- Chapter 14 -

665 84 5
                                    

-+-+-+-+-+-+-+-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-+-+-+-+-+-+-+-




"Aku dimana?" Pasien penderita sirosis hati, Ny. Park Hal Lim kini sudah memakai pakaian khas pasien dari RS Munje. Taeyong sedang mengecek kondisi terkini dari pasien. Menyenter kedua mata Ny. Park. Pada saat itu pula, Ny. Park sadar, "Aku dimana? Mengapa kau memasang ini semua pada tubuhku?"

"Anda di UGD sekarang, kesehatan anda memburuk." Taeyong mulai memeriksa dada pasien Park.

"Aku muntah darah." Ujar pasien Park lemah.

"Anda ingat ternyata."

"Singkirkan ini semua dari tubuhku." Taeyong tidak menggubris, "Semua ini pasti mahal." Pasien Park menggerutu.

"Saya tidak bisa melakukan hal itu."

"Tidak bisa?" pasien Park dengan sisa tenaganya masih bisa berbicara dengan nada membentak. "

"Hubungi anggota keluarga anda.." ujar Taeyong sedikit lembut.

"Aku tidak punya."

"Pasien,"

"Singkirkan ini semua!"

"Anda harus diobati. Dan menerima transplantasi hati setelah anda stabil. Jika tidak,"

"Kenapa? Kau akan mengatakan aku akan mati lagi?"

"Park Hal Lim"

"Aku tidak punya keluarga!~.. Bahkan jika punya pun, aku tidak akan minta hati mereka. Tutup mulutmu dan singkirkan ini dari tubuhku. " Taeyong tidak menggubris, ia hanya menatap pasien Park dalam diam, "Apa kau tuli? Singkirkan ini dariku. Singkirkan ini sekarang juga!"

"Baiklah.. Bawa surat perjanjiannya.." Taeyong menyuruh perawat untuk mengambil surat perjanjian rumah sakit.

"Ah, ba-baik Dokter."

"Apa itu?"

"Itu adalah surat perjanjian yang harus pasien tanda tangani, yang menyatakan bahwa pasien menolak pengobatan, dan tidak akan membuat kami bertanggung jawab atas apa yang akan terjadi dikemudian hari." Perawat tadi kembali dengan membawa surat perjanjian beserta pena, "Tanda tangani ini.." Taeyong menyodorkan surat perjanjian tersebut pada Ny. Park. Dengan kasar, Ny. Park menandatangi surat itu, dan mengembalikannya dengan kasar pula pada Taeyong. Taeyong yang mengerti situasi, hanya bisa mencoba untuk bersabar.




-+-+-+-+-+-+-+-




Di Lain Tempat, namun pada waktu yang sama. Jaehyun terlihat tengah mengelap tangan, beberapa anggota tubuh lain dari sang Ayah menggunakan kain basah yang sudah ia rendam di air hangat. Dengan penuh kasih sayang, dan lembut, Jaehyun melakukan hal demikian. Mulai dari wajah, leher, kemudian kedua tangan, dan kedua kaki sang Ayah. Pada saat itu, Ibu Jaehyun memasuki ruang rawat.

The DOCTORS [JaeYong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang