━━━O2, jan°2O19.
———
Malam ini Jinyeol tengah sendirian menonton film horror kesukaannya tanpa ada rasa takut yang meraungi dirinya. Padahal seluruh lampu ruangan sengaja ia matikan sebelum memulai.
Selang beberapa menit handphonenya bergetar, tanda ada pesan masuk. Segera ia meraihnya dan mengetikkan kata sandi pada layar yang menyala itu.
From: unknown.
Aku ada dimana-mana.Dahinya mengernyit sesaat membaca pesan tersebut dari nomor yang tidak dikenal. Kemudian menengok ke seluruh penjuru ruangan, memastikan keadaannya disana baik-baik saja.
Teng..
Teng..
Teng..
Kali ini terdengar suara asahan pisau. Keringat dingin sudah bercucuran dan Jinyeol semakin dilanda ketakutan.
“I'm coming, baby!”
Sumpah! Mendengar suara deep voice dari seseorang saja sudah membuat nyalinya ciut. Bahkan tontonan film di depannya itu ikut membawa suasana yang mencekam.
Teng..
Teng..
Teng..
“Mana kata sambutan untuk ku?”
Kata sambutan? Heh! Keberadaan dia saja sudah membuat jantung Jinyeol berdebar-debar, apalagi melihat wujudnya.
Auto modar.
Jinyeol mencoba beranjak dari sofa empuk itu secara pelan-pelan. Lalu menginjak lantai dan melangkah tanpa menimbulkan suara menuju kamarnya.
Jleb!
Benda tajam nan runcing itu menancap tepat pada perut sixpack nya dari depan ketika ia tidak sadar.
Kini Jinyeol mengerti kenapa ia lebih fokus melihat ke belakang, hingga tak menyadari seseorang sudah berada di hadapannya.
“hAHAHA! I'LL KILL YOU UNTIL YOU DIED!”
Jleb!
Jleb!
Jleb!
Jleb!
Jelb!
Dengan tawa yang terdengar menyeramkan akibat suara deepnya, berulang kali pula kedua pisau dapur itu menghunus pada bagian tubuhnya.
Akhirnya, Jinyeol mati.
Orang tersebut menyeringai dibalik gelapnya malam tanpa penerangan, kemudian merogoh saku hoodie mengambil sebuah benda persegi miliknya.
To: Hwang
Aku akan kesana untuk mengambil
bayaranku. By the way, melihat wajah
kesakitannya, menyenangkan sekali.———
KAMU SEDANG MEMBACA
NOIRCEUR : PRODUCE X 1O1.
Horror:: Maybe he is beside you, to accompany your sleep tonight. ©2O19