Chapter 11. My New Job?

2.6K 216 2
                                    

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Dunia mungkin tau betapa sedihnya aku.
Rasa sakit ini, seperti air dan minyak yang tak dapat bersatu.

-Whalien 52 by BTS-

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Jungkook tidak sengaja membanting pintu kamarnya. Ia juga tidak tau mengapa perutnya bisa sesakit ini. Jungkook hanya berpikir bahwa maag nya sedang kambuh, namun entah kenapa ini sedikit lebih menyakitkan dari biasanya.

Jungkook segera merebahkan dirinya ke kasur empuknya itu. Ia terlihat sedikit meringkuk diatas sana. Ia memejamkan matanya dan meremas bajunya dengan kuat. Mukanya menjadi pucat dan ia juga mulai berkeringat.

"Akhh.. appo" Jungkook kembali meremas bajunya itu sambil beberapa kali merubah posisinya.

Sedangkan Yoongi, sibuk dengan apa yang ia kerjakan diruang studionya saat ini. Yoongi memang memiliki studionya di mansion ini sama seperti Seokjin yang memiliki ruang kerja khusus. Karena hampir semua keluarga Kim menyukai musik, mereka juga memiliki piano di ruang tengah mansion tersebut. Jadi tidak usah diragukan lagi seberapa besar mansion megah ini.

Hoseok berada diruang tv melihat acara kesukaannya setelah membuat cemilan untuk dirinya sendiri. Jika bertanya tentang keadaan ruang makan saat ini, maka yang menjadi jawabannya adalah sangat berantakan.

Hoseok memang bukan anak yang menyukai hal-hal kotor seperti itu, bahkan mungkin ruang kamarnya lah yang paling bersih dan wangi. Namun ia tidak suka melakukan hal yang tidak ingin dia lakukan. Oleh sebab itu Hoseok membiarkan itu semua, karena Hoseok berpikir bahwa itu bukanlah kewajibannya.

>>>>>

Kini waktu dengan cepat berlalu. Jam sudah menunjukan pukul 12.00. Yoongi tidak keluar dari studionya sejak tadi, begitulah sifat Yoongi, entah memang ia sedang sibuk atau dirinya sendirilah yang menyibukan diri. Sama halnya dengan Jungkook yang masih saja di dalam kamarnya sejak tadi pagi secara tidak sengaja ia membanting pintu kamarnya.

"Huahhhh... sepi sekali disini.. sangat membosankan" Hoseok meregangkan otot-ototnya.

"Hmm mungkin sudah saatnya menghibur diri" Hoseok tersenyum sinis dan mulai bangkit dari posisinya yang berada di ruang tv itu. Kini Hoseok menuju lantai dua, namun ia berhenti tepat di depan kamar yang terdapat papan nama 'Kim Jungkook'.

"Yak!! Sialan!! Keluar kau!!" Ucap Hoseok sambil sesekali mengetuk pintu kamar Jungkook dengan keras.

Tak lama kemudian Jungkook pun keluar dengan muka yang masih pucat. Jangan tanyakan bagaimana penampilan Jungkook saat ini. Rambutnya yang acak-acakan, muka yang pucat, baju yang sedikit kusut di bagian depan itu menjadi jawabannya.

"Ne, hyung, ada ap-" belum sempat menyelesaikan ucapannya itu Hoseok dengan cepat menarik rambut Jungkook dengan sangat keras lalu berjalan menuruni tangga.

"Aa..appo hyung.. wae?" Ucap Jungkook yang ditarik rambutnya itu.

"Ngapain aja kamu di kamar, ha?! Bersantai dan melupakan pekerjaanmu? Memang anak tak berguna sama sekali!!" Hoseok melepaskan tarikan itu dengan mendorong Jungkook hingga hampir terjatuh.

"Aniya hyung. Aku hanya beristirahat sebentar" jawab Jungkook

"Tak usah berbohong! Cepat bereskan semuanya! Bersihkan rumah ini!" Hoseok menatap Jungkook dengan tatapan kesal.

"REMORSE"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang