~ DEALOVA ~
" SADAR DIRI "
Suara menyebalkan itu datang dari arah samping Aurora. Aurora mendekat kearah Liam. Dia harus waspada dengan makhluk seperti orang ini.
" Kenapa? Nggak usah takut. Gue nggak gigit kok. Paling cuma meluk sama ci -- "
" Jaga mulut lo. " suara dingin Liam terdengar. Cowok itu menggenggam tangan Aurora. Meskipun sempat tertegun Aurora tak mencoba melepas genggaman tangan Liam.
Tangan besarnya yang hangat menaut dengan tangan kecil lentik dingin milik Aurora. Orang itu tampak tertawa.
" Biasa aja kali. Walaupun lo musuh seorang seperti gue Rivaldo Zilando Connor. Lo nggak perlu kayak gitu. Lagipula dia bukan siapa - siapa lo. " yah dia Rivaldo. Cowok menyebalkan yang mengambil earphone langka Aurora.
Entah bagaimana tapi Liam mulai pasang posisi di depan Aurora. Cowok itu menarik Aurora kebelakang punggungnya yang tegap. Genggamannya semakin erat.
" Gue nggak mau emosi untuk saat ini. Jadi lebih baik lo pergi. " suara berat itu membuat atmosfer terasa berat.
" Li, udah Li. "
" Wow, udah punya panggilan sayang juga yah. Menarik nih menarik. " Rivaldo menatap Aurora yang berlindung di belakang punggung Liam, " Gue dipanggil sayang aja nggak pa - pa kok. "
Plakk, haruskah dia ditampar?
" Napa lo? Nggak suka? " tanya Rivaldo menatap sengit Liam. " Bukan siapa - siapanya juga sok banget lo gitu. Nyadar oyy nyadar. "
Ini sudah keterlaluan. Liam maju hendak melayangkan satu pukulan saja untuk manusia tak beretika seperti Rivaldo itu. Tapi..
" Nggak usah Li. Nggak pa - pa. Ayokk nanti keburu telat kita nyusul. " suara Aurora membuat Rivaldo terkekeh.
" Hmm, perhatiannya sama gue itu secara nggak langsung yah. Seneng gue jadinya. Jadi pengen peluk. "
Ini cowok kenapa sih?
Liam tersenyum sinis, cowok itu melepas genggamannya pada Aurora lalu maju selangkah ke arah Rivaldo.
Kedua orang itu saling melempar tatapan tajam yang seolah akan membunuh sang lawan.
" Listen. She's mine and always be mine. " Liam tersenyum sinis. " Touch her and i kill you. "
Tangan Rivaldo mengepal memperlihatkan urat - uratnya yang menonjol.
Liam mundur lalu menarik Aurora menjauh dari Rivaldo yang sudah terpancing emosi. Liam tidak mau Aurora akan ikut terkena imbas dari permusuhannya dengan Rivaldo.
Apa Liam harus menjauh?
Atau haruskah Liam tetap tinggal dan menjaga Aurora?
()()()()
Suasana canggung meliputi sepasang makhluk itu. Entah bagaimana tapi mereka berakhir dengan suasana canggung. Perkumpulan mereka gagal karena Brandon yang meminta dia mau jalan sendirian. Setelah kejadian tadi, Aurora tak tau mau bagaimana.
" Ra? "
Aurora menoleh, " Hm? "
" Untuk yang tadi lo jangan salah paham. Gue cuma mau lo nggak di ganggu dia lagi. "
" Hm. " Aurora membuang muka. Untuk saat ini dia tidak mau menunjukkan wajah kecewa karena kata - kata Liam tadi. BULLSHIT.
Aurora saja yang dengan bodoh langsung baper diperlakukan seperti itu. Maklum baru pertama kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEALOVA
Teen FictionAurora suka Liam dia baik, perhatian dan sisi hangatnya selalu muncul hanya pada Aurora. Tetapi, di kehidupan Aurora bukan hanya ada Liam saja, ada Rivaldo, Brandon, dan Gavael. Disaat mereka mulai membuka hati dan menyatakan perasaannya pada Aurora...