Bagian 12

135 6 2
                                    

~ DEALOVA ~

" KEHIDUPAN "

Liam mendesah lelah. Kakinya pegal. Dan tangannya kram. Sedari tadi cowok itu sibuk kesana kemari. Ambil barang ini dan itu. Pegang ini dan itu. Ditangannya ada beberapa kantong kertas berisikan gaun, kosmetik, sepatu dan masih banyak lagi.

" Honey, kita kesana yukk. Tadi aku liat dress yang bagus banget. " suara centil itu milik Nazeeya. Gadis itu memakai rok setengah paha dengan rambut yang diurai. Berjalan kesana kemari mencari barang - barang yang dia inginkan lalu membelinya.

Liam mengikuti Nazeeya dari belakang. Cowok itu mendesah lelah lagi. Jika bukan karena ibunya maka Liam tak akan mau menemani Nazeeya belanja.

Semenjak ada Nazeeya, Liam tidak punya waktu untuk istirahat. Sepulang sekolah tadi Liam langsung menjemput Nazeeya dan mereka jalan - jalan sampai berujung ke belanja.

" Ck. Zee gue capek. Lo pergi sendiri aja gih. " Nazeeya yang sedang memilih beberapa drees itu menatap Liam.

" Ihh, kok gitu sih. Terus siapa yang bayar? "

" Ck. Gue capek. Ambil nih belanjaan lo. " Liam memberikan belanjaan Nazeeya pada gadis itu. Cowok itu mengeluarkan kartu kredit dan melemparkannya pada Nazeeya. Lalu Liam pergi.

Liam berjalan dengan mata tajamnya. Sampai kapan dia harus terikat dengan Nazeeya?

Padahal hubungan mereka belum jelas. Tapi Nazeeya sudah seperti ini. Bagaimana nantinya jika mereka menikah?

Liam berjalan keluar dari mall besar itu. Langkah kakinya bergerak menuju parkiran yang terletak tak jauh dari taman kota. Baru saja sampai tapi pemandangan berikutnya membuat Liam mengepalkan tangannya.

Tepat di depan sana.

Aurora dan Brandon asik bercanda tawa bersama dengan seorang anak kecil yang ada di pelukan Aurora. Tak lama datang seorang ibu - ibu. Entah mereka bicara apa lalu anak itu dibawa pergi.

Terisa Aurora dan Brandon. Rahang Liam mengeras seketika ketika melihat Brandon yang mengacak puncak kepala Aurora. Lalu menggenggam tangan Aurora dan membawanya pergi.

Liam terdiam. Untuk apa dia marah? Aurora dan dirinya tak punya hubungan apa - apa.

Hati beku Liam gak mungkin bisa dicairkan cepat oleh namanya cinta. Liam tak pernah percaya cinta.

Liam marah hanya karena dia yang harusnya mengajak Aurora jalan sebagai awal pertemanan mereka. Tapi karena Nazeeya maka Brandon yang mengambil posisinya.

Hanya itu dan Liam tak berhak marah kan?

()()()()

Aurora berjalan di sepanjang koridor sekolah dengan mata malasnya. Tadi malam dia tidak tidur dengan nyenyak. Tiba - tiba saja Rivaldo mengirim pesan seperti meneror orang saja.

Terlebih juga ada Brandon yang terus mengirim pesan kalau dia menyukai parfumnya. Dan tadi malam Aurora harus ngebut menyelesaikan tugas ekonomi ringkasan bagian terakhir. Ahh ini sangat melelahkan.

Aurora sampai di kelasnya. Gadis itu masuk dan langsung menuju ke kursinya. Kursi sebelah jendela. Setelah duduk Aurora menenggelamkan wajahnya di atas lipatan tangannya. Dia bisa tidur sedikit.

" AURORAAAAAAAA, RAAAAAAAAAA "

" JANGAN TERIAK OYY. "

Teriakan Lira memanggil nama Aurora membuat Aurora terbangun dengan tidak manusiawinya.

DEALOVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang