6. Hancurnya malam pertama

525 29 0
                                    

Indra pov..

Aku tidak jadi ikut pulang kak rico, karena menghawatirkan amalia, aku tak tega meninggalkannya, saat aku masuk ke ruang rawat, aku melihat amalia menangis,aku berjalan ke arahnya dan aku langsung memeluknya, amalia tidak sadar jika ada yang memeluknya, dia melihat ke arahku saat menyadari ada yang memeluknya.

"Kamu tidak pulang?" Tanyanya.
"Tidak, menangislah agar bebanmu berkurang" jawabku.

Amalia kembali menangis dipelukanku, sesekali kuelus dan kucium surai hitamnya..

Sekarang sudah jam 19.30 ayah sudah sadar pasca oprasi.
"Kalian tidak pulang?"tanya ayah wijaya.
"Iya ayah, mungkin sebentar lagi kak irul datang"jawab amalia.

"Assalamu'alaikum" salam kak irul yang membuka pintu.
"Wa'alaikum salam"jawabku, amalia dan ayah wijaya.
"Kalian pulanglah"pinta kak irul.
"Ya sudah, ya yah aku pulang" pamit amalia.
Aku berjalan lebihdulu, dan amalia mengikutiku dari belakang, kamipun segera pulang.

Sesampainya di rumah, anggota keluarga yang lain sedang sibuk dengan urusan masing-masing, aku dan amalia barh memasuki rumah.

"Bagaimana keadaan ayah?"tanya kak raja yang baru keluar dari ruang kerjanya dengan ayah dan kak rico.

"Ayah sudah lebih baik"jawab amalia.
"Lebih baik kalian mengerjakan pr dan indra kamu tidur di kamar amalia"perintah ayah.

"Aku tidak mau"tolakku.
"Aku juga"tolak amalia.
"Kalian harus mau, cepat masuk ke kamar kalin dan kerjakan tugas!!"bentak kak rico.

Aku dan amalia langsung pergi ke kamar masing-masing.
"Apa tidak apa mereka satu kamar?"kak rico.
"Tidak apa, amalia bisa beladiri"jawab kak raja.
Kurang lebih itu obrolan yang kudengar saat menuju kamar.

Sesampainya aku dikamar, aku segera mengerjaka tugas tugasku, tak terasa sudah 2 jam lebih aku belajar dan mengerjakan tugas.
"Kriettt..."sara pintu yang dibuka, ternyata ayah yang masuk.

" indra cepat pergi kekamar amalia"pinta ayah.
" iya"jawabku malas.
" Cepat!!" Bentak ayah.

Aku segera menuju ke kamar Amalia, dan ayah mengikutiku untuk memastikan aku benar benar ke kamar amalia atau tidak.

Akupun sampai di depan pintu kamar amalia.
" cepat masuk!!"pinta ayahku dengan nada tegasnya.
"Hn"gumanku.

Akupuj memutar gagang pintu kamar amalia, bagus pintunya terkunci.

"Kenapa?"tanya ayah dengan dingin.
"Di kunci dari dalam"jawabku datar.
"Oh" ucapnya dengan mengeluarkan kunci serep dari saku celananya.
Aku tidak habis fikir dengan ayahku ini, kenapa sangat ingin aku tidur di kamar amalia.

Ayah segera membuka bintu kamar dan mendorongku masuk, sampai sampai akj terjatuh dilantai, kulihat ayah mengambil kunci yang asli, yang tergantung di pintu bagian dalam kamar, ayah langsung menutup pintunya dan aku sangat yakin ayah menguncinya dari luar.

Kulihat Amalia yang sudah tertidur sangat nyenyak di ranjangnya, akupun merebahkan tubuhku di sampingnya dan aku memeluknya, tapi tiba tiba amalia bergerak dan dia menendangku, alhasil aku jatuh dari ranjang.

" aduhhh kenapa kamu menendangku?" Tanyaku denagn meringins kesakitan.

" siapa suruh tidur di ranjangku, peluk peluk lagi"jawabnya denagn kesal. Seharusnya aku yang kesal karena dia telah menendangku.

"Sakit tau"ucapku kesal dg berdiri untuk duduk si tepi ranjang.

" maungapain?"tanyanya mengintimidasi.
"Tidurlah"jawabku kesal, akupun merebahkan tubuhku.
"Jangan tidur di ranjangku, sana tidur disofa"ucapnya dg berteriak di telingaku.
"Apa?? Aku gk mau"tanyaku tidak percaya dan dingin.

"Terserah kamu mau tidur dimana tapi jangan di ranjangku"ucapnya"dan jangan beretahu siapapun kalau kita udah menikah"sambungnya.

Akupun mengalah dan tidur disofa aku yakin besok pagi badanku akan remuk, karena tidak nyaman tidur di sofa.

Indra pov end..

T B C..

Amalia menghadapi Cinta✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang