauku? Aku mau kau dan kakakmu itu mati."

"KENAPA? KENAPA KAU INGIN AKU DAN HYUNGKU MATI?"

Bogoshipeo Hyung [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang