5. Pernikahan yang tidak di inginkan

482 31 0
                                    

Ke esokkan harinya di hari rabu.
Disekolah, amalia sedang berjalan sendirian di salah satu lorong.
" Amalia" ada seseorang yang memanggilnya dari belakang, amalia pun berbalik dan yang memanggilnya adalah Andere.

Amalia:" iya, ada apa Andre?"
Andre:" Amalia mau gk kamu setelah pulang sekolah pergi sama aku?"

Amalia:" ma'af aku gk bisa, soalnya ada jadwal latihan sama..."

Andre:" iya gak papa kok"dg memotong perkataan amalia.
Jam menunjukkan waktu istiraha, Amalia dkk dan anggota eskul dancing sedang latihan di halaman.

Intan:" Rey, Gevi, kalian danc dong, udah lama kalian gk danc bareng"
Rey:" oke"

Amalia pov..

Gevi dan Rey pun dancing, dan anak anak melihatnya. Setelah dancing gevi dan rey selesai, aku mendapatkan telvon dari paman sultan ayahnya indra.

" assalamualaikum paman"salamku
" waalaikum salam"balas paman di sebrang sana
" ada apa paman?"tanyaku heran tapi tetap sopan
" ayah kamu kecelakaan"jawab paman sultan, aku kaget, tapi kan ayah pulang besok
" paman bercandakan, ayahkan pulang besok" ucapku tak percaya, setelah mengatakan itu aku langsung memutus sambungan telvon secara sepihak.

" Amalia!! " ada yang memanggilku, aku pun berbalik, yang memanggilku adalah kak ratu dg menepuk bahuku, aku lihat kak ratu, indra, dan dimas sangat sedih.

" ayah kecelakaan, sekarang sedang di rumah sakit" ujar kak ratu dg menangis.

" kalian bohong!" Bentakku tidak percaya, dg kata kata mereka.
" kami gk bohong" ucsp indra meyakinkan ku.

Aku langsung lari menuju parkiran dan tanpa kusadari air mataku jatuh begitu saja, aku yakin kak ratu, indra, dan dimas mengejarku.

Sesampainya di ruang UGD, disana sudah ada kak rico, kak raja, kak irul, dan paman sultan,

" pamana kenapa ayah bisa kecelakaan?"tanyaku dg menangis,

" tadi Ayahmu tidak mau satu mobil dg ku, jadi dia naik taxi, tapi taxi yang di naiki ayahmu kecelakaan"jawab paman sultan dg memgang bahuku yang bergetar.

" apa??" Kejutku dg air mata yang terus mengalir.
" kami memang pulang lebih cepat, untuk memberimu kejutan"ucap paman sultan.

Kak ratu membawaku duduk di kursi tunggu rumah sakit, aku dan kak ratu menangia dg berpelukan, kak raja terlihat frustasi dg bersandar di tembok, kak rico dan paman sultanmencoba menabahkan kak raja, sedang kan indra dan dimas duduk di bangku sembrang tidak melakyukan apapun.

1 jam kami menunggu, akhirnya sang dokter keluar dari UGD.
" bagaiman keadaan ayah saya?"tanya kak raja dg cewas.

" keadaan ayah anda sudah membaik dan belum sadakan diri, tapi ayah anda harus segera di oprasi" jawab dikteritu.

" maksut dokter?"tanya kak ratu yang tidak mengerti uapan dokter.

" kecelakaan ini membuat penyakit ayah anda kambuh, jadi kami harus melakukan oprasi"jelas sang dokter.

Ayah memang memiliki riwayat penyakit jantung.
" lakukan yang terbaik untuk ayah saya"ucap kak ratu menyetujui.

" setwlah ayah anda sadar kami akan melakukan oprasi, kalian bisa menjenguknya tapi bergiliran maksimal 2 orang" ujar sang dokter, setelah mengatakan itu sang dokter pergi.

aku dan kak raka masuk, kak ratu tidak tega melihat keadaan ayah, dan kak irul menenangkan kak ratu.

5 menit ak dan kak raja didalam ruang UGD, kulihat jari ayah bergerak.
" kak jari ayah bergetak"ucapku, tiba tiba ayah sesak nafas.
" aku akan memanggil dokter"setelah mengatakan itu kak raja langsung keluar memanggi dokter.

Tak lama dokter datang dg kakak kakakku, dokterpun memeriksa ayah.

" ayah kalian dalam keadaan kritis, jadi secepatnya harus di oprasui"ujar sang dokter.

" lakuakn oprasinya"ucap kak raja.
"Amalia ayah punya permintaan"ucap ayag dg lemah.
" permintaan apa ayah?"tanyaku dg kawatir.
"Kamu harus menikah dg indra"jawab ayah.

"Apa??" Kagetku dan indra.

" kenapa begitu?"tanya indra tak percaya, aku pun juga tak percaya dg permintaan ayah.

" kami sudah menjodohkan kalian sejak kecil" jelas pama sultan.

" ayah ingin melihat anak ayah menikah"ucap ayah lemah.

" seharusnya kakak kakak dulu yah" tolakku.

" turuti peemintaan ayah amalia" suruh kak ratu.

" kam ratu juga harus menikah dg rico"ucap ayah.

" aku siap ayah"jawab tegas kak rico.
" apa kamu siap indra?"tanya ayah ke indra, aku sunguh tidak mau menikah dg indra.
" aku siap"jawab indra, dia ini bodoh atau apa sih, aku masih tidak menyangka indra menerimanya dg sangat gampang.

" saya beri waktu satu jam untukmelaksanakan pernikahan" ucap sang dokter.

1 jam berlalu aku dan indra sudah sah jadi suami istri, kak rico dan kak ratu juga, aku terpaksa melakukan ini, ini demi ayah, kami sedang menunggu di depan ruang oprasi.

Sekarang sudah jam 5 sore dan ayah sudah dipindahkan ke ruang rawat.
" kalian pulang lah aku yangakan menjaga ayah"ucapku.

" ya sudah kami pulang, tapi amalia nanti malam kakak yang akan menemani ayah"ucap kak irul dg tegas.
"Iya"jawabku.

Merekapun pulang, hanya aku yang menkaga ayah, setelah mereka pergi aku menangis dg melihat ayah terbaring lemah diranjang rumah sakit.

Amalia pov end..

T B C..

Amalia menghadapi Cinta✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang