15. jangan sakit

3.4K 329 55
                                    

[Jangan lupa tekan bintang di pojok kiri, karna satu vote dari kamu buat aku semangat untuk lanjut cerita ini...]

•••

Saat kedua kelopak matanya terbuka, taehyung merasakan kepalanya sangat berat-pusing. Ia tidak tahu semalam minum sampai berapa banyak, hingga membuatnya mabuk. Sampai ia tidak sadar apalagi yang terjadi kemarin, dan bagaimana bisa saat ini ia sudah berada di rumah.

Sembari memegang kepalanya yang sakit, taehyung bangun dari posisi tertidurnya. Duduk bersandar pada headboard di belakangnya. Menutup mata sesekali rasa sakit pada kepalanya terus terasa. Tenggorokannya terasa kering, ia berniat mengambil minum di atas nakasnya yang memang selalu tersedia di sana. Namun, yang di dapatkannya bukan segelas air melainkan di sana ada semangkuk bubur dan sebuah stick notes.

Di ambilnya stick notes yang menempel pada bagian pinggir mangkuk, melihat tulisannya yang kecil-kecil sekali membuat ia tambah sakit kepala.

Hari ini aku dan yoona pergi ke apartemen adikku, makan bubur yang telah kubuatkan dan obatnya. - H

Tanpa perlu memberikan inisial pun taehyung sudah tahu, pasti itu adalah tulisan hana. Melihat bubur serta obat, taehyung jadi berpikir mengapa minum pun tidak hana sediakan? Dan mengapa ia harus meminum obat? Setahunya kemarin ia sehat-sehat saja, bahkan karna terlalu sehat ia sampai berani meminum banyak alkohol. Hanya pikirannya saja yang tidak sehat-dan hatinya.

Akhirnya taehyung memutuskan untuk turun ke lantai bawah, mengambil segelas air putih. Begitu sudah mendapatkannya ia langsung meminumnya di dapur, di tenggak sampai habis. Hingga pada saat ia akan menyimpan gelas tersebut bayangan yang terjadi semalam tiba-tiba muncul di kepalanya, bayangan saat ia memeluk hana, menyebut dirinya adalah yoora, oh tuhan! Bahkan kini taehyung ingat ketika ia menarik lengan hana dan membiarkan hana tidur di atas dadanya.

“kau gila, kim taehyung?!” gumamnya sembari menarik rambutnya. Meringis dan membayangkan pasti hana sudah berpikir bahwa ia kini menerima kehadirannya, dan pasti hana berpikir bahwa ia ingin tidur bersamanya. “ah, ada apa denganmu?! Mengapa aku harus memeluknya?!” tambahnya semakin tidak habis pikir pada kejadian semalam.

“tuan kim, kau baik-baik saja?” bibi ahn muncul dari arah taman belakang, membawa gunting pencabut rumput.

Taehyung berjalan mendekati bibi ahn. “apakah bibi ahn tahu siapa yang semalam mengantarku kesini?” barangkali yang mengantarnya semalam adalah jimin, dan bayangan yang baru saja muncul di pikirannya benar-benar hanya bayangan saja. Ya benar, ia masih bisa berpikir seperti itu bukan?

Terlihat dari raut wajahnya, bibi ahn tengah berpikir. Sedang mengingat sesuatu, karena semalam sesudah memastikan rumah ini benar-benar sudah rapih ia langsung pergi ke rumahnya yang terletak di belakang. Dan pada saat itu pun hana dan yoona masih berada di ruang tengah, itu pun sekitar pukul tujuh malam sepertinya. “entahlah, bibi tidak ingat karena semalam bibi langsung pergi ke rumah setelah memastikan rumah ini benar-benar sudah rapih. Namun—” bibi ahn menggantung kalimatnya, semakin membuat taehyung penasaran.

“namun?” tanya taehyung tidak sabar dengan jawaban bibi ahn selanjutnya.

"suamiku malam mendapat panggilan dari tuan park, tuan park meminta suamiku untuk menjemputmu. Sepertinya suamiku, ya benar sepertinya paman ahn.” walau ia tidak yakin, karena saat jimin menghubungi suaminya meminta untuk menjemput taehyung ia sudah setengah tidur saat itu, jadi ia kurang yakin.

Destiny 운명 || KthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang