Bagian 9

132 5 0
                                    

~ DEALOVA ~

" RIVALDO "

Seseorang datang. Aurora tidak suka dengan orangnya. Cowok menyebalkan.

Cowok?

Iya. Itu seorang cowok. Siapa lagi kalau bukan sih Rivaldo. Cowok itu berjalan mendekat.

Aurora masih diam. Sekarang Rivaldo sudah berdiri di depan Aurora. Liam, Brandon, Matthew, Ian dan Grayson ikut berdiri pasang badan di sekitar Aurora. Alay oyy.

Ngapain sih?

Kenal aja kagak. Ngomongnya sembarangan.

" Hello princess, i miss you. " ujar Rivaldo lagi.

Aurora memasang wajah tak suka. Dia tidak suka menjadi pusat perhatian. Sangat tidak suka. Sangat. Sangat. Sangat tidak suka.

" Maksud lo apa? "

Rivaldo terkekeh, " Cewek kayak lo langka. "

" Selangka dinosaurus? " sahut Aurora santai. Selangka itukah Aurora.

Jika selangkah itu berarti Aurora seberharga itu. Sayangnya Aurora tak peduli.

Rivaldo terkekeh kecil, " You make me smile so easy honey. "

Aurora diam. Tidak tau bagaimana meresponnya. Tapi...

" Jangan panggil gue kek gitu. Gue nggak kenal -- "

" Kita kan udah kenalan. "

" Pergi aja lo. " usiran itu terdengar dari Ian yang berdiri menatap Rivaldo tajam.

Beberapa teman Rivaldo di depan pintu kelas balas menatap garang Liam dan teman - temannya.

Cacian lain terdengar juga dari Matthew dan Grayson. Sementara Liam dan Brandon diam menyimak.

" Tenang ae. Gue nggak datang cari gara - gara kali. " Rivaldo terkekeh. Cowok itu mengulas senyuman kecil. Kakinya melangkah kearah Aurora.

Sampai pada Aurora, Rivaldo menunduk lalu menunduk tangannya bergerak membisikan kalimat yang Aurora sendiri geli dan aneh mendengarnya.

" Honey, lo pulang sama gue bentar. Dan itu harus. Kita jalan pulang sekolah. " lalu Rivaldo pergi.

Aurora diam.

" Tu anak kenapa sih? Namanya aja gue nggak inget. Sok ngajakin jalan. Sarap tu anak. "

()()()()

" Ra lo dibisikin apa sih sama sih kakel? Lo tega nggak bagi - bagi informasi. " Lira sedari tadi merengek membujuk Aurora untuk memberitahunya tentang bisikan Rivaldo tadi.

" Ihh paan sih. Bentar elah. Gue selesain dulu ini. " Lira diam lalu melangkah ke arah Iris, Aletha dan Rhea yang ada di depan pintu kelas.

Aurora tersenyum tipis. Gadis itu melanjutkan merapikan meja - meja kelas yang lantainya baru selesai di sapu.

Meja terakhir sudah rapi...

Aurora mengambil tasnya dan memakainya. Gadis itu melangkah menuju keempat sahabatnya yang sibuk mengobrol.

" Jadi Ra apa yang tadi dibisikkin sama kakel tadi. " Aurora mendengus. Keempat temannya kini merapat ke arah Aurora. Padahal Aurora baru sampai.

Aurora menghela nafas dan menghembuskannya. " Dia cuma minta pulang bareng sama gue. Terus jalan. Gue nggak mau. Karena itu gue lama tadi rapihin meja. Gue nggak mau jalan sama di--- "

DEALOVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang