Yury mijat kepalanya pening.
Katanya sih ini liburan tapi dia sama Baekjin malah kayak jadi pembimbing field trip dadakan yang isinya 5 mahasiswa dan 1 orang galau alias Byungchan.
Sekarang pake acara drama berantemnya Seobin dan Midam.
Udah mana pas Gichan pulang anak itu cengar-cengir kesenengan abis main warnet, ngga tau aja perang dunia dimulai gara-gara Gichan ngilang ke warnet. Bener-bener minta ditonjok.
Jam 8 malem, Baekjin sama Midam belum pulang juga. Terpaksa Yury nungguin di teras karena khawatir. Baekjin ditelfon ngga ngangkat, apalagi Midam.
"Pada kemana sih?" Tanya Yuvin khawatir karena Midam sama Baekjin ga ada kabar sama sekali.
"Ga tau anjir pusing gua," ujar Yury sambil ngecheck hp lagi, siapa tau ada kabar dari Baekjin.
"Ini nih alasan gua ga mau pacaran, ribet kalo berantem," celetuk Kookheon.
Yang langsung dilirik sama Yuvin, "bukannya satu-satunya alasan lo ga pacaran adalah karena lo ga laku?"
Tangan Kookheon langsung mukul mulut Yuvin gemas, "ini mulut ga bisa dijaga amat."
"Iyalah cuman ayang beb Yohan yang bisa jaga mulut gua," kata Yuvin sambil monyongin bibirnya.
Dibalas tatapan jijik dari Yury dan Kookheon.
"Ini mulut pasti yang bikin dare Gichan sama Midam ciuman ya?" Tanya Kookheon iseng.
"HAH?? MIDAM SAMA GICHAN CIUMAN?" Pekik Yuvin kaget.
"Gak usah teriak tolol!" Yury jitak kepala Yuvin pelan. "Sok-sok kaget, dare dari lo kan?"
"KAGAAAA, gua aja ga tau Gichan sama Kak Midam ciuman. Lo tau dari mana anjir??"
"LAH? bukan elo yang ngasih dare?" Tanya Kookheon heran. "Gua liat! Pake mata kepala gua sendiri!"
Yuvin gelengin kepala sambil masang muka dongonya.
"Dare dari siapa dong anjir?" Tanya Kookheon lagi.
Tapi kali ini ngga ada yang bisa jawab.
"Masa iya Midam yang nantangin...?"
ㅡㅡㅡ
Seobin kurung diri di kamar. Dia masih marah, bahkan lebih marah dari sebelumnya. Bedanya tadi dia marah sama Midam dan Gichan, sekarang dia marah sama diri dia sendiri.
Mengutuk dirinya yang terlampau tolol.
Midam belum juga kembali ke villa. Seluruh bagian dari diri Seobin menyalahkan dirinya sendiri.
Bener kata Midam, harusnya Seobin yang mikir.
Sekarang dia harus khawatir karena bayi kucingnya belum juga pulang.
"Seobin tolol."
Lagi-lagi si jawara futsal ini cuman bisa ninju tembok kamarnya keras-keras untuk menyalurkan semua amarahnya.
"Lu ngapain si? Berisik amat ampe kedengeran ke kamar gua."
Tanpa aba-aba pintu kamarnya terbuka, menampakan Gichan dengan muka dongonya. Berusaha mencerna pemandangan di depannya. Seobin beneran terlihat kacau.
Tanpa pikir panjang Gichan samperin house matenya itu, raut mukanya khawatir.
"Lu kenapa, Bin? Ada masalah?" Gichan nepuk pundak Seobin.
Yang ditepuk mencelos dalam hati. Rasa bersalah kembali muncul.
Kenapa gua harus berburuk sangka sama Gichan?
![](https://img.wattpad.com/cover/191945797-288-k589122.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
We All Lie | PDX 101
Hayran KurguThis account has so much secrets and no one cant stop that account from revealing all the lies they tell. PRODUCE X 101 ⚠️Warning: BxB⚠️ ⚠️ 🔞 harsh words and mature content🔞 ⚠️ ⚠️This is a fictional story indeed please do not hate any trainees bec...