Jam digital yang berada di nakas ranjang tidur menunjukkan pukul enam tepat waktu korea selatan ketika sang empu kamar terbangun. Kedua netranya perlahan terbuka menyesuaikan cahaya ruangan selagi tubuhnya mengeliat pelan di bawah selimutnya. Dirasa nyawanya sudah terkumpul maka ia menutuni ranjangnya dengan hati-hati.
Ia pun berjalan ke arah kamar mandi hanya untuk sekedar mencuci muka dan menyikat giginya lalu bersiap untuk membuat sarapan di dapur. Setelah siap iya akhirnya keluar dari kamarnya yang berada di lantai dua itu untuk segera menyiapkan sarapan untuk dirinya, dan hyungnya.
Kalian bertanya dimana Eommanya? Ya makan ia akan selalu menjawab "Eommaku berada di tempat yang jauh dan tempat itu sangat indah sekali", ya Eommanya sudah tiada sejak ia dilahirkan, ia bahkan tidak pernah merasakan bagaimana rasanya belaian sang Eomma, karena setelah ia lahir Eommanya sudah pergi ketempat yang jauh dan indah diatas sana.
Kembali lagi pada kegiatannya, ya sebut saja ia Kang Changkyun atau Changkyun, setelah ia selesai membuat sarapan pagi yang sederhana, ia hanya menyiapkan beberapa tumpuk pancake dengan ditemani dua gelas susu cokelat hangat untuk dirinya dan sang hyung yang ternyata sudah terlihat menuruni tangga itu.
" Pagi Changkyunie, wah kau sepertinya sedang ceria sekali hari ini. Apa yang membuatmu sangat ceria sekarang? " ujar hyungnya. Changkyun tersenyum untuk menanggapi pertanyaan sang kakak, " Tidak hyung aku hanya sedang ingin tersenyum ceria saja seperti ini " ujarnya disertai senyuman manisnya.
" ahh iya hampir saja hyung lupa, appa besok akan pulang dari Kanada setelah seminggu lamanya mengurus masalah yang ada di perusahaan cabang. Dan hyung berencana akan menjemputnya, apa kau ingin ikut hyung Changkyun? " tanya Seungwoo pada dirinya.
" apa tidak apa-apa hyung? " tanyanya pada hyungnya. " Hahh hyung tau kalau Appa selama ini membencimu Kyunie, tapi sampai kapan kau dan Appa seperti ini? Nanti hyung akan berbicara kembali pada Appa untuk merubah sikapnya terhadapmu, kau bisa bersabar sedikit lagi Kyunie? Hyung yakin suatu saat Appa pasti akan menyayangimu, terlebih hyung juga sudah berjanji pada mendiang Eomma untuk selalu menjagamu dan membuat kau selalu bahagia. " ujar Seungwoo.
" Tidak perlu seperti itu hyung aku yakin Appa pasti akan lambat laun menyayangiku juga, untuk saat ini Appa mungkin hanya sedang bermain dengan perasaannya. Eomma sering bilang kepadaku di mimpi kalau Appa sekarang sedang mengajakku bermain dan aku harus mengikuti permainan Appa hyung, Eomma bilang suatu saat Appa pasti akan lelah dengan permainya dan Appa akan datang padaku dengan sendirinya dan akan langsung memelukku dan Appa akan bilang kalau Appa sangatlah menyayangi dan mencintaiku. " ujarnya kepada hyungnya.
Seungwoo yang mendengarnya langsung meneteskan air matanya dan segera memeluk Changkyun dan mengecup puncak kepala dongsaengnya itu. Bagi Seungwoo Changkyun adalah hadiah berharga yang Eommanya berikan kepada keluarganya, ia dulu sudah tau kalau kehamilan sang Eomma akan ada yang dikorbankan entah itu Eommanya atau dongsaengnya atau bahkan keduanya.
Sejak kehamilan sang Eomma yang memasuki usia enam lima bulan sang Eomma seringkali bolak-balik masuk rumah sakit karena kehamilannya saat itu bermasalah dan bangkan sang Appa sudah sering kali meminta san Eomma untuk merelakan sang calon adiknya agar sang Eomma selamat, tapi sang Eomma tetap pada pendiriaanya untuk mempertahankan sang calon anaknya. Saat usia kandungan Eommanya sudah memasuki delapan bulan, saat itu sang Appa yang sedang pergi ke Jeju dan ia sedang berada di sekolah dan di rumah hanya ada beberapa dua ahjumma maid saja waktu itu, saat sang Eomma menuruni tangga Eommanya entah bagaimana bisa terjatuh dari atas tangga itu dan saat itu langsung tak sadarkan diri dan para maid yang mengetahuinya langsung saja menelepon ambulance untuk membawa san Eomma ke rumah sakit terdekat. Dan saat ia sampai ternyata sang Eomma sudah sadar dan sedang berbaring dengan infus yang sudah terpasang di tangan sang Eomma dan sebuah masker oksigen yang digunakan sang Eomma agar Eommanya dapat bernafas dengan baik.
Sang Eomma yang mengetahui ia sudah datang langsung memanggil dan meminta untuk selalu menjaga sang dongsaeng apapun yang terjadi, selain itu sang Eomma meminta agar ia selalu menyayangi sang dongsaeng dan selalu membuatnya tersenyum dan tidak membuatnya bersedih tentang hal apapun. Ia yang mendengarkan permintaan sang Eomma pun langsung mengiyakan dan berjanji akan selalu membuat sang dongsaeng bahagia.
Sang Appa yang sudah sampai tadi langsung diminta oleh perawat yang berjaga waktu itu untuk menghadap dokter yang menangani sang Eomma waktu itu, yang ia tahu kondisi sang Eomma ternyata tidak mengalami hal apapun yang serius saat terjatuh dari tangga tadi, tetapi karena ada beberapa kali benturan yang mengenai perut sang Eomma maka dokter menyarankan agar sang Appa dan Eomma bersedia merelakan sang dongsaengnya waktu itu karena kalau tetap dipertahankan maka nyawa sang Eommanya lah yang menjadi taruhannya. Sang Appa sudah memutuskan untuk merelakan sang dongsaeng pergi namun berbeda dengan sang Eomma yang tetap bertahan pada pendiriannya untuk menyelamatkan dongsaengnya walaupun harus bertukar nyawanya sekalipun. Setelah perdebatan yang panjang akhirnya sang Appa dengan terpaksa menyetujui keputusan sang Eomma untuk menyelamatkan sang dongsaeng, dan ketika ia mendengar pertama kali tangis sang dongsaeng di dalam ruang bersalin yang ia tahu setelah itu sang Appa keluar dari ruangan itu dan langsung memeluknya seraya menangis kejar tak berhenti dan berkata kalau sang Eomma sudah pergi jauh sekali dan tidak akan kembali dan sejak saat itu Appanya sangat membenci sang dongsaeng karena Appanya menganggap karena mempertahan sang adik maka ia dan Appanya kehilangan Eommanya.
TBC...
Annyeong..
Salam kenal, makasih yang udah iseng baca2 ff gaje ku ini
Maaf ya klw ff'a terkesan gimana2 gitu ya, banyak typo2'a, cerita'a gk nyambung, dsb. Maklum ini ff pertama aku dan aku masih belajar2 hehe..
Oke deh selamat membaca ya guys.. itu pun kalau ada yang berminat buat baca'a hehehe..
Vote and comment jangan lupa karena aku juga perlu saran dari kalian yang baca...
KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Love Me Appa?
RandomApa benar kalau seandainya aku membuat 1000 oragimi burung maka keinginanku akan terkabul? Bagaimana kalau sebelum mencapai 1000 aku sudah menyerah pada takdir? Appa bagimana caranya agar Appa bisa melihat dan menyayangiku seperti Appa melihat dan m...