- Chapter 20 -

1.5K 104 32
                                    

-+-+-+-+-+-+-+-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-+-+-+-+-+-+-+-

NB: Thanks untuk yang sudah berbaik hati mendukung dengan VOTE dan KOMEN nya.. Yang lain.. Yang Mampir doang, ditunggu keringanan jari juga hati kalian yaa.. Ayo.. Yg kemarin minta minggu, jay turutin.. 😂

-+-+-+-+-+-+-+-








Seol Jae Chan juga Jaehyun saat ini berada di Kamar pasien tempat Seol Jae Chan akan menjalani masa penyembuhan. Setelah mendapat jawaban yang sedikit menampar seorang penyair paruh baya itu, Jae Chan mencoba untuk sedikit lebih menerima.

"Mengapa aku harus disini?..." Jae Chan mencoba untuk membuka suara setelah dari tadi keduanya terdiam. "Aku tidak mengerti tentang obat-obatan, tapi stadium empat kanker rektal, tidak akan bisa diobati bahkan Dokter terbaik sekalipun." Lanjutnya.

"Tidak. Dokter Lee..." Jaehyun berkata tanpa mau menatap sang Guru, tangannya bergerak mengusap tengkuknya gusar. "Dia bisa melakukannya. Dia ingin melakukan Operasi." Lanjut Jaehyun.

"Hm." Pasien Seol Jae Chan mencoba untuk tersenyum, "Bagaimana denganmu?.. Kau tampak tidak yakin sepertinya.."

"Ke-kenapa kau berkata seperti itu?"

"Hyun-aa.. Kapanpun kau merasa tidak yakin atau pun ragu, kau akan menyentuh bagian belakang lehermu. Dan tampaknya kebiasaan masa kecilmu masih tidak berubah?.." Pasien berkata sambil mempraktikkan tingkah Jaehyun yang mungkin bahkan Jaehyun tidak sadari.

"Aku akan mencari informasi lebih banyak." Jaehyun bahkan mencoba untuk tidak membahas topik sebelumnya.

"Hyun-aa." Jaehyun yang tadi sudah berjalan beberapa langkah harus berhenti. "Maaf merepotkanmu.. Aku hanya teman Ayahmu.."

"Jangan berkata seperti itu." Jaechan tertawa setelah mendengar ucapan Jaehyun ini.

"Aku hanya menggodamu.. Jadi, kau akan mencari informasi untukku?. Aa! Aku tidak bisa membantu jika Ayahmu cemburu.. Seperti yang kau tahu, ..aku, tidak punya orang lain." Senyuman yang Jaechan tunjukkan justru sama sekali tidak bisa membuat tenang seorang Jung Jaehyun. "Kupikir aku akan merasa tenang. Aku mengatakan pada diriku sendiri.. jika aku memiliki penyakit mematikan, aku akan tetap tenang.. seolah aku menyapa teman lama. Namun kenyataannya, Hahh.. tidak semudah itu.."

Tidak ada satu patah katapun yang keluar dari mulut Jaehyun. Yang bisa ia lakukan hanyalah berharap dalam hatinya, agar hal ini segera berlalu. Menatap mata sang Guru hanya membuatnya merasa semakin ragu.

"Aku..." Jaechan terdiam sebentar, kembali menatap wajah sang murid diiringi senyuman, "...Sedikit gugup dan takut."

"Kau akan baik-baik saja. Tidak apa-apa.." Kedua tangan Jaehyun memegang tangan Jaechan, "Aku akan melakukan yang terbaik. Aku bisa melakukannya." Jaehyun akhirnya menampakkan senyuman seakan ia percaya diri, namun mata tidak bisa bohong.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The DOCTORS [JaeYong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang