゚+*+゚
H.yunseong
|Aku ingin menggigitmu, Tony.Tony
Jangan bercanda.|Memangnya bisa?|
Bukankah kita hanya teman sosmed?|
Ini juga ngobrol lewat chatting, dan lagi| jarak kita jauh.
H.yunseong
|Kenapa tidak bisa?|Aku ingin menggigitmu sampai kau berteriak nyaring.
|Menggigit pipimu yang chubby, lalu beralih ke telingamu.
Tony
Geli, Ih.|H.yunseong
|Lalu mengunyah kepalamu, mencabut rambut dari akar, hingga mengeluarkan matamu.|Dan memecah tengkoraknya sampai aku bisa mencicipi otak dari makhluk tampan sepertimu.
Tony
Yunseong! Ini mulai menakutkan!|H.yunseong
|Aku juga ingin menggigit jantungmu saat masih menggelepar di tanganku.|Mengunyah hatimu dan memeras paru-parumu setelah sebelumnya mengoyak rongga dadamu dengan gigiku.
Tony
Yunseong! Berhenti bercanda!|
Aku mulai takut!|H.yunseong
|Melepas semua kuku jarimu, memotong tangan lentikmu dan menjadikannya pajangan di kamarku.|Aku paling suka bagian tubuh yang itu.
Tony
Yunseong, ini ekstrim.|Aku nggak suka bercanda seperti ini.|
Kumohon berhenti menggodaku supaya| aku ketakutan.
Aku benar-benar takut denganmu| sekarang.
H.yunseong
|Kemudian aku akan mengeluarkan isi perutmu dan memasak ususnya menjadi sup.|Tentu meminum darahmu yang pastinya segar sesegar cuaca di pagi hari.
Tony
Yunseong! Aku tak tahu lagi!|Aku tidak mau chatting sama kamu lagi!|
Aku offline!|
H.yunseong
|Aha~|Kenapa takut?
|Bukankah kamu suka berteman denganku?
Tony
Bercandamu keterlaluan!|H.yunseong
|Tapi kau terlihat begitu segar, begitu menggoda, begitu ingin kukuliti dan menjadikan kulit mulusmu sebagai mantel.Tony
Aku offline!|Aku muak dengan ocehan nggak jelasmu!|
H.yunseong
|Ketikanmu yang rapi membuatku ingin memiliki jari lentikmu, mengawetkannya dan menaruhnya di pot seperti hiasan bunga.|Dan matamu.
|Matamu pun pasti lebar dan bulat, aku akan mengunyahnya perlahan-lahan–
Tony
Aku ingin muntah membacanya!|Hentikan!|
Aku benar-benar takut padamu sekarang!|
H.yunseong
|Bukannya kamu sendirian di rumah, Tony?Tony
D–darimana kau tahu?!|H.yunseong
|Kau sedang duduk di sofa tamu sendirian memangku laptop.|Layar televisi menyala namun kau tidak tahu acara apa yang sedang ditayangkan.
Tony
Kau cenayang?!|Berhenti menakutiku!|
H.yunseong
|Kau memakai kaus panjang putih garis garis hitam dengan sebungkus chitato di sampingmu.|Dan mug bergambar kucing ada di meja depanmu.
Tony
Kau–kau melihat dari mana?|Semua pintu dan jendela kututup rapat,| lampu ruang tamu pun kumatikan, jangan bilang kau mengirim kamera pengintai ke rumahku?!
H.yunseong
|Haha itu tidak mungkin.Tony
Lalu kenapa semua yang kamu bilang| benar tentang posisiku saat ini?!H.yunseong
|Aku bisa melihat jelas dirimu sekarang karena ada di–Craaassssssh!
Cairan berwarna merah muncrat ke pinggir sofa membuat sekitarnya berbau anyir darah.
Sementara seorang anak laki-laki tiba-tiba muncul dari balik sofa dan berdiri panik dengan teriak kesakitan melihat darah mengucur deras dari luka di pundaknya.
Tony yang kini juga berdiri, menyeringai. Pisau di tangannya meneteskan darah segar.
Dengan pandangan dingin Tony menatap Yunseong yang mengernyit menahan sakit dengan ponsel yang masih menyala di tangan Yunseong.
“Kamu pikir aku nggak tahu kalo kamu sedang mengintaiku dari balik sofa, Yunseong?”
☄☄☄
Pembunuh sebenarnya Tony.
Yes, he's the real psycopath.Btw tenang, ngga akan ada jumpscarenya kok wkwk.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOIRCEUR : PRODUCE X 1O1.
Horor:: Maybe he is beside you, to accompany your sleep tonight. ©2O19