- Chapter 08 -

829 93 5
                                    

-+-+-+-+-+-+-+-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-+-+-+-+-+-+-+-




Johnny melangakahkan kakinya memasuki Ruangan Direktur. Sebelum itu, ia mengetuk pintu terlebih dahulu, sebagai sikap sopan santun.

"Kau bahkan bukan seorang dokter. Apa yang kau lakukan disini?" bukan sapaan hangat seperti yang diharapkan, tapi justru perkataan pedas dan menyakitkan yang didapatkan.

"Apakah anda perlu salinan lisensi saya?"

"Pengobatan Korea tidak masuk hitungan."

"Abeoji. Hah.."

"Itu adalah ilmu sihir yang melekat pada saat sains primitif."

"Ahli bedah dimulai dari seorang tukang cukur."

"Hentikan!"

"Tidak banyak yang berubah. Mereka memotong dan menjahit orang sesuka hati."

"Keluar."

"Saya juga tidak ingin berada disini."

"Lalu kenapa kau kesini? Siapa bilang kau diterima? Siapa??"

"Aku. Aku yang menyuruhnya.." wanita paruh baya memasuki Ruangan. "Peringatan kematian Jaemin... Dia meninggal sebelum kita, jadi mari lakukan peringatan. Kupikir kita bisa makan bersama.. Dan, ikhlaskan dia yang sudah pergi.

"Kesalahan siapa itu.. Sampai dia mati?"

"Hentikan. Aku muak mendengarnya.. Berhenti mengatakannya."

"Ini salahnya." Johnny sudah berniat angkat kaki disana, sebelum wanita paruh baya, yang ternyata adalah Ibunya itu menahan lengannya.

"Tetaplah disini. Ayo makan" Johnny menurunkan tangan sang Ibu secara perlahan dari lengannya, "Kau mau membuat Eomma-mu ini mati juga? Apakah kau mau itu?"

"Lihat matanya. Bahkan dia tidak perduli." – Seo Tae Kwon

"Yeobo!" Ny. Seo menyentak Tuan Seo. Dan bersamaan dengan itu, Johnny dengan ekspresi tak terbacanya, melangkah pergi.

"Maafkan aku Eomma.."



-+-+-+-+-+-+-+-



Di lain tempat. Lee Taeyong, sedang menikmati sebotol soju sendirian, di lingkungan restoran kecil yang ramai. Ia mengingat-ngingat kembali kenangan buruknya saat bekerja bersama Prof Jo.,

"Baiklah, Maafkan aku... Ibumu meninggal. Sekarang. Ayo kita kembali bekerja. Kau memiliki tujuan yang jelas."

Taeyong mengingat kenangan terakhirnya saat di Hanguk Hospital, saat dimana ia menangani pasien terakhirnya, "Code blue... 200 joule... Clear!... Minggir... 1 ml epinephrin... 300 joule... Clear!... 320 joule... Clear!...

The DOCTORS [JaeYong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang