Bagian 10

134 6 2
                                    

~ DEALOVA ~

" AJAKAN "

" AURORA BANGUN. DASAR PEMALAS. KAMU MAU SEKOLAH NGGAK? BANGUN CEPETAN!! MAMA MASIH PUNYA KERJAAN LAIN SELAIN NGURUSIN KAMU. "

Pagi Aurora sudah diawali dengan hal yang tidak menyenangkan. Padahal masih pagi, tapi emosinya sudah diuji. Aurora mengerjapkan mata.

Cepat sekali sudah pagi. Padahal Aurora merasa baru saja tertidur. Dan dia harus bangun diawali dengan teriakan nyaring perusak mood dan gendang telinga mamanya.

" AURORA, MAU SEKOLAH ATAU NGGAK? MASIH MAU BANGUN ATAU ENGGAK? "

Aurora mendengus. Gadis itu berdiri. Dengan sangat terpaksa Aurora memisakan diri dari ' pacarnya '.

" Maaf bantal, selimut, guling sama kasur. Gue nggak bisa sama kalian lagi. Gue harus sekolah. " ujar Aurora sok sedih pada benda - benda di depannya.

" AURORA!! "

" IYA MA. IYA. "

()()()()

Aurora keluar dari kamar. Gadis itu sudah lengkap dengan seragam sekolah dan tas di punggungnya. Gadis itu memakai sepatu lalu melangkah menuju meja makan.

" Lama banget kamu. Cepetan berangkat! "

" Iya ma. "

Aurora langsung keluar rumah tanpa sarapan. Tetap saja. Jika disuruh sarapan Aurora tak akan mau. Moodnya untuk sarapan sudah rusak.

Seperti pagi biasanya, Aurora diantar papanya ke sekolah. Jarak yang tak jauh - jauh amat, membuat Aurora sampai di sekolah dengan cepat.

Pagi selasa diawali dengan kegiatan ibadah pagi sekolah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing - masing. Kegiatan ibadah pagi selesai, lalu dilanjutkan dengan penyampaian dari kepala sekolah.

Para murid masuk ke kelas masing - masing setelah diperintahkan masuk. Begitupun dengan Aurora. Gadis itu berjalan ke arah kelasnya.

" WOYY WOYY KAK LIAM ITU.. "

" AHH IYA. ITU SIH KAKEL YANG KATANYA MURID BARU ITU. "

" IYA. ANAK YANG KEMARIN. TERNYATA GANTENG YAH. "

" IHH, NGGAK CUMA KAK LIAMNYA. TEMEN - TEMENNYA GANTENG - GANTENG JUGA. "

Teriakan - teriakan kecil itu mendominasi jalur Aurora menuju kelasnya. Aurora tak peduli. Malas untuk menanggapi.

" Sst. Itu kenapa sudut bibirnya kak Liam ada luka gitu? "

" Ihh. Iya. "

" Nggak cuma kak Liam. Kak Rivaldo juga gitu. "

Ck. Kenapa sih, mereka suka sekali ikut campur dalan urusan hidup orang?

Nggak bisa apa mereka ngatur hidup mereka sendiri aja. Nggak usah sibuk ngatur hidup orang lain padahal hidupnya sendiri masih kacau.

" Ehh Ra, Ra. AURORA. "

Tanpa sadar Aurora melamun. Teriakan itu membuat Aurora menoleh. Ada Brandon di samping Aurora.

Hah? Sejak kapan?

" Kenapa? " Aurora berjalan mengikuti jalur rombongan.

Kapan dia akan sampai?

" Hm, kemarin lo pulang sama siapa? " Aurora tak menjawab. Gadis itu memilih mengedarkan pandangan. Tidak ada Liam, Gray, Matthew ataupun Ian.

" Temen - temen lo mana? Kok nggak keliatan? "

DEALOVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang