☄Hong seongjun

1.1K 205 16
                                    

゚+*+゚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

゚+*+゚

aku berlari ke sekolahku secepat yang aku bisa. beruntung, aku tepat waktu.

aku tidak pernah terlambat ke sekolah. tapi hal yang buruk adalah, sahabatku tidak datang ke sekolah hari ini.

aku tidak melakukan apa-apa saat jam makan siang, jadi aku bosan. aku sedang berjalan mengelilingi sekolah saat aku melihat seorang gadis duduk sendiri, jauh dari yang lain.

dia sendiri, memakan bekalnya. dia terlihat kesepian, jadi aku akan mencoba untuk menjadi temannya. 

“hai, siapa namamu?” tanyaku, sambil duduk di sebelahnya.

dia berhenti makan, lalu menatapku. “namaku yena.” jawabnya pelan. 

“kenapa kamu duduk disini sendiri?” tanyaku. 

“aku anak baru disini.” jawabnya. “aku baru pindah kesini beberapa hari yang lalu dan aku tidak punya teman.”

“oh.” kataku sambil melihat bekalnya. “bekal yang unik. apa kamu membuatnya sendiri? terlihat enak.”

bekalnya diisi penuh dengan daging.

“tidak. ibu yang membuatkanku bekal setiap hari.” katanya. “mau mencobanya?”

dia menyerahkan kotak bekalnya kepadaku. aku memakannya. rasanya enak. 

“wow, rasanya enak!” kataku, terkejut. dia terlihat senang. 

“benarkah? terima kasih!” katanya. “aku akan meminta ibuku untuk membuatkanmu bekal besok!” 

aku mengangguk. dia tersenyum kepadaku. aku membalasnya tersenyum.

saat aku pulang sekolah, aku menerima pesan teks dari sahabatku kalau besok dia tidak masuk karena sakit. aku sedih, tapi aku tidak akan sendiri. karena aku punya teman baru.

keesokan harinya, aku kebawah tangga saat jam makan siang. aku sudah tidak sabar untuk memakan bekal makan siang yang dia buatkan untukku. dia menunggu di bangku yang sama saat kami bertemu kemarin. 

“ini bekal yang ibuku buatkan untukmu.” katanya ceria. 

“terima kasih!” kataku.

saat aku membuka kotak bekalnya, aku mencium bau daging panggang. terlihat enak.

aku menusuk garpuku pada daging itu, lalu memasukkannya ke mulutku. ini lebih enak dari yang kemarin. aku bertanya-tanya bagaimana ibunya bisa memasak seenak ini.

“terima kasih banyak! ini bekal yang tepat!” kataku.

“apa kamu mau ke rumahku?” tanyanya. 

“tentu saja!” jawabku.

hari itu, sepulang sekolah, aku menelpon ibuku untuk memberitahu bahwa hari ini aku akan pulang telat.

rumah yena sangat jauh dari rumahku dan rumahnya juga jauh dari rumah-rumah yang ada di blok-nya.

rumahnya terlihat indah dari luar, tapi saat aku berjalan di dalam rumahnya, bau yang tidak enak tercium di hidungku.

baunya sangat menyengat, tapi yena sepertinya tidak terganggu akan bau itu, dan aku tidak ingin melakukan sesuatu yang memalukan di depannya.

dia membawaku ke dapurnya dan baunya jauh lebih parah lagi. aku menahan nafasku.

dia menyuruhku duduk, jadi aku duduk di kursi. baunya membuatku hampir muntah. ada apa dengan rumah ini?

“apa kamu pernah memakan lidah?” tanya Minhee.

“li—lidah?” tanyaku bingung. 

“ya, lidah panggang.” katanya, tersenyum. “itu adalah rasa yang terbaik dari semuanya.”

“tidak, terima kasih.” jawabku. “kedengarannya aneh. mungkin lebih baik kita makan daging seperti yang kita makan tadi siang?” 

“oke, tidak masalah.” yena tersenyum.

lalu, dia membuka kulkas. bau busuk keluar dari sana.

saat yena berbalik, aku merasa ngeri dengan apa yang ada di dalamnya. ada setengah daging manusia perempuan, matanya menatap dengan tatapan kosong.

“oh, aku minta maaf.” kata yena. “aku lupa memperkenalkanmu dengan ibuku!”

 “aku lupa memperkenalkanmu dengan ibuku!”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
NOIRCEUR : PRODUCE X 1O1.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang