23. selesai

722 28 0
                                    

6 tahun kemudian....

Ada sebuah taxi berhenti di depan gerbang keluarga wijaya, turun seorang wanita cantik yang meninggalkan indonesia 6 tahun lalu.

Sedangkan itu aliya dan sanaya keluar dari rumah untuk pergi ke pesanteren.

' sanaya anak indra dan natasya '

" udah mau berangkat non?" Tanya penjaga gerbang keluarga pratama.

" iya, bilangn papa untuk jemput sanaya kayak biasa nanti aku pulangnya sama bella" pesan aliya pada penjaga.

" baik non" ucap penjaga.

Saat aliya dan sanaya berjalan ada seorang anak kecil turun dari taxi tadi.

" ma, kita udah sampek ya?" Tanya anak laki laki tadi dan hanya di angguki amalia, wanita tadi amalia.

Aliya pov..

Itu mama dan pangeran, kalian gk usah kaget aku tahu dari mana karena aku memiliki kemampuan lebih.

" al" panggi bella berlari ke arahku

" iya, ada apa?" Tanyaku.

" ayuk berangkat" ajaknya.

" hn" jawabku.

" mulai penyakitmu aliya, semoga sanaya tak ketularan" ucapnya.

" seperti kamu gk aja bel" balasku.

" kalian berantem terus kapan berangkatnya" kesal sanaya berjalan duluan.

" ya udah yuk" ajakku.

" hati hati ya non aliya dan non bella" ucap penjaga gerbang rumahku.

Aku sudah berada di mobil bella menuju pesanteren.

" eh al tadi itu siapa sih, tetangga baru ya?" Tanya bella.

" gk itu tadi putri bungsu kakek wijaya" jawabku dingin.

" putri bungsu berarti mama mu dong" teriak kyra heboh.

" kamu gk kangen gitu?" Tanya bella.

" kangen tapi dia kangen gak sama aku, lagian aku udah sering ketemu lewat mimpi" jawabku cuwek.

" iya iya, percuma ngomong sama es" sindir kyra.

Aku hanya diam tak menanggapi perkataan mereka berdua yangabsur itu.

Aliya pov end.

Amalia pov..

Aku melihat gadis berusia 10 tahun keluar dari gerbang kediaman pratama, gadis itu pergi dengan temannya, apa aliya tak mengenaliku, aku sering memimpikannya dari 1 tahun yang lalu.

" pak apa itu aliya?" Tanyaku pada satpang rumah pratama.

" iya nyonya amalia itu nona aliya dan nona sanaya" jawabnya.

Ini pertama kalinya aku kembali ke indonesia, ayah meninggalpun aku tak datang karena aku sedang hamil tua waktu itu, aku dan pangeran putraku memasuki rumah dengan di sambut pembantu yang mengurus rumah ini.

Pagi ini aku mengajak pangeran mengelilingi kompeleks dan berakhir di taman, ku biarkan pangeran bermain sepuasnya, ku edarkan pandanganku pada sekeliling ku lihat indra mendorong kursi roda natasya, aku kaget sebenarnya apa yang terjadi setelah aku pergi, natasya mengenakan hijab sangat pantas untuk bersanding dengan indra, aliya meninggalkan mereka menemui beberapa anak disini.

Aku berjalan ke arahnya, ku pegang bahunya, dia mrnengok ke belakang.

" kamu aliya kan?" Tanyaku.

Amalia menghadapi Cinta✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang