11. menyesal

3.5K 337 35
                                    

[tekan bintang di pojok kiri, karna satu vote dri kamu bikin aku semangat untuk update cerita ini. Terimakasih...]

•••

Pagi sekali hana sudah berkutat di dapur, membuat sarapan untuk semua yang berada di rumah ini—termasuk paman dan bibi ahn. Hana sengaja bangun pagi hari ini, ia harus segera pergi ke sekolahnya, banyak pekerjaan yang menumpuk.

Kedua sudut bibir hana terangkat ketika melihat tataan meja makan yang sudah ada makanan, membuat hatinya terasa puas. Walau ia hanya membuat roti bakar serta susu putih, tapi tidak tahu kenapa ia merasa sangat senang dan puas dengan apa yang sudah ia lakukan.

"Omo! Nona kim, apa yang kau lakukan? Ini pekerjaanku." Seru heboh bibi ahn yang muncul dari arah pintu belakang, dekat dapur.

Hana menoleh ke arah bibi ahn yang sedang menghampirinya, masih menunjukkan senyum mengembangnya. "Aku terbangun sangat pagi kali ini, jadi aku memutuskan untuk membuat sarapan. Sekaligus meringankan pekerjaanmu, kau sudah banyak bekerja sejak kemarin bi." Ucapnya dengan tulus, melihat bibi ahn seperti melihat ibunya sendiri. Ketika pertama kali bertemu dengan bibi ahn, hana merasa bahwa usia bibi ahn dan sang ibu tak jauh berbeda.

Bibi ahn menoleh ke arah wastafel—disana tidak ada tempat atau semacam wajan yang baru saja di pakai memasak. Sepertinya hana benar-benar melakukan semuanya—termasuk mencuci semua yang kotor. Ia merasa sangat beryukur, setidaknya taehyung mendapatkan istri kedua yang sangat baik. "Jika nyonya kim sampai tahu, pasti ia akan memarahiku. Tolong jangan lakukan ini lagi lain kali, ini semua sudah pekerjaanku." Sahut bibi ahn cemas hana akan melakukan ini sampai seterusnya.

"Mengapa ibu harus memarahi bibi ahn? Lagipula aku senang mengerjakan ini." Ucapnya di sertai kekehan. Hana mengambil piring berwarna putih yang sudah ada roti di atasnya, dan juga susu. Lalu memberikan itu kepada bibi ahn. "Ini! Selagi mengerjakan pekerjaan rumah, perutmu tidak boleh kosong." Ujarnya dan menampilkan senyum tulus itu kembali.

Bibi ahn langsung menerimanya, namun ia letakan piring tersebut di atas meja makan. "Sebelum kau menyuruhku makan, apa kau sendiri sudah makan?" Lalu bibi ahn mengambil roti yang sudah di berikan selai, menyodorkan roti teesebut ke depan mulut hana. "Makanlah!" Sambungnya.

Hana hanya terkekeh dan melahap roti tersebut, kemudian ia melakukan hal yang sama seperti yang bibi ahn lakukan padanya. Setelahnya keduanya terkekeh, merasa lucu dengan yang mereka lakukan. Saling menyuapi. Melihat hana yang sangat baik dan selalu tersenyum, bibi ahn jadi teringat dengan yoora yang selalu tersenyum juga.

Meskipun yoora berbeda sekali dengan hana, namun bibi ahn dapat melihat sedikit persamaan keduanya. Sama-sama ramah. "Kau sudah akan segera pergi?" Tanya bibi ahn ketika melihat hana sedang memakai tasnya.

"Ya, banyak sekali pekerjaan yang harus kuberikan pada murid-muridku. Dan tolong sampaikan pada yoona, maaf aku tak bisa membangunkannya." Amanat hana ketika ia sudah siap untuk segera pergi.

"Aku sudah bangun, ibu!" Seru yoona dengan suara yang nyaring, ia tengah digendong bersama taehyung. Dan sedang menghampiri arah meja makan.

Satu halis hana menukik sedikit ke atas, merasa heran mengapa yoona tak membawa tas sekolahnya. "Dimana tas sekolahmu?" Tanya hana begitu yoona sudah duduk di kursi meja makan, bersama taehyung juga yang sudah terduduk tanpa menyapanya atau sekedar mengucapkan selamat pagi.

Destiny 운명 || KthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang