Bagian 8

142 6 1
                                    

~ DEALOVA ~

" MAKAN SIANG "

Aurora sudah sampai di rumah. Mamanya sudah ada di rumah. Tapi mamanya sudah rapi dengan pakaiannya. Sepertinya mau ke rumah sakit lagi.

" Kak, mama mau ke rumah sakit. Adek kamu juga ikut. Mau ikut? "

" Nggak ma, Aurora capek. Mau tidur. " mamanya mengangguk. Tak lama papanya juga muncul.

" Yaudah mama pergi dulu. " Aurora mengangguk lagi. Gadis itu masuk ke kamar.

Aurora capek.

Aurora mengambil handphone lalu menghubungkannya dengan earphonenya. Aurora mencari lagu yang pas untuk didengar.

Gadis itu menutup mata.

Lalu tak lama....

Jangan kau pilih dia...
Pilihlah aku..
Yang mampu mencintamu lebih dari dia..

Aurora bodoh. Untuk apa bersedih. Pacar - pacar tampannya masih menunggu.

Lee Min Ho

Kim Seokjin

Kim Namjoon

Jeon Jungkook

Kim Hanbin

Sehun

Cha En Woo

Dan masih banyak lagi. Pacar Aurora banyak. Ganteng lagi. Aurora tersenyum kecil sementara bibirnya mengukir senyuman manis.

" Pacar gue banyak. Ganteng - ganteng lagi. Ngapain gue galau. Cha En Woo tersayang. Maaf karena aku lupain kamu. Lagipula buat apa gue galau. Toh gue nggak ada hubungan apa - apa juga sama dia. Cuman sebatas kenal nama aja. Gue aja yang bego mau nerima tawaran dia jalan bareng. "

()()()()

Hari minggu berjalan dengan sangat cepat. Aurora menghabiskannya dengan di rumah saja. Malas untuk keluar karena ujung - ujungnya bakal bosan.

Aurora menghabiskan hari minggunya dengan kegiatan unfaedahnya. Sampai malam pun masih. Gadis itu kesulitan tidur. Tapi akhirnya berhasil terlelap dengan bantuin hayalan bertemu dengan Cha En Woo.

Seperti biasanya pagi senin Aurora harus ke sekolah. Pagi ini hujan turun dengan derasnya. Untungnya Aurora sudah sampai di sekolah. Gadis itu memakai jaket.

Teman - temannya belum datang. Terkecuali Iris dan Aletha yang sudah ada di ambang pintu.

" Minggir. " ujar Aletha saat sampai di dekat Aurora. Aurora menoleh.

Haahh..

Duduk di samping Aletha ternyata sangat menyebalkan. Aurora berdiri memberi jalan untuk Aletha supaya gadis itu dapat duduk di kursinya.

" Kan udah gue bilangin. Gue aja yang duduk di situ. "

" Nggak akan. "

Aurora mendengus. Gadis itu menjatuhkan kepalanya di atas meja dengan kedua tangan sebagai bantal.

Suara cempreng Lira dan Rhea terdengar. Aurora tak peduli dia sedang malas sekarang.

Pertama, karena memang malas gerak.

Dan kedua, karena kejadian kemarin terus terngiang di kepalanya.

Nazeeya.

Liam.

Nazeeya.

Liam.

Aurora bisa gila.

" Ra? " Aurora menoleh masih dengan kepala yang bersandar di lipatan kedua tangannya.

DEALOVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang