Karena semalem mereka ngga ngapa-ngapain jadi mereka tidur di kamar masing-masing.
Di hari terakhir mereka di Puncak, Gichan bangun paling pertama. Lebih tepatnya cowok itu ngga tidur sama sekali, ngga bisa tidur.
Alasannya tentu aja ada suara-suara yang ganggu dari kamar sebelah, kamarnya Midam sama Seobin.
Sebenernya suaranya gak terlalu ribut. Cuman kedengeran keras di awal, di tengah sampai akhir mulai agak tenang walau kadang Midam maupun Seobin memekik kenceng.
Byungchan juga denger, anak itu cuman ketawa pait aja. Di saat dia lagi diem-dieman sama Seungwoo, pasangan sebelah malah lagi enak-enaknya. Tapi abis itu Byungchan tidur.
Beda sama Gichan yang hatinya udah terguncang gak karuan. Kesel mau marah tapi ngga bisa apa-apa. Rasanya kamar sebelah mau Gichan grebek terus bawa kabur Midam.
Akhirnya Gichan ga tidur sampai jam 6 pagi.
Karena ngga tidur semaleman dia jadi laper, keluar kamar mau bikin roti.
Pas keluar kamar ada Kookheon udah duduk di sofa. Mukanya masih beler banget bener-bener baru kebangun.
"Lah bangun lu?" Tanya Gichan, heran liat Kookheon bangun pagi.
"Ini bocah tidur rusuh banget." Kookheon nutupin muka Yuvin yang kakinya udah kemana tangannya udah kemana pake selimut.
"Masak apa abang?" Tanya Kookheon, ngeliatin Gichan di dapur.
"Roti, mau ga?" Tawar Gichan sambil ngoles selai.
Kookheon ngangguk terus duduk di meja makan, "sekalian bikin kopi Chan, sedep nih pagi-pagi ngopi."
"Bikin sendiri!"
Kookheon manyun, akhirnya ikut sibuk di dapur. Mau bikin kopi.
"Eh Chan, lu waktu itu ciuman ama Midam dare dari siapa dah?"
"HAH?"
Jantung Gichan tiba-tiba turun ke perut saking kagetnya sama pertanyaan Kookheon. Sampai semua badan dia kaku. Panik dan takut nyampur jadi satu.
"Yang pas main ToD. Lu dikasih dare cium Midam kan?" Tanya Kookheon lagi.
"Iya. Gua yang ngasih dare."
"HAH?" Gantian Kookheon yang kaget.
"Yekagak lah," sahut Gichan sambil ketawa.
"ANJING GUA PANIK??" Kookheon mukul pundak Gichan ga kira-kira.
"Bercanda guaaa. Halu kali lu bang," ujar Gichan sambil ketawa.
"Iya kali ya," kata Kookhoen cuek sambil ngaduk kopinya. Akhirnya terjawab semua pertanyaan di kepala Kooheon tentang ciuman Gichan dan Midam yang ternyata dia cuman lagi high dan halu.
Padahal mah ngga halu.
Tapi emang pada dasarnya Kookheon bego dan Gichan jago akting jadi semua bisa tertutup dengan sempurna.
Gichan dan Kookheon berakhir ngabisin roti dan kopi mereka di teras depan.
Lagi asik ngunyah, tiba-tiba ada mobil parkir di depan villa mereka.
"Siape tuh? Lu pesen grab?" Tanya Kookheon.
Gichan geleng, "ngapain gua pesen grab? Mau kabur?"
"Terus siapa ke sini subuh-subuh anjir."
"... lah itu mah mobilnya Kak Seungwoo."
ㅡㅡㅡ
![](https://img.wattpad.com/cover/191945797-288-k589122.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
We All Lie | PDX 101
FanfictionThis account has so much secrets and no one cant stop that account from revealing all the lies they tell. PRODUCE X 101 ⚠️Warning: BxB⚠️ ⚠️ 🔞 harsh words and mature content🔞 ⚠️ ⚠️This is a fictional story indeed please do not hate any trainees bec...