18. Memory Card

1.1K 130 20
                                    

WARNING!

JADILAH PEMBACA YANG BIJAK

Jadikan kitab agamamu sebagai bacaan utamamu.

DON'T VORGET TO VOMENT!

Sorry for all of typo!

All of cast still belong to group, agancy, and fandom.

Jangan lupa bersyukur hari ini!






















“Hyung, jangan.”

“Tidak.”

“Hyung, aku bisa sendiri, sungguh. Taehyung hyung akan menemaniku. Kau tidak usah ikut.”

“Tidak. Itu keputusanku, aku akan ikut denganmu mengambil barang di kontrakanmu lalu membawanya kemari.”

“Hyung.”

“Berhenti berdebat. Jin, dia benar, biarkan dia mengambil barangnya sendiri dan kau istirahatlah. Kau tidak dengar Jongdae hyung bilang apa? Jadwalmu sudah mulai ditata ulang. Kau akan mulai beraktifitas seperti biasa.”

“Namjoon-ah.”

“Namjoon Hyung benar, Jin Hyung. Aku bisa sendiri, Taehyung Hyung akan mengantarku. Iya, kan Taehyung Hyung?”

“Eoh, kau bisa percayakan Jungkook padaku. Aku akan membantunya ambil barang dan kembali dalam satu jam.” Kata Taehyung.

“Tidak. Aku tetap ikut.”

Seokjin langsung memakai topi dan masker hitamnya. Tiga orang lainnya hanya mampu menghela nafas.

“Ayo, Jungkook. Kau bilang ingin mengambil barangmu dulu?”

Jungkook mengangguk lalu diikuti yang lainnya keluar dari apartemen Seokjin.

Setengah jam kemudian mobil yang dikendarai Taehyung sudah berhenti di depan kontrakan Jungkook. Taehyung dan Seokjin ikut membantu Jungkook agar bisa duduk di kursi rodanya sementara satu lainnya, Namjoon hanya menatap sekitarnya. Lingkungan yang tidak elit, pikirnya.

Jungkook memutar kursi rodanya ke arah pintu rumahnya. Saat melihat ke bawah pintu, dia melihat sebuah kotak kecil tergeletak di depan pintu.

“Kotak?” gumamnya.

Jungkook membungkuk untuk mengambilnya, tapi sang kakak jauh lebih cepat darinya.

“Ambil saja barangmu, Jungkook.” Kata Seokjin.

“Hyung, kotaknya?”

“Biar aku yang bawa, kita buka di rumah saja.” Kata Seokjin.

Taehyung dan Namjoon menatap kotak yang dibawa Seokjin.

“Masuk saja, Jungkook.”

Jungkook mengangguk dan membuka pintu rumahnya.

“Silahkan masuk Hyungdeul.” Kata Jungkook sambil memutar roda kursinya memasuki rumahnya.

Taehyung langsung duduk di ranjang Jungkook. Seokjin memperhatikan tempat tinggal adiknya. Entah kenapa dia merasa sangat sedih melihat kondisi rumah Jungkook. Ukurannya sangat kecil, bahkan kamar Seokjin lebih lebar dari rumah Jungkook.

“Hyungdeul, ini minum dulu. Maaf hanya ada air putih. Aku masih belum punya kompor jadi tidak bisa buat teh.” Kata Jungkook. Seokjin dan Taehyung mengangguk dan tersenyum.

Bogoshipeo Hyung [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang