|41.| Nothing Like Us.

8.1K 797 199
                                    

Ini untuk kemaren yang minta update ya, unnie udah memenuhi janji.

Mungkin akan berisi adegan membosankan, baru ngetik tadi pagi soalnya hehe.








































Hirup udara kian menyesak tiada rasa, bulan tetap berjalan semenjak kejadian satu, hingga dua bulan lalu.

Keluarga Wang semakin berangsur membaik karena kehadiran sosok wanita cantik bernama Angelina Seo tersebut.

Ia berperan begitu baik untuk menjalankan sebagai istri sekaligus ibu bagi kedua putranya, dilihat dari cara Angel merawat Jackson maupun Jungkook yang notabe 'nya bukan anak yang ia lahirkan dari rahim' nya sendiri, wanita tersebut terlihat begitu mumpuni menjadi bentuk nyata seorang ibu kandung.

Angel rajin membangunkan kedua putranya dengan sentuhan tangan yang lembut, menyibakan anak poni yang menutup kening Jackson, dan untuk yang bungsu. Angel akan membubuhkan kecupan kupu-kupu di seluruh wajahnya.

Ia sudah rapih, dengan setelan kantornya membawa beberapa menu sarapan menuju ruang makan bersama para maid. Mengundang perasaan tak enak hati dari para pelayan yang masih belum menyangka dengan nyonya besar Wang.

" dimana anak-anak? "

Tanya Angel, seraya menuangkan susu kotak kedalam dua gelas masing - masing.

Ellvendre menoleh, mengintip istrinya dari balik lipatan koran, yang sekarang tengah sibuk menata salad di sebuah kotak untuk bekal si sulung.

" uhm, morning kiss ? "

Bukannya menjawab, kepala keluarga tersebut justru menaik turunkan alis, memasang mata jenaka kepada Angel yang sekarang mendengus kesal.

Sekon berikutnya, Ellvendre meringis ngilu. Melihat tahapan horor Angel yang sepertinya sungguh benar-benar tidak ingin di ganggu. Mengupas apel merah, lalu memotong nya menjadi bagian kecil - kecil.

" Anak-anak mama! "

Dan, teriakan sang istri barusan  membuat Ellvendre benar-benar mendengus jengkel, saat melihat Angel berlari heboh- menghampiri dua putranya yang barusaja muncul ber iringan.

Lantas Jackson, ia tersenyum jahil ke arah sang Ayah yang pura pura membuang wajah. Lalu menjulurkan lidah saat Angel menyugar rambutnya dengan manis, lalu membenarkan letak dasi dan name tag.

" sudah bangun uhm? "

Angel berjongkok, membingkai wajah manis putra bungsunya yang terduduk anteng di kursi roda. Menatap teduh anak itu yang mengerjap lucu, tak tahan, si ibu lantas mengecup kening hangat-nya lumayan lama.

m-mmaa. "

" iya, mama disini sayang. "

Dahi mereka bersentuhan, bodoh. Angel merutuki dirinya yang justru saat itu menangis secara tiba-tiba. Melihat keadaan putra bungsunya, Wang Jungkook.

Hari demi hari, anak itu kesulitan berbicara apalagi berjalan.

Tangan kurus itu meraih pipi basah Angel, mengusap dengan gerakan slow montion. Tersenyum kembali, seolah mengatakan aku baik-baik saja.

Angel menunduk, mencium jemari-jemari Jungkook yang sudah ringkih memutih dan terasa dingin. Namun saat bersamaan pula, secepat kilat anak itu mengecup pipi kiri sang ibu membuat Angel terisak - isak berantakan.

" m-mmaa jang an men angis yaaa. "

" sayang mama, maaf ya. "

Jackson dan Ellvendre, sungguh mereka tidak bisa berpaling dari pemandangan melankolis ini. Kedua laki-laki tersebut berusaha tegar, menguatkan hati yang paling muda. Cukup dengan tidak mengeluarkan air mata di hadapan Jungkook.

E U P H O R I A. [ END.] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang