(jangan lupa tekan bintang di pojok kiri, karena satu vote dari kamu bikin aku semangat untuk lanjut cerita ini...)
•••
Pagi ini, setelah taehyung mengantar yoona dan hana ke sekolah—ia pergi ke toko bunga langganannya untuk membeli bunga. Tidak perlu di tanya mengapa ia membeli bunga, sudah pasti ia akan mengunjungi yoora hari ini di rumah sakit. Tidak tahu kenapa, saat bangun tidur tadi—ia tiba-tiba merindukan yoora. Maka dari itu ia pergi ke rumah sakit setelah mengantar yoona dan hana.
Kini kedua tungkainya melangkah menuju ruangan kamar yoora yang sudah sangat ia hafal, beberapa para perawat sempat membungkuk padanya— karena kebanyakan perawat di sini mengenal taehyung. Tentu saja, siapa yang tidak kenal adik ipar dari pemilik rumah sakit ini. Setiap kali taehyung datang ke rumah sakit, beberapa perawat akan membicarakannya.
Membicarakan semakin tampannya ia, membicarakan kesetiaan taehyung kepada sang istri yang tak kunjung sadar. Seluruh perawat atau petugas kebersihan disini tahu dengan jelas tentang sakit yang di alami oleh istri taehyung, lebih tepatnya adik dari pemilik rumah sakit ini. Banyak sekali yang merasa kasihan kepada keluarga yoora dan taehyung, banyak juga yang menyayangkan nasib taehyung.
Perlahan taehyung membuka pintunya, menutup kembali setelah berhasil memasuki kamar. Kedua tungkainya melangkah mendekat ke arah ranjang yoora, mengusap pipinya dengan lembut. “aku datang,” ujarnya sembari menatap ke arah wajah tenang yoora.
Lalu, taehyung membuang beberapa bunga yang sudah melayu di dalam vas. Menggantinya dengan bunga yang baru saja di belinya, kemudian ia melangkah menuju jendela. Membuka gorden yang selalu saja di biarkan menutup, itu adalah perintah kakak yoora. Kembali ia menghampiri ranjang, duduk di tepiannya sembari mengusa puncak kepala yoora.
“apa kau merindukanku?” gumamnya pada yoora, walaupun ia tahu istrinya tak akan menjawab pertanyaannya. Tatapan taehyung berpindah ke arah jari manis yoora, di sana terdapat cincin pernikahan bersamanya. Lalu, ia memandang jari manisnya sendiri. Tertawa miris ketika menemukan cincinya berbeda dengan cincin milik yoora, tiba-tiba bayangan ketika ia mencium hana saat tertidur memasuki pikirannya. Membuat rasa bersalah pada taehyung muncul, kemarin-kemarin ia hampir melupakan sosok yoora di pikirannya.
Di genggamnya lengan yoora, di usap dengan lembut punggung telapak lengannya. “yoora, apa kau akan memaafkanku jika kau mengetahui apa yang sudah kulakukan ketika kau sedang tidak sadar?” bahkan kini bayangan saat ia berciuman dengan hana di mobil memasuki pikirannya, padahal niat ia datang kesini pagi tadi hanya untuk mengobati rasa rindunya, bukan untuk berbicara hal-hal seperti ini.
“yoora, apa yang harus aku lakukan? Ia mulai menganggu pikiranku, bagaimana jika hal yang tidak di inginkan terjadi? Apa kau akan memaafkanku?” gumamnya yang semakin bingung mengapa kini wajah hana–lah yang muncul di dalam pikirannya, padahal kini ia sedang menatap wajah yoora.
Taehyung menutup kedua matanya, berusaha menghapus wajah hana dari dalam kepalanya. Lalu ia menghela nafas, kembali membuka matanya. Kini taehyung sudah bangun dari posisi duduknya, di kecup olehnya kening yoora. “aku akan kembali nanti, sampai jumpa.” sebelum benar-benar meninggalkan ruangan ini, taehyung menutup kembali gorden yang sempat ia buka tadi.
Selesai menutup kembali gorden itu, taehyung tidak lagi menatap ke arah yoora. Ia hanya melewati ranjang itu, sampai-sampai ia tidak sadar ada setitik air mata terjatuh dari mata yoona. Dan tidak melihat jari manis yang terdapat cincinnya bergerak pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny 운명 || Kth
Fanfictionkim Taehyung seorang ceo perusahaan terkenal di Korea. ia sudah memiliki seorang istri dan anak, namun nasib sial menimpa selama 5 tahun terakhir ini. istrinya mengalami koma selama 5 tahun, terbaring lemah karna sebuah kecelakaan parah yang menimpa...