☄Kang seokhwa

1.4K 248 26
                                    

゚+*+゚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

゚+*+゚

Namaku Seokhwa. Aku tinggal disebuah kota kecil di Korea. Keluargaku tidak memiliki banyak uang dan kurang mampu.

Ada banyak hal yang kita tidak mampu. Salah satu hal tersebut adalah Internet.

Suatu hari saat aku di sekolah, salah satu temanku mengatakan kepadaku bahwa dia mendengar tentang layanan baru yang memberikan akses gratis ke Internet.

Dia mengatakan, yang harus kita lakukan adalah terhubung ke jaringan mereka, yang disebut “Free WiFi” dan kemudian kita dapat menelusuri Internet sesuka hati tanpa harus membayar sepeserpun.

Kedengarannya hampir terlalu sempurna untuk menjadi kenyataan.

Malam itu, ketika aku sampai di rumah, aku memutuskan untuk mencobanya. Aku membuka laptop dan mencari jaringan yang disebut “Free Wifi.”

Sinyal yang sangat baik, jadi aku memilih dan mengklik Connect. Dan Browser Internetku muncul dengan latar belakang hitam dan huruf merah yg terlihat jahat.

Ada pesan:

Selamat Datang di Free Wifi! Terima kasih telah berkunjung! Kami tidak memerlukan pembayaran. Kami tidak memerlukan registrasi. Yang kami minta adalah beberapa informasi dasar tentang pengunjung kami.

Jawablah pertanyaan berikut.”

Ada empat gambar pada halaman website tersebut. Sebuah bus, perahu, kereta api dan pesawat.

Di bawahnya, ada pertanyaan: Apa yang biasa Anda gunakan sebagai alat transportasi?

Aku berangkat sekolah dengan bersepeda. Ayah juga tidak memiliki mobil dan kita tidak bisa pergi ke mana pun pada hari libur.

Aku tidak menggunakan salah satu dari alat transportasi tersebut, jadi aku hanya memilih secara acak dan mengklik gambar kereta di atasnya.

Kemudian, ada pesan: “Terima kasih.” Muncul di layar dan akupun bisa browsing Internet.

Aku sangat senang. Ini adalah jawaban untuk semua masalahku. Sekarang, aku bisa mengatur account Facebook dan tetap berhubungan dengan teman-temanku di Twitter dan Instagram.

Hari berikutnya, saat aku sedang menonton suatu acara di TV, acara itu terganggu oleh sebuah berita darurat.

Reporter berita lokal mengatakan bahwa telah terjadi kecelakaan yang mengerikan.

Kereta api telah tergelincir dan terjatuh dari lintasannya dan melewati jembatan. Beberapa gerbong terjun ke sungai di bawah dan hampir semua orang di kereta telah tewas.

Aku merasa ngeri. Saat itulah aku teringat website yang aku kunjungi malam sebelumnya.

Aku telah memilih gambar kereta.

Aku mencoba untuk meyakinkan diri sendiri bahwa itu hanya kebetulan.

Maksudku, apa yang akan terjadi jika aku memilih gambar pesawat. Apakah akan ada kecelakaan pesawat di hari berikutnya?

Ide yang sangat mengerikan, pikirku.

Malam itu, aku menggunakan Internet lagi. Aku sudah terhubung ke jaringan Free Wifi, dan halaman yang sama muncul lagi.

Kali ini, pertanyaannya berbeda.

Ada 4 gambar rumah.

Sebuah rumah sederhana, rumah berlantai dua, rumah berlantai tiga dan sebuah gedung apartemen.

Di bawahnya, ada kalimat yang terdiri dari huruf berukuran besar dan berwarna merah yang menyeramkan yang berisi pertanyaan.

Pertanyaannya: Mana jenis rumah yang anda tinggali?

Keluargaku tinggal di sebuah rumah sederhana dan aku akan memilih opsi Rumah Sederhana.

Jariku sudah di atas tombol mouse, tapi tiba-tiba, aku tidak bisa mengkliknya.

Bagaimana jika semua itu benar?

Aku bertanya-tanya.

Itu adalah pemikiran konyol, tapi aku tidak bisa mengambil resiko itu.

Sebaliknya, aku mengklik gedung apartemen, hanya untuk berjaga-jaga saja.

Sebuah pesan: “Terima kasih.”
Muncul di layar dan aku dapat terhubung ke Internet lagi.

Keesokan harinya, gedung apartemen yg berada di dekat sekolahku terbakar.

Untungnya, kebakaran itu terjadi pada siang hari, sehingga kebanyakan orang tidak ada di apartemen.

Sekitar 20 orang tewas dalam kobaran api. Polisi menduga peristiwa kebakaran merupakan murni kecelakaan.

Aku khawatir, peristiwa itu mulai tampak seperti lebih dari sebuah kebetulan. Tidak peduli betapa gilanya.

Aku memiliki firasat bahwa entah bagaimana, Wifi gratis dapat menyebabkan tragedi ini.

Aku memutuskan bahwa aku akan lebih baik jika aku tidak menggunakannya lagi.

Namun, malam itu, aku mulai meragukan diriku sendiri. Semakin aku berpikir tentang hal itu, semakin konyol tampaknya.

Apakah aku hanya paranoid?

Apa hubungannya antara jaringan Wifi gratis dan peristiwa kematian lebih dari 100 orang.

Siapa yang akan percaya hal seperti itu terjadi?

Setelah merenungkan hal itu selama hampir satu jam, aku yakin itu hanya kebetulan yang gila.

Aku mengambil laptopku, lalu menyalakannya, dan langsung terhubung ke Free Wifi.

Browser Internet-ku terbuka.

Ada 4 gambar lebih.

Ketika aku melihatnya, jantungku berdegup kencang dan nafasku terengah-engah karena ketakutan.

Foto-foto itu terdiri dari foto ibuku, ayahku, adikku dan aku.

Dan di bawahnya, terdapat pertanyaan yg terdiri dari huruf berwarna merah dan berukuran besar yang menyeramkan.

Dan pertanyaannya adalah:

Manakah salah satu anggota keluarga favorit anda?

☄☄☄

Sekarang aku bakalan jarang update. Tapi aku usahain secepatnya buat up.

Semuanya karena tugas, dan aku harus banyak belajar buat memperbaiki nilai aku yg jelek.

Teruntuk kalian, makasih udah stay di work ini. Dan yah, aku harap kalian gak bakal pangling ke yg lain hehe.

Btw, kalian itu mood banget buat aku lanjutin work ini. Huaaa jadi terharu aku tuh (ಥ_ಥ)

 Huaaa jadi terharu aku tuh (ಥ_ಥ)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
NOIRCEUR : PRODUCE X 1O1.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang