Chapter 43. A Dream.

2.4K 167 2
                                    

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Aku ini hidup karena aku tidak bisa mati.

-So Far Away by BTS-

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Seokjin memasuki kamar Taehyung kembali. Ia dapat melihat Taehyung yang kini sedang tertidur dengan pulasnya lalu mengusap surai yang berwarna kecokelatan milik Taehyung itu. Matanya sedikit berair ketika mengingat Taehyung yang terus-terusan menyalahkan dirinya sendiri.

Semenjak kematian Jungkook pula, Seokjin mulai memutuskan untuk lebih banyak meluangkan waktunya dirumah bersama dengan semua adik-adiknya itu. Begitupula dengan yang lain.

"Maafkan hyung karena menyebabkan kekacauan ini ne" lirih Seokjin sambil tetap mengusap pelan surai Taehyung.

Taehyung kini merasa ada seseorang yang mengusap kepalanya, membuat dirinya secara perlahan-lahan membuka matanya itu. Yang ia lihat pertama kali adalah kakak tertuanya, yaitu Kim Seokjin yang berada disamping dengan tangannya yang lembut diatas kepalanya sambil tetap mengusapnya dengan perlahan.

"Hyung?" Taehyung menatap Seokjin dengan wajah sedikit kebingungan. Namun, orang yang dipanggilnya itu tak menyadari bahwa dirinya telah terbangun dari tidurnya. Ia mengusap pelan pipi Seokjin yang sedikit basah.

"Jangan menangis hyung" ujarnya dengan suara yang masih cukup serak.

"T.. Tae? Kau sudah bangun saeng??" Seokjin dengan cepat memperbaiki penampilannya lalu tersenyum kearah Taehyung.

"Hyung kenapa? Hyung menangis??" Taehyung masih menatap Seokjin dnegan matanya yang terpancar begitu polosnya.

"Ah tidak.. ini karena sedari tadi hyung terus menguap jadinya seperti terlihat habis menangis" Seokjin memperagakan aksi menguapnya itu lalu tersenyum.

"Kau terus menguap? Itu tandanya kau sudah mengantuk, hyung. Keluarlah dan pergi tidur hyung. Aku tak ingin kau sakit" Taehyung tersenyum dengan bibir pucatnya itu.

"Bagaimana bisa aku tidur dengan nyenyak dengan kondisimu seperti ini, Tae" batin Seokjin.

"Hyung tak butuh tidur. Hyung ingin disini menemanimu saja" Seokjin menggelengkan kepalanya.

"Hyung~ aku tau kau butuh tidur" Taehyung menatap Seokjin dengan sedikit khawatir.

Emosi Taehyung inilah yang Seokjin khawatirkan. Ia takut Taehyung akan kembali merasa bersalah dan terus menangis atau bahkan menyakiti dirinya sendiri. Emosi Taehyung tak terkontrol, walaupun Taehyung dapat menjalankan aktivitasnya dengan orang normal lainnya. Namun tak dapat dipungkiri bahwa Taehyung kini telah berubah.

"Aku akan tidur jika kau mau memenuhi satu permintaanku" Seokjin tersenyum sambil mengangkat jari telunjuknya ke hadapannya.

"Apa itu hyung?" Taehyung kini telruhat kebingungan.

"Makanlah beberapa suap saja. Setidaknya itu kembali mengisi energi mu" Seokjin sebenarnya sedikit ragu untuk mengatakan hal ini. Tapi ia tau bahwa ia tetao harus mencobanya.

"Aku.. tidak berselera untuk makan hyung" Taehyung menundukan kepalanya. Ia kembali terlihat murung dan sedih.

"Ani..aniyo.. hyung mohon. Hanya tiga suap saja" Seokjin mengangkat kepala Taehyung agar Taehyung dapat melihat Seokjin.

"REMORSE"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang