1.pertemuan yang sangat menyebalkan.

1.1K 33 2
                                    

Hari minggu di kota Jakarta Utara, tepatnya di kompeleks perumahan Pantai Indah Kapuk, terlihat seorang gadis yg sedang mengejar topinya yg terbang ke bawa angin, saat gadis itu akan menyebrang dia tdk melihat kanan kiri, dari arah kanan ada mobil yang melaju dg kecepatan di atas rata rata, untungnya mobil itu berhenti tepat di depan gadis itu, dab gadis itu berjongkok memegangi kepalanya karena terkejut, setelah itu gadis tadi berdiri dari jongkoknya dan langsung menggembrak bagian depan mobil.
Gadis itu Adalah Amalia.
Amalia:" Turun, cepet turun, jangan kabur, turun!!"dengan menggedor gedor kaca jendela sang pengemudi.
Turunlah sang supir,
Supir:"Ma'af nonoa kami sedang terburu buru"dg meminta ma'af.
Amalia:"Dengar ya tuan saya bisa aja celaka, karena tuan ngebut"dg nada yang sudah lebih tenang.
Supir:"sekalia lagi saya minta ma'af"dg sangat menyesal.
Amalia:"ma'af ma'af emang syok saya bisa hilang, suruh majikan kamu turun!"nada suaranya kembali meninggi.
Majikan sang supir pun turun, terlihat 2 orang pemuda yang satu Dimas satunya lagi Indra.
Dimas:"ma'af ya nona kabi sedabg buru buru lebih baik nona pergi"dg sopan.
Amalia:"dengar ya tuan kalian yang salah, enak aja main nyuruh pergi"dg sewot.
Indra:"heh nona yg salah itu nona, bukan kami, nona menyebrang tdk lihat kanan kiri"dg kesal tapi tetap dg tatapan datarnya.
Amalia:"kalian juga salah karena ngebur!"dg marah tak terima.
Dimas:" karena kami buru buru"dg nada yang bisa aja dan tampang datarnya.
Amalia:" emanga ada gitu undang undang yang mempebolehkan ngebut kalau sedang buru buru?"dengan meremahkan.
Indra:" paman, Dimas, cepet masuk ngapai ngurusin cewek gk waras kayak dia buang buang waktu"dg nada dinginnya itu.
Merekapun masuk ke mobil.
Amalia:" apa anda bilang saya gk waras anda tuh yg gk waras!"dg berteriak, percuma berteriak mobilnya sudah pergi.
Di dalam mobil..
Indra:" dasar cewek gk waras"dg nada ketus dan dingin.
Dimas:" tapi cewek tadi itu cantik".
Indra:" emang cantik tapi dia itu gila"dg ketus, dimas hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya.
Sedangkan Amalia ditunggu ke 3 sahabatnya.
Gevi:" Amalia mana sih"
Wati:" mana kita tahu"dg mengangkat bahunya.
Lalu terlihat Amalia yang berjalan kearah mereka dg mengumpat.
Intan:" itu dia"menunjuk Amalia.
Amalia:" ma'af ya aku lama, tadi ada cowok gk waras"dg wajah menyesal
Wati:" Mal ini blanjaan lo" dg memberikan paper bag ke Amalia.
Amalia:" makasih udah di bawain"dg mengambil paper bag itu.
     Sedangkan Dimas dan Indra sudah sampai di tempat tujuan.
Supir:" tuan muda kita sudah sampai".
Dimas:" ya sudah kalau begitu"
Sedangkan indra hanya diam.
   Indra pov..
Aku melamun memikirkan tika yang sangat membenciku.
" Indra kamu takut bertemu dg Tika?"pertanyaan Dimas membuyarkan lamunanku, " tidak, aku tidak takut, tapi aku..."aku tdk meneruskan kata kataku, " sudahlah kamu takut ketemu dia dan kamu takut di benci dia, karena masalah yang dulu, sudahlah ayo turu" ucap Dimas.
    Aku dan Dimas pun turun dari mobil, kami menuju pintu utama rumah ini, kamipun masuk terliha Kak Rico yg duduk di sofa ruabg tamu.
" akhirnya kalian sampai, kenapa lama sekali?"tanya kak rico.
" karena ada cewek gk waras tadi di jalan, ya kan Dim"jawabku.
" iya kak yang dibilang Indra bener"ucap dimas membenarkan jawabanku tadi.
" eh.. kalian sudah datang, ayo duduk" udap kak Raja yang baru turun dari lantai 2, aku dan Dimas pun duduk.
" ma'af ya adikku sedang pergi" ucapnya dg duduk bersama kak Rico.
" emang tika pergi kemana?"tanya Dimas.
" pergi dg teman temannya" jawab kak raja.
" kalian pasti pangling dg tika"ucap kak rico.
" kenapa gitu?"tanyaku tetap dg nada dinginku.
" sekarang itu dia sangat cantik, aku saja sampai panglingsaat bertemu pertama kali dg dia dan aku tidak percaya kalau itu dia"ucap kak rico, lalu terdengat suara obrolan dari luar, apa itu tika dan teman temannya?..
" itu pasti dia" ucap kak raja, lalu terlihat 4 orang gadisa yang masuk ke rumah dan salah satunya ada gadis gila tadi, entah angin datang dari mana yang menerbangkan rambut hitamnya.
" Amalia dari mana saja kamu?"tanya kak raja pada cewen gila tadi, " habis dari mall" jwb cewek gila.
" jangan jangan dia itu tika"ucap Dimas padaku dg berbisik, " gk mungkin dia itu tika"sangkal ku.
" yg sisebelah kanan gadis itu seperti Wati"ucap dimas dg berbisik, " iya itu wati, dan pasti di sebelah kiri gadis gila itu tika"ucap ku, " yang tika itu yg sedang bicara sama kak raja" sangkal Dimas.
  Mereka berjalan kearah kami..
" anda berdua bgapain di sini" tanya cewek gila itu dg ketus.
" seharusnya saya yabg nayak ngapain kamu sisini?"dg nada yang dingin dan ketus.
" ditanya malah balik nayak"sewotnya.
" Indra ini tika" ucap kak rico.
" APA????" kejutku dan Dimas.
" ini itu Indra, Amalia"ucap kak raja, jika cewek gila ini tika kok kak raja manggilnya Amalia?..
" aku Dimas" ucao dimas memperkenalkan dirinya.
" kenapa kamu terlambat Amalia??"tanya kak raja pada Amalia/Tika.
" tadi topiku terbang dan aku mengejarnya, eh.. malah ketemu sama cowok gila" jwbnya dg melihat ke arahku, lalu kak rico dan kak raja pergi karena ada pekerjaan.
    Indra pov end..
    Amalia pov..
   Kak rico dan kak raja pergi karena ada kerjaan.
" tika ma'af soal yang tadi" ucap Dimas dg menyesal.
" Dim jangan panggil tika, panggil Amalia" ucapku.
" kenapa gitu?" tanya Dimas,
" kan nama asliku Amalia dan nama tika itu hanya panggilan waktu masih kecil, nama itu mengingatkan akan masa lalu ku yang sangat aku benci" jawabku.
" lama gk ketemu Dim, In" ucap Wati dg menjulurkan tangan, indra dam dimas menerima dg senang hati.
" lama juga gk ketemu"jwb indra dg wajah dinginnya itu.
" yang rambut pendek itu intan dan yang satu lagi itu gevi, sahabatku" ucapku memperkenalkan mereka berdua, merekapun berkenalan.
" bik, bibik" panggilku pada pembantuku, taklama pembantuku datang, " iya non"ucap bik ijah pembantu ku.
" antar mereka kekamar tamu"ucap ku dg menunjuk indra dan dimas
" iya non" jwb bik ijah.
" ya udah ya bik, saya kekamar sam temen temen saya"ucapku, aku pun melangkahkan kakiku ke kamarku yang berada di lantai 2, diikuti wati, gevi dan intan, dan bik ijah telah mengantar indra dan dimas ke kamar tamu.
Aku pun sampai di kamar...
" Amalia kenapa kamu cuwek sama Indra?" tanya wati.
" gpp wat" jawabku.
" apa ini karena masa lalu?"tanya wati.
" yang lalu biarlah berlalu" ucap gevi padaku.
" gk bisa gitu gev" sangkal ku.
" ngomong ngomong si dimas itu ganteng" ucap intan mengganti topik dan ini pertama kalinya intan ngomongin soal cowok.
" gantengan juga indra" ucap gevi.
" Amalia aku pulang dulu soalnya udah sore" pamit wati, gevi dan intan juga pamit, aku pun mengantar mereka sampai teras depan rumah, saat masuk kerumah aku bertemu dg indra, akj tidak mempedulikannya dan langsung pergi ke kamarku lagi.
   Amalia pov end..

Amalia menghadapi Cinta✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang