17. Mr. YO

1.2K 126 46
                                    

Tepat seminggu Seokjin dirawat di rumah sakit dan hari ini dia sudah diizinkan pulang. Bukan diizinkan ssbenarnya, dialah yang memaksa untuk pulang. Dengan dikawal sekitar sepuluh kemanan, Seokjin Beserta managernya memasuki mobil van yang sudah terparkir di depan rumah sakit. Jarak mobil dan pintu keluar hanya sekitar seratus tiga puluh meter, tapi Seokjin perlu waktu sekitar seperempat jam untuk bisa memasuki mobil. Ya, wartawanlah yang membuat waktu Seokjin sedikit molor.

“Hah… astaga, mereka menyeramkan.” Gumam Seokjin sambil melepaskan masker dan topinya.

“Eoh, seperti tidak tau mereka saja.” Kata Jongdae.

“Hyung, tadi banyak yang bertanya tentang peneroran yang aku dapatkan tapi aku tidak menjawabnya. Darimana mereka tau tentang itu? Bukankah hanya orang-orang terdekat ku saja? Bahkan eomma dan appa tidak tau.”

Anieyeo. Mereka tau, lihatlah, mereka menelfon.” Kata Jongdae sambil memberikan ponsel Seokjin pada pemiliknya.

Seokjin menghela nafas lalu mematikan ponselnya.

“Aku harus jawab bagaimana? Pasti appa sudah meminta orang untuk mencarinya.”

“Bukannya malah bagus? Kalau appamu membantu tugas Baekhyun akan lebih ringan. Banyak fakta baru yang dia dapatkan, seperti… CCTV rumahmu dan telfonmu disadap. Dan ternyata kecelakaan dan penusukanmu itu disengaja. Orangnya memang belum tertangkap semua, tapi setidaknya kita lebih bisa berhati-hati. Lagipula kau sudah tidak dapat SMS aneh lagi, kan?”

Seokjin mengangguk.

“Tapi perasaanku makin tidak enak. Aku juga tidak yakin, tapi aku rasa orang itu sedang menyiapkan rencana yang lebih matang. Dia sudah dua kali mencoba menyakitiku tapi gagal, bisa saja setelah ini dia menyerang Jungkook, tunggu, Jungkook dimana sekarang?” tanya Seokjin pada akhirnya.

Molla. Tapi kau tenang saja, dua orang yang selalu bersamanya itu, siapa? Ah… Taehyung dan Jimin, aku sudah mewanti-wanti mereka agar hati-hati. Namjoon juga sudah meminta seseorang untuk mengawalnya dari jauh.”

Seokjin mengangguk.

“Ah, Tuan Kim menelfon lagi.” ucap Jongdae sambil memperlihatkan ponselnya pada Seokjin.

Seokjin menghela nafas lagi, ponselnya mati Jongdae yang di telfon.

Ne, appa.” Ucap Seokjin setelah menerima panggilannya.

YA! Neo-“

Setelahnya, Seokjin lanngsung mendapat tausiah dari appanya karena tidak jujur pada orang tuanya.

**

“Hyung, apakah tulisan ini harus dipasang miring atau tegak.”

“Pasanglah sesukamu tae.”

“Bagaimana kalau melingkar?”

“Miring saja, biar sama dengan otakmu.”

“Ya! Namjoon hyung! Kalau otakku miring aku tidak akan bisa berpikir!”

“Kau bisa berpikir tapi pikiranmu itu tidak pernah benar, dasar aneh.”

“Aku tidak aneh, Hyung.”

“Pasang saja dan jangan banyak omong!”

“Hyung yang banyak omong! Sejak tadi main ponsel dan tidak membantu sama sekali.”

“Aku sudah bantu dengan doa.”

“Doa tanpa ada usaha itu percumah saja.”

“Jangan sok benar.”

Bogoshipeo Hyung [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang