|02| No more No dream

9.6K 888 42
                                    

-You showed me

-i have reason should.

-Love my self.

E U P H O R I A

"Apa bibi? Jadi Semalam rumahmu itu tidak mati lampu?". Sang wanita setengah abad dengan wajah galak itu mendengus usai mendapati si bocah yang tengah mengganggu kegiatanya dengan membawa kantong belanjaan banyak.

"Tentu saja tidak."

"Kenapa di rumahku mati lampu, dan tadi malam itu benar-benar menyeramkan kau tahu bibi, beruntung saja tidak ada hantu perempuan berambut panjang yang menggoda tidurku, apalagi tertawa nyaring dengan suara ngeri."
Jungkook berpikir sembari  mengetuk-ketukan telunjuknya pada dagu.

"Mana ku tahu!". Ketus si wanita paruh baya.

"Aneh kenapa rumahku sendiri yang mati lampu, huh menyebalkan."

"Jangan-jangan PLN tengah pilih kasih ya?"

Dan yang membuat wanita itu kesal, bocah bermata bulat dengan wajah polos itu sekarang membuntutinya.

"Itu karena kau tidak membayar tagihan listri jungkook! Bodoh sekali kau". Jungkook menampar keningnya sendiri.

"Astaga aku lupa membayar bibi"

Lihat, sekarang jungkook tertawa dengan penuh kebodohan, menertawakan diri sendiri lebih tepatnya lagi.

"Kau ini menyebalkan sekali, tidak sopan tertawa lebar dihadapan orang tua sepertiku."

"Heum baiklah, aku akan membawa seluruh kantong belanjaan'mu yang terlihat berat itu bibi sebagai permintaan maaf."

"Kau kerepotan bukan?".

"Kau akan membawa barang belanja ini kook? tentu saja, bawalah bibi repot sekali."

Si wanita paruh baya cekikikan karena jungkook dengan polosnya menerima barang belanjaan yang dikatakan tidak sedikit, lalu mereka berjalan beriringan tanpa kecanggungan.

E U P H O R I A


kemilau fajar yang kian menguning dengan lamban membungkus tubuh bongsor jungkook, hawa berkabut tipis sungguh menjadikan hati terendam kedalam kesejukan di tiap hirupan udara.

ia berdiri letih diatas rerumputan luas yang tumbuh asal, tidak terawat, banyak dedaunan kering berpindah posisi dikala angin nakal menerbangkanya.

sebenarnya tidak terdapat masalah untuk  jungkook lelah pagi-pagi buta seperti ini,

beruntung karena sekarang hari minggu dan akan banyak aktivitas membosankan, jadi dia harus banyak membantu orang sekitar supaya berkeringat, tetangga misalnya.

Anak itu baru saja membayar tagihan listrik, jadi tidak perlu ketakutan lagi jika rumahnya nanti gelap.

Dia akan sering mandi setelah ini setelah mengingat jungkook harus berhemat air karena banyaknya tagihan yang akan ia keluarkan mengenai barang perabotan di penthouse ini.

Namun sisi kecewa anak itu adalah uang tabungan yang mulai sedikit, jadi apa salahnya jika bocah enambelas tahun itu berpikir untuk bekerja.

"Aku merindukanmu yoongi hyung, kau tahu? Aku seperti bertemu dirimu ketika melihat kakak kelasku yang bernama min suga, dia hampir berwajah sama sepertimu. Namun sayang sifat kalian berbeda"

E U P H O R I A. [ END.] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang