21. Penghianatan

381 22 0
                                    

1 minggu telah berlalu dan hari ini amalia akan mulai bekerja lagi, dan hari ini amalia cuman memiliki 1 miting pada jak 10 pagi nanti.

" pagi" sapa amalia dengan dusuk di kursi sebelah indra dan di depan aliya.

" pagi juga ma" balas aliya.

" mama mulai kerja lagi?" Tanya aliya.

" iya, mama ada miting jam 10 nanti, sebelum jam 2 mama pasti udah di rumah." Jawabku.

" aliya papa pergi dulu" pamit indra.

Amalia pov..

Indra sudah pergi.

" aliya sini biar mama suapin" ucapku dengan mengambil alih piring yang berisi nasi goreng.

" nggak usah ma aliya bisa sendiri kok, lebih baik mama sarapan nanti telat" jawabnya menolak dan aku tersenyum ke arahnya.

Aku sudah berada di kantor tadi sekertarisku bilang mitingnya di undur jadi jam 11 siang, aku pun memeriksa beekas bahan miting nanti.

Sekarang sudah jam 11 siang lebih tapi orang yang akan miting denganku belum datang juga.

" ma'af ya mal kita telat" ucap 2 orang yang baru datang.

" gk papa kok nov, wat." Jawabku.

Yang akan miting denganku adalah novita dan wati, wati yang mewakili hy croop dan novita yang mewakili uc croop.

Jam menunjukkan pukul 12 lebih dan mitingku sudah selesai.

" aku pamit ya" pamitku.

" tunggu dulu dong mal, kita ngobrol dulu" ajak novita.

" iya mal, kita udah lama lo gk ngobrol bareng" ucap wati setuju dengan novita.

" oke cuman 10 memit gk lebih" jawabku.

Kamipun bercerita banyak hal.

Amalia pov end..

Indra pov..

Aku sekarang sudah selesai dengan mitingku, saat aku ingin keluar cafe ini aku melihat amalia, wati, dan novita yang sedang mengobrol ria apa amalia lupa dengan janjinya akan pulang sebelum jam 2 sedanhkan ini sudah jam 1 siang.

Aku pikir setelah mengambil cuti 1 minggu dia akan meluangkan waktu untuk aliya tapi dia bertemu dengan sahabat sahabatnya, segitu tidak pentingnya aku dan aliya di hidupmu.

Aku berjalan ke mejanya.

" katanya miting mal" ucapku dengan sangat dingin setelah sampai di meja mereka.

" indra" kejut mereka bertiga.

" katanya mau pulang sebelum jam 2 tapi ini udah jam 1 lebih 20 menit" ucapku dengan melihat jam dan nada bicaraku yang terkesan menyindir dan datar.

Ku lihat amalia segera melihat jan tangannya.

" apa gunanya kamu memakai jam jika tak ingat waktu dan janji" ucapku semakin menyindirnya dan tatapanku tajam ke arahnya.

" indra kamu jangan marah aku yang ngajak amalia ngobrol jadi jangan marah" bela novita.

" aku tak peduli, amalis pulang sejarang" titahku dengan dingin dan datar.

" nov, wat aku pergi" pamit amalia pada novita dan wati.

Aku segera menarik amalia keluar cafe dia mencoba memberontak tapi tak bisa, ku paksa amalia masuk ke mobilku dan aku segera masuk ke mobil, ku jalankan mobilku ke rumah.

" indra mobilku bagaimana?" Tanyanya marah padaku.

" bahkan mobil lamborjini mu itu lebih berharga dari pada janjimu pada putrimu sendiri amalia" sindirku dengan sinis.

Amalia menghadapi Cinta✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang