Jay gapinter bikin deskripsi. langsung baca aja yaa.. 😇
"Budayakan menghargai karya setiap orang.. "
-+-+-+-+-+-+-+-
NOTE:
Judul: The Doctors
Jenre: Romance, Drama, Medical
Episodes/Chapters: 80± Chapter
Author: Jay Kim
-+-+-+-+-+-+-+-
⛔ WARNING ⛔
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-+-+-+-+-+-+-+-
-----Lanjutan Flashback...
Beberapa waktu kemudian. Di Ruang Operasi. Taeyong sudah siap dengan pakaian operasinya. Jaehwan jua baru memasuki ruang operasi.
"Dimana Kepala?"
"Beliau belum datang." Jawab Jaehwan. Taeyong berfikir sejenak dan melihat situasi.
"Kita tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Ayo kita lakukan." Baru saja Taeyong ingin memulai, Jo Dae Joo memasuki ruang operasi. Tentunya dengan pakaian operasi dan memakai masker.
"Apa yang terjadi?" tanya Dae Joo
"Sepertinya mediastinitis disebabkan pericardial perforation." *pericardial perforation: pecahnya organ tubuh yang memiliki dinding atau membrane.
"Apa yang kau bicarakan? Apa kau bilang jika aku melakukan kesalahan selama operasi sederhana ini?" Jo Dae Joo tidak terima dengan penuturan Taeyong.
"Mengapa tidak langsung kita buka dan memeriksanya?" tanya balik Taeyong. "Jika kita buang waktu, itu bisa membuat pasien dalam bahaya. ... Kepala?"
"Piasu bedah." Tak beberapa lama kemudian, setelah membukanya. Dae Joo justru terdiam.
"Apa yang harus kita lakukan? Dia sudah jelas melakukan kesalahan selama operasi." Jaehwan berbisik pada kepala perawat yang tak jauh darinya. Dan, perawat itu, melihat ke arah Prof Jo dengan memutar matanya malas.
"Apa saya harus memanggil ahli bedah kardiotorak?" bukannya menjawab, Jo Dae Joo masih terdiam, "Saya akan memanggil ahli bedah kardiotorak." Dan, Dae Joo akhirnya merespon dengan mengangguk menyetujui. *ahli bedah kardiotorak: ahli bedah jantung, pembuluh darah, tenggorokan dan paru-paru.
"Dokter Kim." Ujar Taeyong.
"Baik, Dokter" Jaehwan yang mengerti, langsung pergi memanggil ahli bedah kardiotorak. Namun sayang, saat Jaehwan keluar. Denyut nadi pasien menurun drastis. Taeyong langsung menekan organ dalam pasien, berusaha mengembalikan denyut nadinya,
"Aku mohon. Aku mohon."
"Waktu kematian, pukul 15.45" Bukannya melakukan pertolongan dan usaha lainnya, Jo Dae Joo dengan seenaknya mengeluarkan statemen demikian. Menyatakan waktu kematian pasien. Dae Joo bahkan berjalan keluar seenaknya. Meninggalkan Taeyong yang mematung.
-+-+-+-+-+-+-+-
Dae Joo baru keluar dari Ruang Operasi. Tapi sudah dihadang oleh Ibu pasien Kim Hye Mi.