KenNay|| Bagian Tiga✔

912 56 6
                                    

Happy Reading

***

Gadis berambut sebahu itu menginjakan kakinya tepat di depan kelas bertuliskan XII IPA 4. Kelasnya untuk satu tahun ke depan. Memulai lagi semua yang baru hari ini.

Baru selangkah gadis itu berjalan, bahunya tersentak mendapat sentuhan dari arah belakang.

"Naya.." Teriak seorang gadis dengan mata bulat.

"Caca...kita sekelas?"

Anastasya Karoline namanya, sahabat Naya dari kelas X. Dulu, awal pertemuannya dengan Naya adalah karena keterlambatan mengikuti upacara bendera untuk pertama kalinya. Saat itu Naya pun sama terlambat, dan itu karena ulah Ken yang terlambat menjemput dirinya. Sejak saat itu, Naya berkenalan dengan Tasya atau yang sering disapa dengan Caca. Begitupun dengan Ken, laki-laki itu juga berkenalan dengan Caca. Sampai sekarang mereka masih berteman. Mendapat tambahan anggota Bayu dan Dylan melengkapi persahabatan mereka.

Caca mengangguk. Gadis itu tersenyum lebar menatap ke arah Naya. "Iya Nay! Kita sekelas dong."

Keduanya berputar sambil bergandengan tangan. Mungkin bagi sebagian orang mereka berlebihan, namun beginilah cara mereka meluapkan rasa bahagianya.

"Kita satu bangku ya Ca." Ajak Naya masih dengan ceria.

"Harus dong. Biar gampang kita ngeghibahnya."

Naya terkekah merasa lucu dengan jawaban Caca. "Ghibah terus otak lo."

"Karena nikmat. Gak usah munafik deh, lo juga menikmati kan kalo gue ajak ghibah." Naya menyengir, menunjukan deretan giginya rapi sambil mengangguk.

"Gak ada yang bisa menolak kenikmatan berghibah." Ucap Naya sambil cengengesan.

"Udah yuk, kita masuk!" Ajak Caca sambil menarik pergelangan tangan Naya untuk mengikutinya masuk ke dalam kelas.

***

"Gue pikir-pikir nih ya, kayanya kita memang ditakdirkan untuk bersama deh." Ucap Bayu sambil menyeruput es teh di depannya.

"Bahasa lo Bay." Jawab Ken yang merasa geli dengan bahasa yang digunakan Bayu.

"So why?"

"Halah sok banget lo." Celetuk Dylan sambil melemparkan kulit kacang kearah Bayu.

"Makan masih pake tempe aja gaya-gayaan pake why-why lo." Lanjut Dylan sinis.

"Dendam banget lo ya Lan sama gue. Dedek ternistakan, help me!" Balas Bayu dengan tampang yang dibuat sedramatis mungkin.

"Alay lo, gue lempar ke Mars tau rasa." Ken, laki-laki itu memilih untuk diam dan asik dengan ponselnya.

"Siapa lo siapa gue?" Tanya Bayu dengan sinis.

"Amnesia lo?" Balas Dylan tak kalah sinis.

"Lo babu gue majikan. Puas?" Lanjut Dylan.

"Kurang ajar, dasar babi!"

"Gue babi lo apanya? Tainya?"

"Lo bener-bener kurang ajar ya Lan sama gue, awas aja lo!"

"Baperan lo kek cewek."

"Sorry ya, gue manly."

"Letoy gitu!"

"STOP!" Ucap Ken sambil menggebrak meja di hadapannya. Mengundang tatapan bingung sekaligus penasaran dari siswa-siswi di kantin.

Mereka memang memilih untuk duduk di Kantin, dari pada harus masuk ke kelas. Padahal ini adalah hari pertama masuk sekolah, tapi mereja justru memilih untuk berbolos ria. Alasannya karena malas, sangat tidak etis.

"Diem napa sih lo berdua. Berisik ngerti gak? Bikin kuping gue panas aja." Ken akhrinya buka suara karena merasa ingin meledak akibat ulah kedua sahabatnya.

"Dylan nih, Ken."

"Kok gue? Bayu nih Ken!"

"Gak usah debat. Lo berdua, diem!" Tunjuk Ken pada keduanya.

"Ampun Ndoro." Dengan kompak mereka menjawab dan kemudian asik dengan ponsel masing-masing.



Pendek ya?
Gimana sama part ini? Suka gak? Suka aja deh ya, nyenengin aku hehe.

Btw, jangan lupa vote dan komen okehhh✔

KenNay ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang