Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
°°°
Beberapa tahun yang lalu, seorang pemuda bernama Wooseok baru saja masuk ke sebuah perguruan tinggi.
Dia tidak memiliki cukup uang untuk tinggal dalam asrama kampus, jadi dia menyewa sebuah apartemen untuk dirinya sendiri di kota itu.
Setelah tinggal di sana dalam beberapa hari sendiri, dia menyadari ada beberapa hal yang aneh.
Sering terjadi, ketika dia baru saja pulang dari kampus, tirai kamarnya selalu tertutup.
Padahal dengan jelas dia mengingatnya meninggalkan tirai itu dalam keadaan terbuka pada pagi harinya.
Di kesempatan lainnya, beberapa barang-barang miliknya terlihat sudah dipindahkan, bahkan hilang— tak pernah ditemukan.
Kejadian-kejadian aneh ini mulai menakuti Wooseok, jadi pemuda tersebut mencoba menceritakan hal ini kepada teman-temannya, Seungwoo dan Jinhyuk.
Mereka bertemu di kedai terdekat dan setelah menyeruput kopinya, dia mulai menceritakan semua hal-hal aneh yang disadarinya.
“Mungkin gue cuma paranoid aja,” kata Wooseok.
“Tapi gue benar-benar curiga kalo seseorang telah merangsek masuk ke apartemen gue di siang hari, ketika gue masih di kampus dan …”
“Dan apa?” potong Jinhyuk.
“Merubah tirai jendela dan memindahkan barang-barang lo? Siapa yang begitu gila cuma buat melakukan itu?”
“Ini memang terdengar gila, tapi mungkin aja seseorang sedang ngintai lo.” kata Seungwoo.
“Itu mungkin aja. Dan jika ini benar, gue rasa menghubungi polisi adalah jalan yang terbaik.”
“Apa yang polisi bisa lakukan?” tanya Jinhyuk.
“Mereka tidak akan menghabiskan waktu hanya untuk menjaga apartemen lo. Di samping itu, ga ada bukti kerusakan pada barang-barang. Tidak ada tanda-tanda seseorang mendobrak masuk. Singkatnya, lo ga punya bukti.”
“Jadi apa yang bisa gue lakuin?” tanya Wooseok. “Gue gak tau harus berbuat apa.”
“Gue tau apa yang bisa nenangin pikiran lo,” usul Seungwoo.
“Mudah aja. Taruh sebuah kamera video di kamar lo, dan tetap nyalakan saat lo keluar ke kampus. Jika benar lo punya penguntit, lo bisa nunjukin rekamannya nanti ke polisi sebagai bukti.”
“Lo tau, itu adalah sebuah ide bagus,” kata Wooseok.
“Dan jika lo benar-benar hanya paranoid atau gila, lo bisa menunjukkannya kepada psikiater.” ledek Jinhyuk.
Malam itu, Wooseok meminjam kamera video Seungwoo dan membawanya ke rumah.
Pada subuh-subuh sekali, esok paginya, dia menyembunyikan kamera itu di bawah beberapa laci mejanya. Sebelum dia pergi ke kampus, dia menekan tombol rekam dan meninggalkannya dalam keadaan tetap menyala.
