|26|.Light.

5.7K 609 27
                                    


"Jackson hyung,kau kah itu?"
Tangan kumal masih meraba dinding bagian dapur mencari saklar pencahayaan.hari sudah tengah malam memang,namun ketika anak itu berniat mengambil satu gelas air minum.terdapat suara bergaduh merasuk indra pendengar.

"Hyung,apa itu?"
Setelah lampu menyala.sepasang hazzel Jungkook menatap lamat-lamat terhadap sosok yang tengah terduduk tanpa daya pada meja makan dengan wajah masam.

"Hyung apa yang kau minum?"
Anak itu memicing,mencoba memperjelas penglihatanya terhadap beberapa butir obat putih berbentuk bulat yang tersisa pada telapak Jackson usai ia minum.

"Obat tidur hyung? Astaga ini tidak baik untuk kesehatanmu dan pasti akan membuat candu."Segeralah Jungkook merampas paksa seluruh butiran obat tidur tersebut,namun sang empunya tak mau kalah untuk tinggal diam.Jackson menepis begitu kasar adik tirinya.

"Diam kumal?!"
Erang Jackson samar-samar.

"Hyung,badanmu juga panas,kau demam ya? Aku bantu menuju kamar bagaimana?"Jungkook bangkit,menatap sang kakak baru yang memijit perlahan pangkal hidung tegaknya.

"Menjauh dari ku atau-"
Dengan cekatan kembali,Jackson buru-buru mengambil pisau buah yang sembarangan tergeletak pada sisi anak itu.kemudian mengacungkan tepat dihadapan wajah kumal.Jungkook menegang di tempat.

"Jauhkan hyung,itu bahkan bisa melukai dirmu sendiri.berbahaya?!"Jungkook memekik,hendak menrebut pisau yang menodong tajam pada arah kumal.

-E U P H O R I A-

"Daniel'ssi,kumohon.anak ku sangat ingin memeluk Yoona.kabulkan permintaan Jungkook,demi apapun aku berjanji akan memenuhi permintaanmu-"Ellvendre dengan tatapan sendunya duduk rapih pada ruang kerja pada menjelang pagi dini hari.

Laki-laki bule tersebut masih merekam jelas bagaimana kondisi kumal yang tidak baik-baik saja,sirat wajah kumal memancarkan cahaya terang yang kian memucat bak vampir.

"Kondisinya tidak baik-baik saja sejak kubawa pulang,dia butuh seorang ibu,Daniel kumohon.satu kali saja berikan Jungkook pelukan dengan sayang."kedua pasang manik cokelat tersebut berkaca.

"Jungkook anakmu,bukan anak istriku. Ellvendre?!"terdengar nada Daniel memekik lantang dari seberang sana."sudah kubilang,jangan dekatkan Jungkook dengan keluargaku.kau lupa telah menyakiti Yoona seumur hidupnya yang sukar untuk termaafkan,kemudian menumpangkanya padaku.menjijikan."

"Kumohon Daniel,kau tidak sepenuhnya tahu kejadian empatbelas tahun lalu,demi tuhan aku dibawah pengaruh minuman keras,dan satu lagi.nama anak'ku Jungkook,dia anak yang baik tidak menjijikan?!"Ellvendre mengusap dadanya,menyesap kembali kopi untuk yang ke tiga gelasnya.

"Cih,bahkan nama itu pelayanku yang memberikan?!"dari sebrang sana,Daniel tersenyum simrik.meskipun sadar bahwa Ellvendre sang lawan bicara tak mampu melihatnya."jangan hubungi dan mendekat dengan keluarga jeon,terlebih Jungkook.riwayatnya bisa saja ku tamatkan mulai sekarang?!"

"Daniel,sampaikan pada istrimu Yoona.bahwa dia merupakan ibu yang terlampau tak punya hati hanya sekedar untuk memeluk putra yang telah ia kandung sendiri pun tak sudi.kalian hanya merawat Jungkook namun tidak menyelami bagaimana istimewa dan manisnya anak itu.kalian sungguh keterlaluan?!"

-E U P H O R I A-

Jackson menggeliat perlahan,anak itu rasa bangun di saat pagi-pagi buta adalah sebuah kejadian langka sekali,oh beruntungnya laki-laki tersebut ternyata pagi ini.

E U P H O R I A. [ END.] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang