13. Aku Adikmu, Seokjin Hyung

1.4K 163 58
                                    

WARNING!
AWAS BOSAN

JADILAH PEMBACA YANG BIJAK

Jadikan kitab agamamu sebagai bacaan utamamu.

DON'T FORGET TO VOMENT!

Sorry for all of typo!

Bangtan and all of cast still belong to agancy, and fandom.

You all still in my heart.

Jangan lupa bersyukur hari ini

..



Seokjin terus menghela nafas. Sudah dua hari ini dia dikurung di kamar oleh managernya, padahal biasanya managernya itu yang paling kekeh untuk mengeluarkannya dari ruangan favortinya itu. Katanya, Seokjin harus banyak istirahat karena bekas jahitannya masih belum kering. Seokjin juga harus istirahat dulu untuk seminggu kedepan karena lukanya itu. Tidak masalah jika Seokjin harus istirahat, tapi dia tidak harus diam di atas ranjang terus, kan?

"Aish, aku bosan. Ck, Jongdae hyung itu berlebihan sekali sih."

"Seokjin."

Seokjin menoleh ke arah pintu.

"Eomma, Appa. Kalian disini?"

Wanita yang dipanggilnya eomma sedikit berlari untuk bisa duduk di samping Seokjin, dia menatap Seokjin dengan mata berkaca-kaca.

"Eomma, wae?" tanya Seokjin.

"Hiks..."

Sang Eomma langsung memeluknya dan menangis sambil terus meminta maaf.

"Maafkan eomma, ini terjadi karena eomma."

"Eomma, apa yang eomma katakan? Eomma tidak ada hubungannya dengan ini. Aku juga baik-baik saja. Hanya perlu istirahat," Kata Seokjin.

Sang eomma melepaskan pelukannya dan menangkup pipi Seokjin.

"Kau ini bandel sekali. Jongdae bilang kau keluar tanpa pengawal. Kau tau, kau itu seorang artis. Itu bahaya buatmu. Belum lagi musuh-musuh appamu, lalu eomma. Kau itu ceroboh sekali eoh?!"

Seokjin tersenyum.

"Aku tak apa eomma. Lihat, bahkan aku sangat sehat. Dan bukankah harusnya ku berterima kasih pada orang yang menusukku, karena dia aku bisa istirahat. Yah... walaupun istirahat itu agak membosankan, tapi aku senang."

Sang Eomma tersenyum lalu mencubit gemas pipi Seokjin.

"Eomma akan masak untukmu, oke?"

Seokjin mengangguk semangat.

Sang eomma keluar dari kamar Seokjin, menyisakan pria berbahu lebar itu dengan ayahnya.

"Appa sedang marahan dengan Eomma?"

"Aniyeo. Kenapa?"

"Kenapa kalian diam saja?"

Sang ayah menghela nafas, kemudian duduk di pinggir ranjang Seokjin.

"Yah, dia baru saja marah-marah padaku karena lebih mementingkan pekerjaan daripada anaknya. Dia menyalahkanku atas kejadian ini. Katanya aku tidak bisa menjagamu. Dia minta sepuluh pengawal untukmu dan adikmu," Kata sang appa. Seokjin terkekeh.

Bogoshipeo Hyung [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang