Semua berjalan dengan cepat. Begitupula dengan Yeojun yang kini menjadi seseorang yang lebih dewasa. Terhitung sudah 2 tahun lamanya ia sama sekali tak menginjak kan kakinya di negara kelahirannya itu. Itu berarti sudah 2 tahun pula ia mendengar kabar tentang hyungdeul nya itu.
At Kim's Mansion.
"Hyunggg~ apa kau sudah mendengar keadaan Jungkook? Ini sudah 2 tahun lamanya. Bahkan dia tak mengabari kita sama sekali" Jimin terlihat tak semangat sambil mendudukkan dirinya di sofa.
"Hyung juga tidak tau Jim, hyung juga sudah mengabari Chanyeol tapi sepertinya nomornya sudah tidak aktif lagi" Seokjin menjawab pertanyaan Jimin tadi. Pasalnya bukan hanya Jimin saja yang merasa khawatir dan juga rindu. Tapi semua keluarga Kim merindukan adik kecilnya itu.
"Jin-ie hyung. Jika boleh jujur, hatiku sakit ketika melihat Taehyung yang terus bertanya tentang Jungkook" ucap Hoseok yang baru saja tiba di ruang TV itu sambil memegang minumannya.
"Hyung juga merasa seperti itu, Seok-ah. Terlebih lagi dia selalu bertanya kepada hyung, kapan Jungkook akan pulang, apalagi beberapa hari kemudian adalah ulang tahunnya" Seokjin menatap Hoseok yang kini duduk di sampingnya itu.
"Aku tidak ingin melihat Taehyung yang mengunci dirinya sendiri saat ia berulang tahun seperti tahun lalu, ketika kita bilang kepadanya bahwa Jungkook akan datang tapi kenyataannya Jungkook sama sekali tidak datang bahkan kita sendiri tak mengerti keadaannya" ucap Jimin yang membuat Seokjin dan juga Hoseok menatapnya.
"Hh rasanya hyung sangat menyesal atas semua perilaku yang ku lakukan terhadapnya di masa lalu" Seokjin menyenderkan punggungnya di sofa yang empuk itu sambil menatap langit-langit mansion itu.
"Bahkan jika aku boleh memutar waktu, aku akan memutarnya sebelum kesalahpahaman itu terjadi" ucap Hoseok lalu meminum minumannya itu.
"Tangan ini sudah terlalu banyak melukainya" gumam Seokjin sambil melihat tangannya sendiri.
"Ya Tuhan kumohon maafkan kesalahanku. Aku sangat menyesal, sungguh. Aku.. aku tak ingin kehilangan adik kecilku lagi untuk yang kedua kalinya" batin Seokjin sambil memejamkan kedua matanya itu.
"Hyung... Jin hyung. Kau tak apa?" Jimin menepuk pundak Seokjin dengan pelan.
"Gwaenchana. Lusa adalah ulang tahun Taehyung, hyung minta kalian mengalihkan pembicaraan kalian ketika ia bertanya atau bercerita tentang Jungkook. Hyung tak ingin ia mengunci dirinya sendiri di kamar lagi" Seokjin membuka matanya ketika seseorang menepuk pundaknya itu lalu menatapnya dengan lembut.
"Ne hyung, akan ku beritahu pada Namjoon-ie hyung dan Yoongi hyung nanti" Jimin menganggukan kepalanya ketika mendengar perkataan Seokjin tadi.
"Akan ku usahakan semaksimal mungkin hyung" jawab Hoseok juga.
"Jimin, kalian masih libur kan?" Tanya Hoseok sambil menatap Jimin.
"Ne hyung, wae?"
"Lalu Taehyung dimana sekarang?" Hoseok mengerutkan dahinya.
"Ah sepertinya dia masih dikamar, mungkin membaca novel atau main game di ponselnya" Jimin menebak kegiatan yang biasa Taehyung lalukan ketika dirinya dan Taehyung sedang berlibur.
••♡••
2 days later.
"Taehyung-ah!" Yoongi berusaha memanggil Taehyung yang masih saja dikamarnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
"REMORSE"
FanfictionBagaimana rasanya berada disuatu tempat yg terlihat hangat di depan namun jika kau berada di dalamnya, mungkin kau akan mencari segala cara agar dapat keluar dri situ? Itulah yang dirasakan oleh seorang pemuda yg memiliki senyum dan mata yg indah, s...