Yohan sama Yuvin pulang ke kontrakan Yuvin membawa Sejin. Disuruh sama Yohan nginep sini aja dari pada di rumah sendirian. Orang galau kalau bisa jangan dibiarin sendiri biar gak galau.
Pulang-pulang ngeliat Seobin geletak di karpet sambil ngejain tugas di laptop. Dekil banget sumpah cuman pake celana pendek dan telanjang dada, belum mandi pokoknya sangat sangat jelek.
"Anjir gue kira karpet, hampir aja gue injek."
"Injek aja, gua juga udah capek idup."
Kemudian mau diinjek beneran sama Yuvin.
"ANJING! Gua pukul ya luka lu!"
Yuvin langsung ketawa dan gak jadi nginjek.
"Kok lo gak kelas?"
"Dosennya gak masuk mendadak. Jadi tugas aja."
"Gichan mana?" Tanya Yohan. Soalnya kalau hari Jumat main tuh biasanya ada Gichan karena anaknya gak kelas. Tapi hari ini batang hidungnya ngga keliatan.
"Gak tau. Dari tadi pagi gua gak liat," jawab Seobin kemudian lanjut nugas.
Sejin naro makanan yang dia beli di dapur. Kemudian nyusul Yohan sama Yuvin yang lagi goleran di sofa.
"Yang, suruh yang lain ke sini kek."
"Yang lain siapa?" Tanya Yuvin.
"Siapa kek. Biar rame."
"Bang Yury Bang Kookheon dah suruh ke sini. Biasanya kan pada gabut tuh," celetuk Seobin.
Yuvin langsung naro hpnya, tiba-tiba males aja.
"Ogah ah. Lu aja sono."
Kemudian anaknya nyalain tv dan ganti-ganti channel.
"Idih pasti belum baikan ya lo?" Yohan nunjuk muka Yuvin, ngeledekin cowoknya.
"Baikan apa. Emang ada yang marahan?"
"Halaaah. Kayak bocah banget sih mainnya ngambek-ngambekan."
"Emang si Yuvin berantem sama siapa?" Tanya Sejin.
"Ada Kak. Inisialnya K huruf belakangnya N huruf tengahnya ookheo." Jawab Seobin masih sambil ngetik.
"Apaan dah anjing." Yuvin nendang kaki Seobin dari atas. Seobinnya melet melet masang muka ngeledek. Sumpah resek banget.
"Kok bisa berantem anjir? Kayak anak kecil aja."
"Gara-gara apa tuh tau acc ig gajetot," jawab Seobin santai. Beneran santai banget ini anak karena belum kena aja kan.
"Oh.. Eh iya Bin kalau laper ada makanan di dapur. Gue beli banyak, kata Yohan tadi di sini rame. Gak taunya ada lo doang," ujar Sejin.
Seobin langsung lompat dari posisi rebahannya. Lari ke arah dapur dan unboxing kresek putih besar yang tergeletak di meja makan.
"Wadaw ayam bakar lampu merah ya?"
"Iyaa. Kedemenan lu kan," sahut Yuvin. Soalnya setiap pesen makan, makanan pertama yang selalu disaranin sama Seobin adalah 'ayam bakar lampu merah'.
"Ini mah kedemenan cowok gua. Gua makan ini kalau lagi kangen Midam aja."
"Lu tiap hari ya makan itu ayam bakar," kata Yohan melebih-lebihkan.
"Ya berarti gue tiap hari kangen Midam," jawab Seobin. Sambil bersenandung anaknya sambil ngambil piring.
"Telepon Midam ah suruh ke sini. Kalau tau ada ayam bakar pasti dia mau."
Kemudian anaknya sibuk telepon Midam sambil buka ayam bakarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
We All Lie | PDX 101
FanfictionThis account has so much secrets and no one cant stop that account from revealing all the lies they tell. PRODUCE X 101 ⚠️Warning: BxB⚠️ ⚠️ 🔞 harsh words and mature content🔞 ⚠️ ⚠️This is a fictional story indeed please do not hate any trainees bec...