20. KEMATIAN

39.7K 1.6K 32
                                        

'Menurut kalian, apa definisi ibu untuk kalian? Apa seorang wanita hangat?Atau wanita penuh kasih sayang? Sayangnya saya tidak pernah merasakannya'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Menurut kalian, apa definisi ibu untuk kalian? Apa seorang wanita hangat?Atau wanita penuh kasih sayang? Sayangnya saya tidak pernah merasakannya'

"Kakek terlambat tiga puluh empat menit, tiga belas detik," ucap Ianna saat Perdana sampai dan duduk dihadapannya dengan senyuman manis.

Usianya memang sudah termasuk tua, tapi senyuman Perdana tidak pernah luntur.

"Sangat persis dengan Kaisar." Perdana terkekeh membuat Ianna memutar bola matanya kesal.

"Berhenti menyebut namanya," ucap Ianna membuat Perdana terkekeh.

"Hahaha, tapi kamu sangat mirip dengannya."Perdana tertawa cukup puas.

"Kakek," panggil Ianna, "berhentilah tertawa!"

Perdana langsung berhenti tertawa. "Oke-oke, ada apa, Ianna?"

"Sekarang, kakek ceritakan segalanya" ucap Ianna menyeringai lalu melipat kedua tangannya didada. "ceritakan semua hal yang tidak kuketahui."

Perdana menghela napasnya. "Saat Kakek sedang berada di markas BD'S, Kakek mendengar kabar bahwa nenekmu meninggal,"ucap Perdana membuat Ianna langsung membenarkan posisi duduknya.

Beberapa tahun yang lalu ....

Perdana tiba di mansionnya yang sudah berantakan. "Ada apa ini?"

"Ayah!" Panggilan itu berasal dari Vanessa, putrinya.

Wanita itu bersama dengan seorang pria yang tengah tersenyum penuh kemenangan ke arahnya.

"Calon mertua datang juga," ucap pria itu.

"Apa yang kamu lakukan, Rafi?" tanya Perdana berusaha tenang.

Pria bernama Rafi itu menarik Vanessa kasar. "Tenang saja, Ayah. Aku hanya menginginkan anakmu yang cantik ini," ucapnya membuat pria dengan luka di perutnya itu emosi.

"Jangan sakiti Vanessa!" teriak Angga yang berusaha berdiri untuk memukul Rafi. Namun, Rafi lebih cepat bertindak.

"Angga!" teriak Vanessa.

"Lepaskan anakku!" perinah Perdana yang sudah terbalut oleh emosi. Ia menembak Rafi, namun lelaki itu benar-benar pintar menghindar.

Rafi terkekeh saat peluru itu meleset. "Kau terlalu naif, Pak."

Lelaki itu tidak tinggal diam, ia menghampiri Perdana untuk menusuknya. Dengan gerakan cepat, Angga berdiri tepat di depan Perdana dan membuat pisau yang seharusnya menusuk Perdana, kini menusuk Angga.

ARDIANA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang